Pagi yang indah, dihari senin. Waktu yang sangat sibuk untuk mengawali pekan yang sibuk. Cuaca sedikit tidak bersahabat hari ini, awan hitam menari diangkasa sana dan angin kencang masih mencekam pusat kota. Ya, topan kecil-kecilan yang berpotensi jadi topan besar sedang melanda kota tempat saya menganyam jaring-jaring mimpi.
Saya bangun dari tempat tidur dan memulai hari dengan mengucapkan salam pada sang Pencipta dan syukur atas hari baru ini. Ah,..alangkah indahnya jika saat ini ada di rumah orang tua, pagi seperti ini pasti akan mendengar suara air mengalir dari dapur pertanda Mama yang sudah sejak pagi bangun dan menyiapkan makan dan mendengar suara cangkul Bapak dari kebun samping rumah. Anak yang manja…Tapi, saat ini saya berakhir disini, dikota asing yang akan menjadi rumah pertama selama kurang lebih dua tahun ini. Ah, betapa rindunya saya akan rumah orang tua.
Dengan kaki terseok dan mata yang masih sangat berat, saya paksa untuk berhadapan dengan air hangat di kamar mandi. Saya harap ini bisa membangunkan saya dari istirahat semalam yang bisa dibilang tidak nyenyak. Selanjutnya, saya pergi kesebuah restoran siap saji dan memesan sebuah kopi hangat. humm..aroma kopi entah kenapa memberi saya energi untuk bangkit dan memulai kembali perjuangan ini. Perjalanan yang harus saya nikmati dan harus saya perjuangkan. Aroma kopi yang mengingatkan saya pada pengorbanan orang-orang yang saya tinggalkan dan harapan mereka ketika saya melangkahkan kaki saya dengan berat meninggalkan negeri tercinta.
Secangkir kopi, yang terlihat nikmat namun juga menyimpan rasa pahit didalamnya..Mari berjuang bersama menempuh hari ini, menempuh angin kencang yang masih menghantui kota ini.
Selamat menikmati hari, kawan.
Salam dan doa.