Kekhawatiran yang tidak perlu


worry_ruminition_repetitive_thinking1

Pagi ini, setelah selesai Ekaristi hari minggu pagi di Kapel St. Paul Manila, University, saya kembali disadarkan tentang ” Kekhawatiran yang tidak perlu”. Saya mengakui dengan jujur bahwa problem utama yang sejak dulu tidak bisa saya atasi adalah “kekhawatiran yang sangat berlebihan” terkait dengan segala sesuatu. Saya sudah sering diingatkan oleh sahabat-sahabat terkait dengan hal ini, yang bukannya membuat saya merasa tenang, tapi malah sebaliknya, semakin menjadi-jadi. Saya akhirnya menyerah dan menjadikan masalah kekhawatiran sebagai ‘bagian’ yang tidak terpisahkan dari saya sebagai pribadi.

Pagi ini, entah apa yang terjadi pada saya. Saya merasa kekhawatiran yang menjadi penyakit saya ini, seakan sirna. Saya merasa Roh Kudus menaungi saya dan beban saya seakan terangkat dari pundak. Saya sangat merasa beruntung dan juga merasa sangat berterima kasih atas anugerah yang tiada terhingga ini.

Saya, tidak memiliki alasan yang cukup untuk terlalu khwatir dengan segala hal di dunia ini. Hal itu terjadi atau tidak, itu bukanlah urusan saya, yang menjadi urusan saya adalah bagaimana menghadapi situasi dimana kemungkinan itu terjadi atau tidak terjadi. Saya mencapai titik dimana saya percaya bahwa Tuhan adalah penyelenggara seluruh kehidupan ini dan saya tidak memiliki hak untuk mempertanyakan setiap rencana yang Tuhan siapkan bagi saya dan orang disekitar saya. Saya memang pemain dari kehidupan ini, tapi saya bukanlah produser atau sutradara. Tuhanlah yang akan menjadikan semuanya indah pada saat dan kesempatannya.

Ekaristi pagi ini mengantarkan saya pada kesimpulan, “tidak perlu khawatir…Tuhan selalu beserta saya dalam berbagai kesulitan dan tantangan. Ia selalu ada didekat saya, karena Ia adalah penyelanggara kehidupan ini“.

Tuhan, terima kasih atas anugerah untuk dapat menyadari bahwa Engkau tidak pernah meninggalkan aku seorang diri. Mampukanlah aku untuk selalu melihat Engkau dan memandang hanya padaMu saja dalam setiap masa dalam hidupku. Jadikanlah aku sarana untuk menyelesaikan dan mewujudkan rencanaMu dan biarlah cahayaMu bersinar melalui anakMu ini. Amin. 

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s