Hidupku yang dipenuhi dengan khayalan dan obsesi akanmu yang entah sudah berapa lama. Tiba-tiba saja pudar dan sirna karena sesuatu yang aku sendiri tidak tahu kenapa dan mengapa. Diriku yang mendambakanmu, menangis dan menjerit kesakitan. Luka yang seharusnya tidak disana, tiba-tiba saja memunculkan rasa sakit yang luar biasa. Ah, aku yang tiba-tiba saja kehilangan cinta akan dirimu. Kau yang sudah tidak ada lagi didalam sini, didalam hati ini.
Aku mencoba memahami situasinya. Situasi dimana kenyataan ternyata lebih kuat dibandingkan dengan khayalanku selama ini. Aku yang sudah lama hidup dalam khayalan akan dirimu yang tidak bisa aku hilangkan dari pikiranku. Aku yang berpikir untuk memulai dan mengakhirnya dengan dirimu. Hilang dan sirna.
Sudah lama, ya..sudah sangat lama aku menantikan datangnya ‘trigger’ ini, dan ini adalah saat dimana aku dengan sangat ikhlas mengatakan, kau dan aku benar-benar tidak ada hubungan lagi secara khayalan denganmu.
Jelas sudah, pada saat ini, pada saat itu, ketika aku melangkahkan kakiku, ketika aku melepaskan aromaku ke udara, kau dan aku sudah menjadi orang asing dan tetap begitu adanya.
Aku yang tidak berniat untuk kembali berkhayal denganmu dan aku yang harus segera melupakanmu. Aku yang pergi dan kau yang tetap ada disana, tidak bergerak dan tidak akan kembali.