“Manusia itu adalah makhluk yang egois ya? ” Kata sahabat saya pada suatu sore. Saya tersenyum tipis dan mengangguk seakan mengerti apa yang Ia maksudkan. Meskipun sebenarnya saya penasaran dengan apa yang Ia maksudkan. Banyak terkaan didalam pikiran ini, tapi akan lebih baik jika Ia mengatakannya secara langsung. Saya urungkan niat untuk bertanya, “Apa dan mengapa berpikir demikian?” dan membiarkan pikirannya mengalir dengan sendirinya.
“Manusia menerima dengan bahagia perkataan seperti pujian, tapi tidak menerima kritik sebaik menerima pujian” Katanya kemudian. Persis seperti apa yang saya perkirakan. Tapi, jawabannya membuat saya harus mencerna berkali-kali maksudnya.
Diiringi dengan musik menarik dari Gallant, Tablo dan Erik Nam dengan judul Cave me in. Kami tenggelam dalam diskusi menarik malam itu. Usut diusut, ternyata sahabat saya ini baru saja di’sebu-sebutt’ tidak baik oleh orang yang Ia hormati, dan yang tragisnya (Menurut dia), orang yang Ia hormati ini membicarakannya dibelakang dirinya secara tidak ‘jantan’, menurut pemikirannya. Sedihnya, Ia tidak pernah sedikit pun memikirkan bahwa orang yang Ia hormati ini akan melakukan hal ‘kotor’ demikian. Saya bertaruh, hatinya terluka saat ini.
Saya berusaha untuk tidak ikut campur dengan masalahnya, kalaupun ikut campur, ya…ikut campur se-sedikit mungkin dan kalu bisa, ikut campur dengan tanpa kelihatan. Saya hanya tidak ingin menjadi bara api yang hanya akan membuat masalah yang sahabat saya alami semakin parah.
Sahabat saya adalah orang yang cukup bijak, saya percaya Ia mampu menghadapi masalah ini. Ia hanya perlu memberikan dirinya waktu untuk menerima keadaan baru tersebut dan berdamai dengan berita tidak baik yang baru saja Ia terima. Banyak dari percakapannya saya jawab dengan anggukan dan kata Ia, berharap Ia mendapatkan dukungan yang Ia inginkan.
Pada akhir percakapan, Ia mengatakan ” Saya baru tahu, dan saya rasa cukup tahu aja deh!”. Saya tersenyum bangga, persis seperti yang saya duga. Sahabat saya masih menyisakan semburat kebijaksanaannya. Salut untukmu, Kawan.
Salam.