“Dunia ini memang keras kawan!” Kata sahabat saya disuatu senja. “Yang kuat akan bertahan dan yang lemah akan tersingkir dan hilang!” lanjutnya. Sahabat saya ini mungkin bukan seorang pembuat kata-kata bijak yang handal, tapi detik ini, saya melihat Ia sebagai orang yang keren.
“Mengapa kau bisa berkata demikian?” Tanyaku kemudian.
“Pengalaman, kawan! hidup adalah sekolah yang tiada ampun!” Jawabnya.
Saya terkesima dengan jawaban sahabat saya ini. Saya pandangi dia, wajahnya tidak penuh kerut, hanya kantong mata yang saya perhatikan semakin hari semakin menghitam saja. Usianya masih muda, sekitar 20 tahunan, belum 30 tahun. Ia pernah mengatakan masih belum membutuhkan cream untuk anti-aging.
“Selama 25 tahun saya berpertualang di Dunia ini, satu hal yang menggerogoti pikiran saya selalu adalah kenyataan bahwa “Dunia ini sangat keras!” Kata Sahabat saya sambil menyeruput es kopinya.
“Saya pernah mendengar bahwa, bukan yang kuatlah yang akan bertahan, tapi yang mampu beradaptasilah yang akan bertahan!” Kata Saya memberi tanggapan.
” Mar, hanya yang kuatlah yang mampu beradaptasi. Hanya yang cerdaslah yang mampu bertahan. Mereka yang mampu beradaptasi adalah mereka yang terbaik dalam pertarungan di Dunia ini” Jawabnya.
Baiklah, saya mengakui bahwa perkataan sahabat saya ini benar adanya. Memang benar, pada akhirnya, mereka yang terbaik dalam pertarungan di Dunia inilah yang akan bertahan. Dan benar adanya, hidup didunia ini adalah pertarungan yang tiada henti, hari demi hari. Maka, tetaplah kuat. Tetaplah bertahan. Garis finish bukan kita yang menentukan, Sang Pencipta-lah yang akan bersabda, “Berhenti, inilah saatnya kembali” dan pada saat sabda itu terdengar, saat itulah Piala kemenangan menantikan kita.
Salam