Lelahku untuk Siapa ?


ed23e1a1cfd7d631aee2a9f10e65fd88

Seorang Sahabat yang berada jauh dari Saya belum lama ini mengontak Saya dan bertanya tentang kabar dan pekerjaan Saya. Kami yang sudah lama tidak pernah bertemu, akhirnya menghabiskan waktu kami dengan saling mengingat masa lalu dan bercerita tentang kehidupan kami sekarang. Saya sangat terkesan, setiap kali saya bertemu dengan teman-teman lama saya. Meskipun jauh, dan hanya lewat udara, kami masih bisa saling bertukar sapa dan memuji satu dengan yang lainnya. Saya terkesan dengan sahabat saya yang satu ini, terakhir saya ingat, Ia adalah orang yang pemalu dan tidak banyak berbicara, sekarang, Ia benar-benar berubah menjadi juragan penuh kata-kata.

Tentu saja, saya juga bercerita tentang betapa lelahnya saya. Pekerjaan dan juga sekolah. Apa lagi yang bisa saya ceritakan?. Ketika Ia bercerita bahwa Ia baru saja membeli mobil minggu lalu, saya minggu lalu terjebak dengan setumpuk laporan dan pekerjaan yang menugharuskan saya duduk didepan Laptop hampir seminggu. Iri ?, mungkin. Tapi, tidka juga. Ia memiliki tantangan hidupnya sendiri dan demikian juga saya.

Selanjutnya, Ia bertanya, ” Mar, memangnya lelahmu itu untuk apa?“.

Saya cukup lama memandangi pertanyaan ini dan saya tenggalam dalam lautan jawaban. Sahabat saya menanyakan pertanyaan yang tidak biasa!. Lama membuatnya menunggu, Saya lalu membalas.

Untuk masa depan yang lebih baik, untuk memberikan lebih banyak kesempatan dan pilihan untuk masa depan yang lebih baik“. Jawaban saya mungkin sangat klise. Tapi, Saya tidak terlalu mempedulikannya. Saya harap, Sahabat saya menghentikan pertanyaannya.

Memangnya, dirimu tidak menikmati masa sekarang? Sehingga mengatakan bahwa masa depan diharapkan lebih baik“. Jawab sahabat saya.

Saya kembali dibuat bingung. Mengapa ? kata saya didalam hati. Tapi juga, Ya! Saya membutuhkan ketegasan jawaban dari diri saya sendiri.

Bukan berarti masa sekarang tidak baik dan saya tidak menikmati masa sekarang. Hanya saja, saya berjuang saat ini dengan penuh harapan dapat menyediakan masa depan yang penuh harapan dan lebih baik dari sekarang, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi untuk orang lain. Masa sekarang adalah produk dari masa lalu, dan saya serta dunia ini terus berkembang” Kata Saya kemudian.

Seperti dugaan saya, sahabat saya tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan dan kami terlibat pembicaran asik dengan topik lain. Saya tidak keberatan.

Saya sadar, kadang Tuhan meminta saya untuk tegas pada diri saya sendiri. Apa mau saya ?. Ia selanjutnya mengirimkan orang lain untuk membuat saya menjawab pertanyaan yang bukan hanya untuk menjawab keinginannya, tapi untuk menjawab keinginan saya pribadi.

Dalam masa-masa perjuangan ini, Tuhan mengirimkan saya salah satu malaikatnya untuk menguatkan saya dan mengingatkan saya dan Ia adalah sahabat saya sendiri.

Salam.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s