Pada masa prapaskah ini, saya belajar untuk mengendalikan apa yang disebut sebagai ‘nafsu’. Bagi saya, Nafsu adalah ‘keinginan yang berlebihan’, datang dari dalam diri dan memerlukan banyak energi untuk mengendalikannya. Nafsu juga saya definiskan sebagai keinginan daging. Seperti yang diperkenalkan oleh St. Paulus.
Banyak sekali keinginan daging berdatangan pada masa persiapan ini. Mulai dari banyaknya diskon di toko-toko, hingga makanan-makanan enak murah yang luar biasa menggoda. Saya tidak tahu, harus mulai dari mana, karena semuanya adalah sangat menarik hati. Belum lagi godaan untuk menjadi malas dan tidak menyelesikan pekerjaan. Oh, suatu keadaan yang sangat tidak saya sukai.
Tapi, masa prapaskah ini, benar-benar masa yang tepat untuk melatih diri. Melatih diri untuk menjadi peka dengan lingkungan, peka dengan kebutuhan orang yang ada disekitar, menyaring keinginan diri, membuka hati untuk menerima banyak cinta dan terbuka untuk memberikan waktu dan perhatian untuk mereka yang membutuhkan.
Ah, masa prapaskah yang menantang!
Salam.