Sekolah s2 atau post-graduate itu gampang-gampang susah, enak-enak menggigit dan manis-manis kecut. Demikianlah komentar sahabat saya ketika saya menceritakan kepadanya aktivitas saya hari ini. Sudah lama rasanya saya tidak berbincang-bincang asik dengannya, ditemani oleh ‘ice coffee’ kesukaan kami.
Hari ini, wajah sahabat saya tampak lebih cerah, nampaknya hari begadang nasionalnya sudha bekurang. Tapi, kontras dengan saya, wajah saya nempak lesu dan kurang kopi. Ada kantong mata berwarna agak gelap di bawah mata saya dan tentu saja, jerawat-jerawat kecil di permukaan wajah saya. Kulit saya memang satu jalan dengan pikiran saya. Kalau saya sedang stress, maka iapun stress dan mengeluarkan benjolan-benjolan kecilnya disana-sini.
Saya membenarkan apa yang sahabat saya katakan. Sekolah pada level yang berbeda juga membuat saya menjalaninya dengan berbeda pula. Tidak seperti ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar atau pada waktu duduk di Bangku Sekolah Menengah Atas. Pada saat ini, seluruh waktu digunakan untuk me’master’kan diri dan belajar untuk memahami lebih mendalam perihal dunia ini dari kacamata ‘spesialisasi’.
Menunda pekerjaan bukanlah hal yang baik dilakukan, karena tentu saja akan berdampak pada pekerjaan-pekerjaan yang lainnya. Menunda boleh, tapi jangan terlalu lama dan membuat lupa diri dan akhrinya ‘malas’ untuk mengerjakan/menyelesaikan atau ‘mengerjakan’ tapi dengan sembarangan.
Ya, sekolah s2 itu memang seperti itu. Gampang-gampang susah, manis-manis kecut.
Salam.