Gempa


SmartSelectImage_2017-03-29-16-29-55Secara sadar, ini adalah pengalaman kedua saya di luar negeri. Pengalaman kedua ketika merasakan getaran gempa. Pertama kurang lebih satu tahun yang lalu, di Asrama lantai dua. dan selanjutnya adalah kemarin, Selasa pada pukul 8 malam lewat dari lantai 27 sebuah gedung.

Saya hampir saja jatuh pingsan, ketika getaran itu terjadi. Mulut saya tidak lepas dari menyebut nama yang Kuasa. Getarannya benar-benar terasa hingga beberapa detik lewat.

Kejadian bermula ketika saya sedang asik membaca di kursi tamu, tiba-tiba saja saya merasakan pergerakan yang tidak biasa. Saya dan sahabat saya langsung berteriak, “gempa” dan kami langsung menuju kebawah meja dan bersembunyi. Getaran terjadi beberapa saat lalu hilang. Ketika gempa terjadi, saya benar-benar panik, ingin rasanya saya berlari keluar tumah dan turun. Tapi, sahabat saya berusaha menahan saya dan berhasil membuat saya panik dibawah meja.

Lokasi gempa memang tidak begitu jauh dari tempat tinggal kami, mungkin 2 jam perjalanan. Tapi, getarannya benar-benar membuat orang dengan sensor getaran yang sangat sensitif seperti saya ini panik dan hampir saja jatuh pingsan. Perlu waktu beberapa saat bagi saya untuk berdiri dan berpikir rasional.

Gempa yang dikatakan berkekuatan 3,8 ini, tidak membuat orang-orang penghuni gedung 40 lantai ini panik dan berhamburan keluar rumah. Usut dan diusut, mungkin hanya kami saja penghuni rumah yang gelabakan seperti baru saja kebakaran apa begitu.

Beberapa menit setelah gempa, saya pergi keluar untuk menenangkan diri. Persis seperti apa yang saya prediksi, tidak ada seorangpun dijalan mengatakan sesuatu tentang gempa. Entah mereka sudah pasrah atau mereka tidak peduli. Saya dibuat binggung.

Bagi saya yang tidak pernah merasakan apa itu gempa dan tidak berniat merasakan pengalaman goncangan seperti ini lagi. Saya benar-benar panik, meskipun ada orang-orang disekitar saya yang memberi kekuatan bagi saya, saya tidak bisa bertahan dan hidup seperti ini. Saya benar-benar ingin pindah ! dan dalam list-saya, ini adalah salah satu alasan mengapa saya harus segera pulang dan mengabdi ke pangkuan ibu pertiwi.

Oh Tuhan, saya benar-benar tidak menyukai pengalaman ini.

Dalam hati, saya hanya bisa berdoa “Ya Tuhan, kedalam tanganMu, kuserahkan hidupKu”, lalu kututup dengan Amin.

Salam.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s