Ketika saya sedang asik mengerjakan tugas di sebuah pondok minum kopi, saya secara tidak sengaja mendengar sebuah pembicaraan dari belakang meja. Nampaknya, ada sepasang muda-muda (Karena keduanya adalah Pria) yang sedang terlibat dalam sebuah pembicaraan.
“Setelah beberapa bulan tidak aktif lagi di media sosial terutama di Facebook, Saya merasa lebih baik. Karena saya tidak ter-obsesi untuk mencari ‘ketenaran’ dari status-status ngak jelas saya. Tapi, ketika saya kembali aktif dan mulai menulis sedikit demi sedikit kembali, saya seakan kosong, karena tidak ada satupun yang mau memberikan ‘like’ pada tulisan saya. Padahal saya sudah membuat status se-lebay-lebay mungkin!” Kata si-Pria yang memiliki suara sedikit ‘bass’. Ya, sebut saja Pria A.
Lalu, si pria B, menjawab ” Kok bisa?”
“Mungkin karena saya sudah lama hilang dari peredaran dan memang saya jarang me-like status ornag-orang yang selama ini saya kunjungi. Mungkin mereka sudah lelah dan saya juga mungkin sudah lelah!” Kata si Pria A.
Saya tidak akan melampirkan percakapan mereka yang panjang lebar, tapi saya akan memberikan sedikit kesimpulan setelah lebih dari 30 menit mencermati pembicaraan mereka.
Sosial media seperti Facebook, memang menjadi ajang yang sangat baik untuk bertukar informasi atau melakukukan sharing =like= satu dengan yang lainnya. Tapi, kurang tepat untuk dijadikan tempat menggantungkan harga diri disana. Namanya saja dunia maya, artinya memang ‘maya’ atau semu. Sedih bukan?.
Pelajaran hari ini, jangan menggantungkan harga diri di sosial media manapun!