Beberapa hari ini, tiadalah yang dapat kita lakukan.
Menatap layar kosong tiada henti dan menghentikan sementara kerja otak
Tapi, pasokan kafein masih terus berjalan, karena itu kebutuhan dasar, untuk menghasilkan kata “Aku masih bersemangat hidup!”
Kita arahkan pikiran pada ‘cerita’ yang terus dihasilkan oleh imaginasi-imaginasi nakal dalam otak ini, tanpa berharap mengganggu bagian otak untuk menganalisa objek dan kebendaan, abstract dan tidak tersentuh
Tapi, kupandangi dirimu berbeda
Aku tahu, Engkau tidak pernah puas!
Selalu ingin menjadi yang terdepan dan selalu saja ingin menjadi orang yang paling bahagia dan paling diperhitungkan.
Tapi, dunia tidak bergerak sesuai dengan yang kita inginkan.
Kau dan aku harus bekerja sama untuk mengikuti arah putaran dunia ini.
Karena kita bagiannya
Bersabarlah, akan datang waktunya bagi kita dan cukup bagi kita untuk mengetahuinya.
Tidak perlu terlalu banyak berbicara sana dan sini, kamuflasekan saja semuanya dan biarlah mereka menyantap apapun yang mereka anggap pantas dihadapan kita
Tapi, sembunyikan hidangan utama untuk mereka yang pantas untuk menikmatinya
Tahan saja marahnya dirimu, tahan saja ‘iri’nya dirimu
Ini bukan saatnya dan ini belum saatnya
Balaslah saja dengan sederet prestasi dan kebaikan, biarlah orang lain yang berbicara tentang dirimu, kebaikanmu dan prestasimu
Rendahkanlah hatimu dan jangan berhenti untuk belajar
Jangan berhenti untuk berjuang dan jangan berhenti untuk menciptakan banyak hal baru
Oh, Hatiku yang sedang merana, sudahi saja tangisan hatimu, sudahi saja.
Ini saatnya menegakkan badan, dan berjuang lagi.
Salam.