Tuhan,
Penyesalanku selalu sama,
Terlambat untuk menyadari bahwa sesungguhnya Engkau sudah dan sedang bekerja saat ini.
Penyesalanku adalah karena aku tidak terlalu peka dan enggan untuk membuka hati dan membiarkanMu masuk dan mengambil alih kehidupanku.
Penyesalanku adalah karena aku yang kurang sabar, kurang percaya dan kurang Iman.
Tapi, Tuhan…
Untuk yang kesekian kalinya dan tiada henti-hentinya, Engkau datang dan menyambut anakMu yang durhaka ini.
Merentangan tanganMu dan menerimaku kembali
“Kemari…” sabdaMu.
Bermain petak umpet denganmu sungguh tidak lucu, Tuhan
Karena Engkau selalu hadir disana pada akhir permainan dan berkata, “Kemari…”
Oh Tuhan….Mengapa ?
Mengapa Engkau harus mengasihiku sebesar ini?
Mengapa Engkau tidak henti-hentinya menerimaku kembali ?
Mengapa Engkau tidak membiarkanku diserat oleh iblis-iblis dari neraka dan membiarkanku terpanggang oleh api yang abadinya menyalanya ?
Mengapa ?
Jika itu karena Engkau mengasihiku dan karena Engkau peduli padaKu
Maka hancurlah pertahananku
Karena apalah artinya aku ini
Benar bahwa aku hanyalah debu yang ada dibawah kakimu
Aku hanyalah titik di antara sekian banyak ciptaanMu
Tapi bahkan debu dan titik ini tetap Engkau perhatikan
Ah, Tuhan…
Bermain petak umpet denganmu memang sungguh tidak asik!
Pada akhirnya, Engkau selalu menjadi pemenang
Kau menangkan pertandingannya dan Engkau menangkan hatiku
Dan Engkau selalu berkata bahwa. “Memenangkanku adalah yang terbaik!”
Oh Tuhan…bermain petak umpet denganmu sungguh tidak asik!
Kok Tuhan gak komen ya.
Saya aja dah yg komen.
Ayo nak pergilah, dan jngan berbuat dosa lg!
Aku juga tak menghukummu.
SukaDisukai oleh 2 orang
Tuhan memberikan komentar Mas Desfortin, komentarnya dalam bentuk diam, biar anakNya yang mencari maksudnya. Bisa juga bersuara, melalui orang-orang disekitar.
Hohohoho…
Terima kasih….,
SukaDisukai oleh 2 orang
O bgtu..baru tahu saya, dari Anda
SukaSuka
good posting, makasih sudah follow blog saya … keep blogging yaa
SukaDisukai oleh 1 orang
Terima kasih banyak Pak Dedi.
Pasti, selalu menulis!
SukaSuka