Kembali


Rasa lelah dimataku memang tidak sebanding dengan penuhnya rasa bahagia untuk kembali ke tanah air dan mengabdi untuk beberapa waktu mengisi libur yang tidak juga panjang ini.

Hal yang paling membahagiakan adalah bertemu dengan orang tua dan juga saudara-saudari di kampung. Selanjutnya adalah teman-teman seperjuangan sebelumnya. Bangga melihat mereka tumbuh dengan baik dan sukses saat ini. Ketika bercengkrama, rasanya baru saja kemarin kami mengucapkan janji untuk mengabdi untuk sesama dan memajukan bangsa.

Waktu memang mengubah segalanya. Bahkan mengubah hati yang keras dan kaku pada waktu yang lampau. Berderas kata maaf dan juga ucapan terima kasih atas setiap peristiwa yang sudah lewat. Ah, reuni yang sungguh berkesan.Tidak terbersit didalam hati penyesalan, semuanya terganti dengan rasa syukur dan terima kasih atas perjuangan yang sudah pernah dilakukan.

Tapi, setelah semua pesta berakhir, rasa sepi dan sunyi didalam hati kembali menggerogoti. Nampaknya sudah menjadi kanker, dimanapun berada, bahkan di arena pesta seperti saat ini, rasa ini menghantui. Rasa sepi, sunyi dan kerinduan yang entah dengan apa dapat diisi.

Kembali, kata-kata kosong ini kutuliskan. Berharap dapat mengisi kekosongan jiwa disini.

Semoga.

Iklan

11 pemikiran pada “Kembali

  1. Terima kasih banyak, Bu.
    Cuma satu setengah bulan, Bu. Jadi memnag harus di manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

    Sudah berusaha untuk mengisi dengan orang lain, tapi memang ada kekosongan yang tidak bisa hanya diisi dengan kehadiran sesama manusia hahahahaha (Bahasanya bagaimana begitu ya bu…).

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s