Untuk yang kesekian kalinya saya diberi kesempatan untuk menikmati perayaan bersejarah Republik Indonesia di tanah perantauan, Filipina. Ini adalah sedikit kisah yang dapat saya bagikan.
Perayaan kemerdekaan tahun ini yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2017 sama seperti tahun sebelumnya dirayakan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedubes RI) yang terletak di Makati, Filipina. Jarak yang saya dan teman-teman tempuh untuk mencapai tempat ini lumayan, kalau di totalkan kami menghabiskan setidaknya satu jam perjalanan dari tempat asal kami di Manila. Perjalanan diawali dengan menggunakan kereta api selama kurang lebih 20 menit, lalu dilanjutkan dengan menggunakan Jeepney (Angkutan umum khas asal Filipina) dan ditambah berjalan kaki. Waktu perjalanan banyak kami gunakan di Jeepney karena pada saat itu, jalanan ke arah Makati sedang macet.
Sampai di Kedubes RI, kami langsung menyesuiakan diri dengan barisan teman-teman warga Indonesia yang sudah hadir sejak pagi hari. Hari ini upacara dijadwalkan mulai pada pukul 9.15 waktu Makati (kalau di Indonesia, mengikuti Waktu Indonesia Barat).

Kedubes RI di Makati memiliki lapangan yang tidak begitu luas, tapi hal ini tidak menghalangi semangat warga untuk datang dan bersama merayakan dan memperingati hari bersejarah bagi Bangsa ini. Banyak orang-orang penting yang hadir selain para pejabat kedutaan sendiri. Saya sebut orang-orang penting karena mereka adalah orang-orang yang berjuang untuk menyumbangkan sedikit-banyak devisa untuk negara.

Sambil menunggu waktu upacara, saya dan sahabat-sahabat menyempatkan untuk mengabadikan moment bersama (Maafkan tampang kami yang sangat kusut disini, bedak sudah terbang di bawa angin dan dibersihkan oleh keringat dalam perjalanan).
Sebelum upacara dimulai, kami juga ikut serta dalam latihan singkat untuk penghormatan bendera dan mengikuti beberapa petunjuk lainnya.” Siap, grak!”, “Hormat, grak!”, ” Istirahat di tempat, grak!” kata-kata ini yang terus menerus diulang selama proses latihan. Tidak asing dan buat kangen.
Saya berharap agar saya dapat memperoleh banyak gambar bagus saat upacara berlangsung, tapi sayangnya saya tidak dapat melakukannya karena ada petunjuk untuk tidak mengabadikan gambar saat prosesi berlangsung. Sudah ada pertugas yang mengurus semua kegiatan foto-foto.
Upacara yang berlangsung berkesan hening, hikmat dan sarat akan nilai-nilai ke-Indonesiaan-nya. Saya merasa ‘pulang’ kerumah dan berdiri di tanah air sendiri. Moment yang paling menyentuh saya mungkin pada saat mengheningkan cipta. Entah kenapa bayangan tokoh-tokoh perjuangan hadir dalam pikiran saya dan ketika lagu hampir berakhir saya melihat gambar Bapak Presiden RI, Joko Widodo dalam benak saya. Dalam hati, saya ikut berdoa dan mengucap syukur atas negara dan Bangsa ini. (Kedengarannya lebay, tapi ini kenyataan hehehehe).
Selain mengheningkan cipta, saat doa adalah saat yang sangat menyentuh saya. Bapak yang bertugas membawa doa membawa kami pada suasana yang sangat teduh. Doa yang terdiri dari ucapan syukur atas kekayaan Bangsa yang telah di anugerahkan dari Tuhan, Ucapan syukur atas pembangunan yang sudah tercapai dan tidak ketinggalan adalah syukur atas kekayaan suku, agama dan ras yang ada Indonesia. Saya lupa detail doanya, tapi saya ingat betul bagaimana doa ini menyentuh hati saya dan juga teman-teman yang lain.
…
Selesai upacara, kami melanjutkan kegiatan yang sudah dipersiapkan oleh pihak kedutaan itu sendiri berupa ramah tamah dan tidak ketinggalan makan-makan. Banyak orang baru yang saya temui dan saya sangat bersyukur dapat bertemu dengan teman-teman dari berbagai tempat di Indonesia untuk saling bertukar sapa dan salam.


Acara makan-makan dan foto bersama selesai, saya dan teman-teman melanjutkan ke acara lomba bersama yang diselenggarakan oleh persatuan pelajar dan mahasiswa di Manila, Filipina. Berbagai lomba di adakan baik dalam ruangan dan luar ruangan. Acara lalu ditutup dengan penyerahan hadiah dan sertifikat.

…
Selesai semua rangkaian acara dan kegiatan, kami memutuskan untuk menutup perayaan hari ini dengan mengabadikan sedikit moment dengan para petugas pengibar bendera.

Perayaan kemerdekaan tahun ini memang tidak diikuti dengan panjat pinang, lari karung atau tarik tambang. Tapi, saya dan teman-teman berharap agar kami dapat membawa pulang semangat kemerdekaan dalam hati kami masing-masing untuk berbakti dan beraksi pada Negeri dan Bangsa.

Salam dari kami semua.
Mbak Ayu bertugas di Filipina ya. Terima kasih sudah berbagi banyak pengalaman menarik di sana untuk kami yang tinggal di Indonesia. Banyak hal bisa kita pelajari dari pengalaman-pengalaman orang dalam ragam kehidupan 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
Aku suka klo baca ttg masy indo di luar, pgn tau banyak 😃 semoga masyrakat yg disana selalu sehat 🙏
SukaDisukai oleh 1 orang
Hi, Mas Jagad Bayu. Ia, saya saat ini sedang berada di Filipina.
Terima kasih atas apresiasinya. Sebenarnya agak gimana gitu ketika menulis dan menerbitkan artikel ini, tapi karena sudah lama tidak membagikan sesuatu jadi Ayu putuskan segera klik publish saja dengan harapan semoga memberi inspirasi untuk yang membaca. Sekali lagi, terima kasih dan salam kenal.
SukaSuka
Amin….Terima kasih ya Kunu..
Mereka yang memutuskan untuk merantau ke negeri lain menurut Ayu adalah mereka yang mengemban tugas double, selain untuk bekerja dan mencari keuntungan, mereka juga adalah agen untuk memperkenalkan Indonesia di mata dunia. Memperkenalkan budaya, keindahan alamnya dan juga keindahan manusia-nya.
Terima kasih banyak ya….
SukaDisukai oleh 1 orang
Ohh sweeeet . . .
Salam buat cewe2 Filipina kak hehe
SukaDisukai oleh 1 orang
Salam ke Kim Domingo, kak 😍
SukaDisukai oleh 1 orang
Keren 😊😊😊
SukaDisukai oleh 1 orang
Wah, keren bs upacara upcra di KBRI dsna..oya, itu diundang atau dtg sendiri aja, mbak Ayu?
SukaDisukai oleh 1 orang
Bagus nih ada perayaan di KBRI
SukaDisukai oleh 1 orang
Hahahahaha…Ia,nanti disampaikan ya…
SukaSuka
hahahaha…kalau kita ketemu ya…hahahahaha,
SukaSuka
Terima kasih Bang Ical…
SukaSuka
Diundang dan memang benriat datang sendiri Kak hahahahaha.
Terutama dengan alasan mau makan makanan Indonesia gratis disini. Setiap tahunnya selalu ada makan-makan gratis dari KBRI dan makanannya khas indonesia.
SukaDisukai oleh 1 orang
Terima kasih Yosadya..
SukaSuka
Sepertinya menyenangkan. Semoga bisa mengobati rindu tanah air dan membuat semangat menjadi naik untuk bekerja di negeri orang. 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
Panggil Yos aja juga nggak apa-apa, Mbak Ayu
SukaSuka
Terima kasih Mas Shiq4, karena demikianlah harapan kami semua. Kerja, kerja dan semangat kerja!
SukaDisukai oleh 1 orang
Jadi ingat tman2 stmpat kerja dulu..he..he..
Saya skrang domisili di Sulut, suku Mongondow disini hmpir sma persis dngan orang2 Philipina mngkin msih ada garis kturuna kali yach!
Kamastaka..
Salamat
SukaDisukai oleh 1 orang
Kamusta ka? Salamat? Hahahaha… Ia ma, benar skali. Sulut sangat dekat dgn Filipina.
SukaSuka
Dalawa…apa lagi bhsa kasarnya aq ingat bnget maaf yach..’PUTANGINA’ he.he..coz mkanan hari2 omongan gitu ama tman2..
Yupz..berenang aja nyampe kok..ditengah laut mati kecapean ha…ha..
Btw lgi tugas dsna?
SukaDisukai oleh 1 orang
Hahahaha…Ya, biasanya yang jelek-jelek, terus berbau porno (maaf) lebih mudah diingat oleh otak. Tidak apa…
Ia, saya bertugas disini.
SukaSuka
Klo ga salah cuma makian sprti kurang ajar ya ga?
Rumah sakit?
SukaSuka