Seperti kutuk aku jatuh dibawah kakinya
Entah seberapa jauh aku berlari
Entah seberapa lama aku pergi
Aku selalu kembali kepadanya seperti metronome
Mengayun datang dan pergi, lalu datang lagi dan demikian seterusnya
…
Aku lelah
Dia pun sudah lelah
Lelah dengan semua yang aku lakukan pada Dia
Lelah dengan semua yang Dia lakukan padaku
…
Sadar aku meninggalkan Dia
Tidak sadar aku kembali pada Dia
Bagiku Dia sudah lama mati
Bagi hidupku Dia masih hidup dan selalu hidup
Jauh di tempat dimana aku tidak dapat menjamah Dia
Jauh di tempat dimana aku tidak dapat mengontrol Dia
…
Aku lupa kapan terakhir kali aku melupakan Dia
Tapi, aku tidak pernah lupa kapan pertama kali menemukan Dia
Dia selalu kembali
Kembali dalam setiap kemasan waktu
Kembali dalam rupa dan bentuk yang sama
Sama ketika pertama kali aku menemukan Dia
…
Aku kehilangan Dia dalam kesibukan hariku
Aku kehilangan Dia dalam pikiranku akan orang lain
Tapi Aku selalu menemukan Dia dalam keheningan hariku
Tapi aku selalu menemukan Dia dalam pikiranku akan orang lain
…
Dia, yang selalu datang dan kembali
Datang dan kembali lagi
Kembali dan datang lagi
Kembali dan datang, Dia
…
Teruntuk Dia, yang tidak pernah bisa pergi
Manila, September 17 2017
Terinspirasi dari lagu BOBBY IKON dengan judul IN LOVE.

Salamat…👍
SukaDisukai oleh 1 orang
😄 Hindi Po, Ako ang dapat sabihin “Maraming Salamat”.
SukaSuka
Ai nako..arigato khusaimas..ha..ha..ha, 😣😣
SukaSuka
Dia itu siapa ya? Kok pkai huruf kapital?
SukaDisukai oleh 1 orang
Nama orang Kak hahahaha.
Mau menulis nama orangnya, tapi takut ketahuan. Jadi, pake kata Dia hahahahahaha (Mengelak ni ceritanya…hahahahaha)
SukaDisukai oleh 1 orang
Td nya sy kira itu Tuhan, 😂😇
SukaDisukai oleh 1 orang
Bisa juga sih ya…
silahkan diganti dengan nama objek atau subjek yang diinginkan.
Menulis puisi bebas seperti ini (Kalau ini layak disebut puisi), pemaknaannya diserahkan kepada si pembaca. Ia tidak ? hee
SukaSuka
Ok lah klau bgtu
SukaDisukai oleh 1 orang