Bedah Jurnal : Sedikit Catatan


Beberapa waktu yang lalu, saya diberi kesempatan untuk menghadiri seminar jurnal atau lebih dikenal sebagai Bedah Jurnal yang dipresentasikan oleh Mahasiswa/i program profesi Ners di salah satu Bangsal Perawatan Rumah sakit Pemerintah. Presentator berasal dari STIKES SUAKA INSAN dan Mahasiswa/i dari sekolah keperawatan swasta lainnya.

Tema yang diusung oleh presentasi jurnal kali ini adalah terfokus pada manajemen penanggulangan hipotermia pada Klien di Ruang Bedah. Presentasi dari Rumah sendiri memang sangat menarik, materi presentasi baru diberikan ditempat beserta jurnal rujukan yang mereka gunakan untuk bahan diskusi. Untuk intervensi, team Mahasiswa/i mengajukan terapi penggunaan kaos kaki untuk mengurangi potensi hipotermia selama proses bedah dan setelahnya. Diskusi berlangsung sangat menarik dan penuh kehangatan. Moderator memandu acara dengan lugas dan kritis. Saya terkesan!.

 

Presentasi Laporan Analisa Jurnal oleh Presenter dari Mahasiswa/I Program Profesi STIKES Suaka Insan

 

Ada beberapa hal yang menjadi catatan saya dari kegiatan tersebut;

  1. Bedah jurnal masih menjadi aktivitas atau kegiatan yang berada di zona abu-abu. Persepsi satu orang dgn orang lainnya masih belum sama. Persepsi preseptor klinis dan akademik masih berlainan. Persepsi Mahasiswa dan dosen pembimbing juga tidak jauh berbeda. Sahabat saya menekankan, “Namanya juga masih belajar”, saya satu pendapat. Tapi, masalah ini terjadi bukan hanya hari ini saja. Beberapa laporan analisa artikel ilmiah masih ‘sama’, mengulang kesalahan yang sama. Entah dimana salahnya atau kelirunya sehingga kita terus saja berada dititik jalan ditempat, tidak maju-maju. Nampaknya, kita perlu sekali lagi menyatukan persepsi, mendiskusikannya, mendebatnya, mengambil kesimpulan dan kesepakatan, mengumumkannya dan melaksanakan keputusan kita bersama.
  2. ‘Critical appraisal’ bukannya mengkritik artikel ilmiah yang dimiliki, tapi masih terkesan copy-paste isi artikel. Kendala utama selalu soal ‘bahasa’. Artikel dalam bahasa Inggris dan pemahaman kita akan bahasa asing masih sangat terbatas. Tapi, dijaman “google translate” seperti sekarang, apakah ini masih relevant ?. Saya rasa tidak, ayo move on, dong!
  3. Konsultasi analisa jurnal hanya dilakukan satu kali saja dengan waktu pengerjaan yg sangat singkat. Ya, sah-sah saja kalau memang kita sudah paham betul mau dibawa kemana analisa jurnal yang kita miliki, tapi kalau kita juga masih binggung mau dibawa kemana laporan kita, bukankah lebih bijak jika kita investasikan waktu untuk konsultasi dan belajar banyak. Tinggal bagaimana management waktu dgn sebaik mungkin (Ngomong sih enak, melaksanakan sih susah).
  4. Kompetensi. Sampai dimana kompetensi bedah jurnal untuk Mahasiswa/i sarjana ?. Jujur, saya kurang tahu betul soal ini. Semoga ada yg berbaik hati membagikannya dengan saya.
  5. Kegiatan analisa jurnal ini menjadi kegiatan rutin perawat untuk menimba ilmu. Keren!. Perawat Bangsal memanfaatkan kesempatan ini untk meng-update keilmuannya, luar biasa! Ayo lanjutkan!

Demikian hal2 yg menjadi catatan saya, semoga kedepannya kita bisa menjadi lebih baik lagi, demi tercapainya tujuan dan cita2 kita dalam pemberian asuhan keperawatan yg profesional, maksimal dan bermutu.

Salam.

Banjarmasin, 10 Februari 2018.

 

Kegiatan diskusi dan tanya jawab

 

 

Diskusi dan Kegiatan Tanya jawab

 

 

Iklan

6 pemikiran pada “Bedah Jurnal : Sedikit Catatan

  1. Masih belum Kak, karena kedepannya masih akan bolak balik lagi.

    Ayu ambil beberapa project kerjasama, jadi begitulah. Tapi, konsentrasi untuk pembagunan negeri dan daerah sendiri masih nomor satu.

    Semangat!

    Suka

  2. O bgtu…bangga dech sy melihat concern Ayu, msh muda dan inspiratif.

    Sukses trus ya dg sgla agendanya…mudahan klau pas k Bjm bs ktmuan, hee….tp ntahlah kpn…klau brkenan juga.

    Ok slmat hari Kamis. Sy lnjut ni ya, ada kegiatan dinas jg ni, kbtulan lg mumet ni, bbrp wktu ini call of duty pdat skli..

    Disukai oleh 1 orang

  3. Terima kasih Kakak,
    Mohon doanya semoga bisa berkarya baik untuk banyak orang.

    Ya, silahkan saja untuk mengkabari kalau mampir ke Banjarmasin. Semoga kita bisa bertemu dan sharing pengalaman, Kak. Ayu perlu banyak belajar dan menyesuaikan diri.

    Sukses juga untuk Kakak, salam untuk keluarga.

    Semangat, Kakak!

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s