Beberapa waktu yang lalu, saya diberi kesempatan untuk menghadiri seminar jurnal atau lebih dikenal sebagai Bedah Jurnal yang dipresentasikan oleh Mahasiswa/i program profesi Ners di salah satu Bangsal Perawatan Rumah sakit Pemerintah. Presentator berasal dari STIKES SUAKA INSAN dan Mahasiswa/i dari sekolah keperawatan swasta lainnya.
Tema yang diusung oleh presentasi jurnal kali ini adalah terfokus pada manajemen penanggulangan hipotermia pada Klien di Ruang Bedah. Presentasi dari Rumah sendiri memang sangat menarik, materi presentasi baru diberikan ditempat beserta jurnal rujukan yang mereka gunakan untuk bahan diskusi. Untuk intervensi, team Mahasiswa/i mengajukan terapi penggunaan kaos kaki untuk mengurangi potensi hipotermia selama proses bedah dan setelahnya. Diskusi berlangsung sangat menarik dan penuh kehangatan. Moderator memandu acara dengan lugas dan kritis. Saya terkesan!.

Ada beberapa hal yang menjadi catatan saya dari kegiatan tersebut;
- Bedah jurnal masih menjadi aktivitas atau kegiatan yang berada di zona abu-abu. Persepsi satu orang dgn orang lainnya masih belum sama. Persepsi preseptor klinis dan akademik masih berlainan. Persepsi Mahasiswa dan dosen pembimbing juga tidak jauh berbeda. Sahabat saya menekankan, “Namanya juga masih belajar”, saya satu pendapat. Tapi, masalah ini terjadi bukan hanya hari ini saja. Beberapa laporan analisa artikel ilmiah masih ‘sama’, mengulang kesalahan yang sama. Entah dimana salahnya atau kelirunya sehingga kita terus saja berada dititik jalan ditempat, tidak maju-maju. Nampaknya, kita perlu sekali lagi menyatukan persepsi, mendiskusikannya, mendebatnya, mengambil kesimpulan dan kesepakatan, mengumumkannya dan melaksanakan keputusan kita bersama.
- ‘Critical appraisal’ bukannya mengkritik artikel ilmiah yang dimiliki, tapi masih terkesan copy-paste isi artikel. Kendala utama selalu soal ‘bahasa’. Artikel dalam bahasa Inggris dan pemahaman kita akan bahasa asing masih sangat terbatas. Tapi, dijaman “google translate” seperti sekarang, apakah ini masih relevant ?. Saya rasa tidak, ayo move on, dong!
- Konsultasi analisa jurnal hanya dilakukan satu kali saja dengan waktu pengerjaan yg sangat singkat. Ya, sah-sah saja kalau memang kita sudah paham betul mau dibawa kemana analisa jurnal yang kita miliki, tapi kalau kita juga masih binggung mau dibawa kemana laporan kita, bukankah lebih bijak jika kita investasikan waktu untuk konsultasi dan belajar banyak. Tinggal bagaimana management waktu dgn sebaik mungkin (Ngomong sih enak, melaksanakan sih susah).
- Kompetensi. Sampai dimana kompetensi bedah jurnal untuk Mahasiswa/i sarjana ?. Jujur, saya kurang tahu betul soal ini. Semoga ada yg berbaik hati membagikannya dengan saya.
- Kegiatan analisa jurnal ini menjadi kegiatan rutin perawat untuk menimba ilmu. Keren!. Perawat Bangsal memanfaatkan kesempatan ini untk meng-update keilmuannya, luar biasa! Ayo lanjutkan!
Demikian hal2 yg menjadi catatan saya, semoga kedepannya kita bisa menjadi lebih baik lagi, demi tercapainya tujuan dan cita2 kita dalam pemberian asuhan keperawatan yg profesional, maksimal dan bermutu.
Salam.
Banjarmasin, 10 Februari 2018.


Ayu bukannya jd pnilai dlm acara seminar (bedah jurnal) ya?
Cuma menghadiri gitu aj?
Oya, balik k Bjm sudahkah skrg, gak balik k ngeri sbrang lg?
SukaDisukai oleh 1 orang
Halo, kakak.
Penilai (komentator lebih tepatnya) tapi juga ikut menghadiri dan menyerap ilmunya.
Ia kakak…
SukaSuka
Sdah slsai dong klau gitu misinya d ngri org..
Ok, slmat mengabdi di daerah sendiri ya. Maju trus utk dunia ners…
SukaDisukai oleh 1 orang
Masih belum Kak, karena kedepannya masih akan bolak balik lagi.
Ayu ambil beberapa project kerjasama, jadi begitulah. Tapi, konsentrasi untuk pembagunan negeri dan daerah sendiri masih nomor satu.
Semangat!
SukaSuka
O bgtu…bangga dech sy melihat concern Ayu, msh muda dan inspiratif.
Sukses trus ya dg sgla agendanya…mudahan klau pas k Bjm bs ktmuan, hee….tp ntahlah kpn…klau brkenan juga.
Ok slmat hari Kamis. Sy lnjut ni ya, ada kegiatan dinas jg ni, kbtulan lg mumet ni, bbrp wktu ini call of duty pdat skli..
SukaDisukai oleh 1 orang
Terima kasih Kakak,
Mohon doanya semoga bisa berkarya baik untuk banyak orang.
Ya, silahkan saja untuk mengkabari kalau mampir ke Banjarmasin. Semoga kita bisa bertemu dan sharing pengalaman, Kak. Ayu perlu banyak belajar dan menyesuaikan diri.
Sukses juga untuk Kakak, salam untuk keluarga.
Semangat, Kakak!
SukaDisukai oleh 1 orang