Sharing God with Others: Compassionate Caring for Patients and the Health Care Team


Selama empat kali dalam sebulan ini, University of the Philippines Manila bekerja sama dengan rumah sakitnya, Philippines General Hospital dan beberapa rumah sakit dan universitas di Manila menyelenggarakan rekoleksi bersama yang dilakukan setiap hari Jumat, pada pukul 12 siang hingga pukul 1 siang. Minggu ini adalah minggu kedua dari rangkaian rekoleksi ini dan bagi saya ini adalah pertemuan pertama saya secara online.

Untuk minggu kedua, Penyelenggara acara memilih tema “Sharing Christ with others: Compassionate Caring for Patients and the Health Care Team“. Materi dibawakan oleh Fr. Gregory Ramon C,. S.Th. D yang dipandu oleh moderator Dr. Jose Paciano Baltazar T. Reyes dan reaktor Dr. Guia C. Tan.

Fr. Gregory adalah seorang Pastor yang saat ini berada di kota Roma, Vatican. Materi rekoleksi dibawakan dengan menggunakan teknologi pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan UP Webinar. Saya sendiri lebih memilih untuk menontonnya live di Facebook, pada akun UP Med Webinar. Karena memang disediakan live di dan melalui Facebook.

Topik yang dibawa oleh Fr. Gregory ingin mengingatkan kita kembali, terutama tenaga kesehatan bahwa,

  1. Kita memiliki satu hati yang mampu melakukan banyak hal baik. Hati dalam artian bukan organ manusia. Tapi, lebih diartikan sebagai unit kesadaran manusia yang dalam kaitannya dengan hal spiritual adalah tempat dimana Tuhan dan saya (diri) berkomunikasi secara terus menerus. Hati yang kita miliki adalah hati yang terkoneksi langsung dengan pencipta kita, hati yang siap untuk melayani dan hati yang siap untuk terus berkarya. Hati kita mungkin saja hanya satu, tapi hati ini mampu melakukan tugas mulia yang banyak yaitu untuk mencintai Tuhan, sesama dan diri kita sendiri.
  2. Diri kita adalah vessel, jalan, media, alat yang dipergunakan Tuhan untuk berkarya bagi dunia ini. Bagi tenaga kesehatan, sudah merupakan hal yang biasa berhadapan dengan hidup dan kematian. Kadang, ada yang bahkan beranggapan bahwa ilmu pengetahuan yang Ia miliki bisa dan mampu melebihi Tuhan. Tapi, jika dilihat lebih detil lagi, keajaiban banyak terjadi dalam dunia kesehatan dan kedokteran. Dimana ilmu pengetahuan banyak tidak mampu menjelaskannya. Dokter dan perawat serta petugas kesehatan lainnya harus memahami bahwa Hal yang tidak mampu dijelaskan ini adalah bukti otentik keberadaan Tuhan, tanda bahwa Tuhan berkarya di dalam setiap proses kesembuhan setiap Klien yang mereka tangani. Petugas kesehatan perlu menanamkan sikap rendah hati dan mengakui kebesaran Tuhan ini didalam hatinya masing-masing. Sikap ini penting untuk menyempurnakan tujuan penyembuhan yang merupakan “sehat” secara fisik, psikologis,social dan juga secara spiritual.
  3. Selain menyarankan Klien untuk mendekatkan dirinya dengan Tuhan. Petugas kesehatan pun harus berupaya untuk mendekatkan dirinya dengan Tuhan. Menjalin hubungan spiritual yang mesra dengan Tuhan dan menjalankam setiap tugas dan kewajibannya seiring dengan nilai-nilai spiritual yang dia anut. Hubungan spiritual adalah salah satu konsep dalam keperawatan yang sangat terkenal, kita mengenalnya dengan “caring”. Caring yang diperkenalkan oleh teorist keperawatan Jean Watson ini mengangkap pentingnya menjalin hubungan spiritual yang dititikberatkan pada upaya untuk melakukan koneksi dengan diri sendiri, sesama, lingkungan dan Tuhan.

Perlu diingat pula bahwa, Petugas kesehatan dalam pelayanannnya tidak diperkenankan memaksakan iman dan kepercayaannya kepada klien atau mereka yang Ia rawat. Tapi, petugas kesehatan diwajibkan untuk membantu dan memfasilitasi klien dan mereka yang ia rawat untuk mencapai hubungan yang kuat dengan Tuhan yang Maha Kuasa.

Jadi, meskipun rekoleksi ini terkesan sangat kental dengan ajaran agama Katolik, tapi nilai-nilai spiritual yang diangkatnya sangat universal. Hubungan kita, manusia dengan Tuhan adalah hubungan yang sangat umum tapi juga sangat privat. Membagikan dan menghadirkan Tuhan dalam pelayanan masing-masing petugas kesehatan adalah sebuah jalan yang akan membantu petugas kesehatan dalam mencapai tujuan kesehatan yang komprehensif dan holistik.

Demikianlah buah-buah atau ringkasan yang dapat saya buat dari semimar mini online kurang lebih satu jam tadi. Semoga menjadi buah kebaikan bagi mereka yang membacanya.

Salam.

Maria Frani Ayu, Perawat.

 

Catatan:

Bagi teman-teman yang ingin menghadiri seminar-seminar live secara online dan gratis (tentunya). Silahkan untuk ikut bergabung dengan akun Facebook, UP Med Webinar. Mereka tidak hanya menghadirkan seminar bertema rohani seperti yang saya tuliskan ini, tapi juga mengenai materi-materi kesehatan, kedokteran bahkan keperawatan.

Belajar saat ini tidak hanya di dalam ruangan kelas atau mendaftar resmi ke sebuah universitas atau sekolah bergengsi. Teknologi informasi saat ini sudah sangat membantu kita untuk memperoleh informasi dan ilmu yang kita perlukan dengan murah dan nyaman.

Ayo semangat belajar!

Selanjutnya, maafkan saya karena menuliskan judul postingan kali ini dalam bahasa Inggris. Sengaja, untuk menarik perhatian (hahahaha).

4 pemikiran pada “Sharing God with Others: Compassionate Caring for Patients and the Health Care Team

Tinggalkan komentar