
Oleh Maria Frani Ayu Andari Dias, Perawat.
Ada rasa Nano-nano ketika mengingatmu
Ketika mengingat masa-masa dimana kita dituntut untuk bekerja dibawah satu komando
Ada harapan dan ada juga kenyataan sesudahnya
Ketika mengingat saat-saat dimana harapanku runtuh dan kenyataan menusuk-nusuk hatiku
…
Ada rasa manis ketika memikirkan tentang potensi yang kau miliki, yang kita miliki
Ketika memikirkan bahwa kita akan membentuk tim kerja yang solid dan bisa bekerja dengan sangat baik
Ada secercah cahaya dalam kegelapan masa-masa upaya pembangunan ini
Ketika memikirkan saat-saat dimana baik kau dan aku bekerja dengan sangat baik untuk mencapai tujuan tim kita
…
Ada rasa asam ketika memikirkan tentang kenyataan yang terjadi saat ini
Ketika memikirkan bahwa kita seakan tidak sejalan, Kau berjalan ke Kiri dan Aku berjalan ke Kanan. Kita seakan tidak satu tujuan
Ada kegelapan yang semakin hari semakin pekat dan tidak terelakkan dalam masa-masa ini
Ketika memikirkan saat-saat dimana tidak ada respon darimu untuk Tim kita dan Aku yang menjadi tidak peduli dengan apapun yang kau lakukan
…
Ada rasa asin ketika memikirkan tentang harapan kerja Tim kita
Ketika memikirkan bahwa kita pasti akan duduk bersama, diruang yang sama dan bekerja dibawah tim yang sama nantinya
Ada rasa menggelitik yang semakin hari semakin tidak menentu. Penasaran tapi juga pesimis dengan keadaan.
Ketika memikirkan bahwa haruskah aku yang mundur ataukan membiarkan ini terjadi sampai kerusakan parah terjadi dan kita sadar sendiri
Dari meja kerja saya,
April 13, 2018.
Catatan di Balik layar:
Akhir-akhir ini saya disibukkan dengan kerja dan belajar. Kerja yang saya lakukan secara bersamaan dengan Belajar. Belajar bekerja dengan dunia baru yang hanya banyak saya temukan dari buku-buku teks dan pembicaraan teman-teman.
Saat ini, saya dihadapkan pada kenyataan bahwa saya adalah pelaku. Bukan pelaku utama, hanya pemeran tambahan. Tapi memiliki peran yang juga sama penting dalam upaya memperlancar tujuan dari pekerjaan ini. Saya bekerja dalam Tim. Tim dengan isi kepala yang berbeda-beda.
Tulisan diatas, lahir secara spontan dari pengalaman saya beberapa waktu ini. Menarik bagi saya melihat respon saya terhadap situasi yang terpampang nyata dihadapan saya. Menarik juga memperhatikan reaksi yang dihasilkan dari teman-teman satu tim dan juga lingkungan tempat kami bekerja. Saya yang terbiasa dengan keadaan ‘no harsh feeling‘ saat ini harus berhadapan dengan ‘be careful‘ dan ‘watch over yourself‘.
Perubahan memang tidak nyaman, tapi rasa tidak nyaman ini selalu terjadi di bagian atau masa-masa awal perubahan. Seiring berjalannya waktu, perubahan akan menjadi kebiasaan baru. Suasana baru. Saya hanya perlu sedikit menyesuaikan diri, bersabar dan memperkuat fondasi untuk menahan stress dari berbagai sudut.
Sukses itu kadang bukan tujuan, tapi hadiah sampingan untuk pencapaian diri seperti kemampuan adaptasi yang mumpuni dan kebijaksanaan untuk melihat hidup ini dengan pandangan yang lebih baik.
Semoga timnya bisa solid dan saling bantu satu sama lain
SukaSuka
Amin, Terima kasih Kak.
SukaSuka
Semangat kak ayu😊
SukaSuka
Terima kasih Kinan, semangat juga untuk Kinan.
SukaSuka
Sama-sama kak ayu, terima kasih juga🤗
SukaDisukai oleh 1 orang
What an experience you have!
Kerja tim itu memang membuat seseorang bereaksi dan beradaptasi, klau ingin suatu misi bersama tercapai dg gemilang.
I can feel rasa nano2 yg kmu mksdkan, tentu dlm konteks kita msing2.
SukaDisukai oleh 1 orang
Terima kasih banyak atas apresiasinya Kak,
Yupz, Feel free to interpret, Kak.
SukaDisukai oleh 1 orang