Hukum Aksi dan Reaksi, Menulis dan Hasil Panen dari kegiatan Menulis di WordPress


20171123_1348371167240015.jpg

Oleh Maria Frani Ayu Andari Dias, Perawat.

Newton, Bapak ilmu Fisika yang terkenal mengatakan bawa salah satu hukum yang berlaku di dunia ini adalah hukum aksi dan reaksi. Jika kita memberikan aksi maka kita juga akan mendapatkan reaksi sebagai balasan dari aksi yang kita lakukan. Sejak awal, dunia ini juga terbentuk karena hukum ini dan hingga saat ini, hukum tersebut masih berlaku. Hukum aksi reaksi menjadi awal dari tulisan sederhana ini yang selanjutnya nanti akan dilanjutkan dengan kegiatan menulis saya di WordPress dan manfaat yang selama ini bisa saya rasakan.

Hukum aksi dan reaksi ini tidak hanya terjadi diluar diri manusia, tapi juga didalam diri manusia yang merupakan bagian dari dunia ini. Pada Manusia, apapun yang Ia berikan kepada dunia, maka Ia pun akan mendapatkan balasan kembali dari dunia. Apa yang tidak diberikan oleh Manusia, maka itupun yang tidak akan Ia dapatkan dari Dunia. Berpegang pada hukum ini, Manusia selanjutnya belajar untuk giat memberikan agar Ia pun giat untuk menerima. Menulis merupakan salah satu contoh untuk aplikasi dari hukum ini. Manusia yang menulis adalah Manusia yang memberikan kepada Dunia dan juga berusaha untuk mendapatkan apa yang Ia inginkan dari Dunia. Dengan menuliskan hal-hal yang baik, penulis berharap dapat mendapatkan balasan atau reaksi yang baik juga dari dunia. Jika respon yang buruk diterimanya, maka tergantung apakah Ia ingin menerimanya lalu menyimpannya atau menerima lalu menggunakan energi yang Ia peroleh dari respon tersebut untuk membentuk sesuatu yang baik darinya.

          Baca juga: Selalu ada Alasan: Sebuah refleksi mengenai menulis bagi calon Perawat

Bagi saya, menulis jelas adalah perwujudan dari hukum aksi dan reaksi yang terkenal ini. Terlepas dari masih sangat randomnya topik yang saya tulis di media menulis seperti wordpress, saya benar-benar berharap agar apapun yang saya tulis menjadi feedback yang baik untuk diri saya pribadi. Menulis adalah hadiah dan ucapan terima kasih atas apapun yang saya terima dari dunia ini. Dunia yang termasuk komunitas, lingkungan dan semesta-nya. Jauh kedalam saya mampu melihat bahwa dengan menulis saya mampu kehilangan diri saya sendiri dan sekaligus dalam suatu waktu menemukan diri saya sendiri. Menulis juga merupakan media komunikasi yang baik bagi diri saya sendiri, orang lain, lingkungan dan terlebih dengan Tuhan.

Setelah sekian lama mencari dan menulis di berbagai media untuk menulis secara gratis, WordPress-lah tempat menulis dan publikasi tulisan yang saya rasa paling cocok. Selain karena kemudahan akses, gratis dan tidak ribet, komunitas menulis yang saya juga ikut serta didalamnya benar-benar membantu saya untuk semakin semangat untuk melakukan petualangan dalam dunia tulis menulis dari yang awalnya hanya sekedar iseng dan main-main perlahan mulai mengasah diri dengan terus memandang pada contoh tulisan-tulisan yang luar biasa berbobot dari teman-teman di komunitas.

Berbicara mengenai teman-teman di komunitas menulis, saya adalah orang yang benar-benar beruntung. Saya bisa dengan bebas membaca karya-karya hebat yang secara gratis penulis-penulis ini bagikan di blog pribadinya. Ini benar-benar hadiah yang Indah bagi saya pribadi. Saya belajar secara cuma-cuma dari mereka penulis dan saya bisa menggali banyak inspirasi dari mereka untuk selanjutnya menuliskan tulisan saya sendiri. Tulisan yang saya produksi, yang saya terbitkan adalah jejak-jejak yang sengaja saya buat untuk proses mengenal dan memahami diri saya sendiri. Saya tidak akan dapat melakukannya tanpa bantuan para penulis-penulis hebat seperti mereka.

Menulis di wordpress juga adalah merupakan proses pertumbuhan. Saya bisa melihat bahwa saya berevolusi dengan gaya menulis saya sendiri. Jika disandingkan tulisan saya saat ini dan tulisan saya pada awal-awal penerbitan tulisan, jauh sekali bedanya. Ini semua berkat banyaknya paparan yang saya terima dari banyak orang yang dengan baiknya mengajarkan kepada saya apa yang harus saya lakukan untuk membuat tulisan dan diri saya menjadi baik lagi setiap harinya. Saya benar-benar berada pada keadaan yang luar biasa ketika saya menulis dan dengan menulis, saya menjadi semakin waras. Ya, bisa dikatakan menulis adalah obat untuk kegilaan yang saya miliki.

Jadi, demikianlah akhirnya. Mulai dari hukum aksi dan reaksi yang terkenal itu, lahirlah menulis yang merupakan aplikasi sederhana dari hukum ini. Menulis yang merupakan kegiatan adalah juga merupakan proses tumbuh dan berkembang, melalui setiap prosesnya penulis diajarkan untuk mencari dan menemukan. Lalu membagikan dan seterusnya. Dalam menulis, karena adanya pengaruh hukum aksi-reaksi ini lahirlah banyak pembelajaran yang luar biasa untuk diri saya sendiri, komunitas dan lingkungan.

 

Catatan dibalik layar:

Tulisan ini ingin saya ikutkan kedalam Obrolin’s Monthly Challenge bulan ini (April 2018), tapi tidak sempat untuk saya kirimkan dan tidak sempat saya ajukan untuk mengikuti lomba komunitas bloger. Saya akhirnya memutuskan untuk mempublikasi tulisan ini karena mengingat rasa hormat saya kepada Ibu Nur yang telah menandai saya untuk membuat tulisan seperti yang diinginkan.

Ibu Nur adalah salah satu alasan yang aktif untuk menulis, tulisan-tulisan Beliau keren dan menginspirasi saya untuk banyak belajar dan mengembangkan diri. Coba cek tulisan Beliau disini.

Rasanya sedikit sulit bagi saya untuk menulis saat ini, dalam beberapa waktu ini banyak kejadian yang menimpa saya secara pribadi dan keluarga besar saya di kampung. Saya harus mengambil waktu untuk beristirahat dan menenggelamkan diri untuk menikmati berliku-likunya jalan yang harus saya hadapi pada masa sekarang. Saya dengan egoisnya memilih untuk tidak ingin menyisakan satu titik pun luka dan penderitaan yang saya rasakan terlewat ke masa lalu. Saya ingin merasakannya sekarang dan saat ini.

Menulis mungkin adalah salah satu cara untuk membuat saya tetap waras pada saat ini. Tapi, saya lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan orang-orang yang sangat memerlukan kehadiran saya saat ini. Jika masa ini sudah berlalu, saya yakin akan kembali masa-masa dimana inspirasi menjadi sahabat dan teman baik saya selalu. Saat ini, hanya belum saatnya.

 

Dari Meja Kerja saya, April 30. 2018.

 

Iklan

14 pemikiran pada “Hukum Aksi dan Reaksi, Menulis dan Hasil Panen dari kegiatan Menulis di WordPress

  1. Kita semua berevolusi ya kak. Couldnt agree more!
    Semenjak tahu apa itu bw, saya juga merasa kalo gaya penulisan saya, lambat laun berubah. Entah itu artinya lebih baik di mata orang lain atau tidak, tapi untuk pribadi, saya merasa puas jika melihat kembali tulisan lama.

    Btw terima kasih udah mau ikut GAnya mbak. Semoga permasalahannya cepat selesai. Gbu!

    Disukai oleh 1 orang

  2. Sy sih spkat sj ttg hukum aksi dan reaksi itu, termasuk bila dikaitkan dg urusan ngeblog atau nulis sprti yg Ayu ulas d atas.

    Sdh sy duga, ini tulisan utk GA itu, wlau gak smpat. Sy mlah gak smpat jg ikutan GA itu sklipun mbak Nur dan bbrp tmn lainnya tag sy. Aduh, maafken diriku ya tmn2..

    Smoga ap yg dialami Ayu saat ini Ayu bs mllui nya dg baik.

    Disukai oleh 1 orang

  3. Terima kasih juga sudah mampir dan memberi komentar.

    Betul sekali, kita memang berevolusi! Entah sadar atau tidak kita memang berpindah dari satu keadaan ke keadaan yg lain dan itu membuat kita berubah dan berkembang.

    Terima kasih atas dukungannya 🤗

    Suka

  4. Terima kasih kakak…

    Hahahaha…udah duga dari judul ya Kak, wkwkwkwkwk.

    Ia, ngak sempat kak. Dan Terima kasih atas dukungannya 😊

    Suka

  5. Benar, Ayu. Dengan menulis seseorang bisa tetap menjaga kewarasannya. Juga sebaiknya tetap menulis hingga tua nanti agar bisa mencegah diri dari penyakit pikun.

    Itu fotonya lagi dimana? Keren latarnya.

    Terakhir, kalau sempat coba Ayu searching tentang Preposisi untuk membantumu mengingat lagi bagaimana penulis semestinya menempatkan kata sambung seperti di, ke dan sebagainya.

    Suka

  6. Terima kasih banyak Kak, karena sudah mampir.
    Sepakat!

    Terima kasih juga atas sarannya, Pasti Ayu cari lagi untuk Preposisi terutama yang Kakak saranka. Terima kasih banyak.

    Untuk Foto, itu waktu jalan-jalan di Museum Nasional di Manila tahun lalu.

    Suka

  7. Menulis juga kesukaan aku, tapi kadang nggak semua yang aku pikirkan bisa ditulis buat khalayak umum. Alasannya, takut menyinggung dan bisa jadi masalah. Jadi, aku suka lama untuk nulis 1 artikel.

    Disukai oleh 1 orang

  8. Kita punya alasan sendiri mengapa harus melakukan publikasi terhadap karya tulis kita atau menahannya diam didalam folder penyimpanan tulisan. Tidak apa-apa, kita memiliki cara sendiri-sendiri dan itu baik.

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s