Mengingatmu


photogrid_15300099763028565741460639899011.jpg
Kedai Kopi tempat Saya menunggu

 

Oleh,

Maria Frani Ayu Andari Dias, Perawat

 

Pada saat ini aku mengingatmu

Sama seperti hari-hari biasanya ketika aku mengalami lelahnya hidup dan surutnya kehidupan

Pada saat ini aku mengingatmu

Ketika aku membutuhkan dukungan dan tepukan semangat

Pada saat ini aku mengingatmu

Ketika aku membutuhkan tempat untuk berbagi mengenai menariknya kehidupan

Pada saat ini aku mengingatmu

Ketika ada begitu banyak hal yang ingin kubagikan padamu, karena aku tahu kau selalu menungguku untuk bercerita tentang hariku

Pada saat ini aku mengingatmu

Ketika aku melihat postingan di Instragam-mu, kau yang tidak pernah berubah sejak pertama kali aku mengenalmu

Kau yang selalu penuh semangat dan harapan, meskipun sebenarnya harimu berat dan menyiksa

Pada saat ini aku mengingatmu

Karena aku lupa siapakah aku tanpamu

Pada saat ini aku mengingatmu

Karena aku lelah dan aku ingin beristirahat dalam hangatnya kata-kata penyemangatmu

Pada saat ini aku mengingatmu

Dalam keringnya hatiku, dan derasnya aliran air kehidupan milikmu

Pada saat ini aku mengingatmu

Bahwa aku seakan tidak bisa apa-apa tanpamu, dan aku mulai bertanya, “Apa yang bisa aku lakukan tanpamu?

..

Pada saat ini aku mengingatmu

Ketika dunia terasa sangat sepi dan kita tidak lagi bersama

 

Catatan di Balik layar:

Tulisan ini saya ketik disela-sela waktu ketika saya sedang menunggu seseorang. Karena saya bosan, saya mulai memainkan handphone saya dan saya mulai menulis kata-kata seperti ini.

Perasaan saya, saya biarkan mengalir dan mengendalikan jari-jari tangan saya. Saya tidak mau menghakimi atau memberikan penilaian buru-buru. Saya tunggu dengan sabar sampai tulisan ini benar jadi dan apa yang ingin saya sampaikan, tuntas tersalur di layar handphone milik saya.

Saya tidak membatasi imaginasi saya ketika saya menuliskan tulisan ini. Tidak sama sekali, bahkan ketika imaginasi kata-kata milik saya menyentuh hal-hal diluar kenyataan. Saya biarkan lepas dan bebas.

Beberapa menit kemudian, taraaaa….jadilah tulisan ini.

Saya sadar, tulisan ini acak dan tidak memiliki pola tertentu. Ya, karena tercipta dalam beberapa menit saja ketika saya memang sangat bosan dan tidak ingin berpikir berat-berat. Saya juga tidak berniat melakukan editing susunan kejadian atau urut-urutan peristiwa dari tulisan diatas. Mungkin hanya untuk hari ini saja, saya embrace ketidaksempurnaan dan menerima tidak sempurnanya pikiran saya.

Salam dari saya.

 

Kedai Kopi, June 26.2018

20180523_022906.png

20 pemikiran pada “Mengingatmu

  1. Mantap and keren…👍👌👌

    Seperti judul lagu dangdut..
    Sorry..✌✌🙌🙌

    Ups..salah, bukan mengingatmu ternyata tapi mengenangmu by Ike Nurjanah klo ndak salah..😎😎😎

    Tapi, mengingatmu dan mengenangmu mirip sebelas duabelas lah..😁😁

    Disukai oleh 1 orang

  2. Hahahaha…Terima kasih Kak,
    Ngak kepikiran sama sekali ke judul lagu dangdut, tapi syukurlah kalau ternyata mengingatkan sebagian dari kita tentang judul sebuah lagu.

    Suka

  3. Terima Kasih,..
    Ini mungkin karena saya sudah terlalu bete, yang ditunggu ternyata tidak menepati janji untuk datang tepat waktu wkwkwkwk

    Suka

  4. Hahahaha, haduh Kak…ini juga diajak karena ternyata perencanaan perjalanan para tourist ini kacau semua, kurang perencanaan dan kurang cari informasi.
    Jadi, Ayu harus bantu sedikit, supaya bisa menghemat biaya perjalanan dan sekalian merasakan susahnya tinggal di negeri ini wkwkwkwkwkwk

    Suka

  5. Haha … lg praktik menulis bebas ya Yu? Emang nginget siapa sih? Td nya sy smpat mikir, jngn2 yg ditungguin adlh seorang laki2 (tmn dkat, pcar atau ap) 🙂

    Oya, ngomong2 mslh mengingat, hri ini di tmpatmu brtgas ada gelaran pilkada gak? Heee …

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar