Oleh,
Maria Frani Ayu Andari Dias, Perawat.
Ada sedikit kontroversi dalam penggunaan dua kata ini; Diagnosa atau Diagnosis. Kontroversi ini dimunculkan oleh Insta Story milik seorang pengajar Ilmu Keperawatan yang saya follow beberapa hari yang lalu.
Saya langsung menaruh perhatian pada issue ini karena saya baru saja menerbitkan tulisan dengan judul Perawat dan Diagnosa Keperawatan: Membedah Diagnosa NANDA-I 2018-2022 (Seri 1).
Alamat untuk melakukan editing tulisan ini…
Sambil mengikuti diskusi di Insta Story dari Dosen yang bersangkutan, saya memetik setidaknya beberapa buah pelajaran penting. Pelajaran yang bisa saya petik adalah bahwa saya selama ini keliru dan saya harus memperbaiki diri, terutama dalam penggunaan dua kata sederhana tapi sangat fatal efeknya kalau dibiarkan begitu saja apalagi sampai berlarut-larut.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tidak ditemukan kata DIAGNOSA. Artinya, kata Diagnosa ini sebenarnya tidak baku. Sedangkan kata yang dianjurkan oleh KBBI untuk digunakan adalah kata DIAGNOSIS.
Pembahasan secara rinci mengenai kata Diagnosa dan Diagnosis dibahas oleh Kata Baku dengan judul Diagnosis atau Diagnosa, yang Benar adalah ?.
Diagnosis diartikan sebagai,

Jadi, sekarang jelas kan ?.
Bukan lagi menggunakan kata “Diangnosa” tapi lebih memilik kata “Diagnosis”.
Hal lain yang saya pelajari adalah mulai menggunakan kata Bahasa Indonesia yang baik yang benar, Belajar lagi, update ilmu lagi. Meskipun kita orang Indonesia, tapi Bahasa ini masih terasa asing ditelinga (Ironis, kadang).
Semangat Belajar, Semangat Memperbaiki Diri.

Wah, memang kadang aku juga ketuker. Sulit memang untuk mengindentifikasikan mana kata yang baku atau bukan. Ya, mungkin karena pembelajaran bahasa Indonesia masih kurang.
SukaDisukai oleh 1 orang
Iyap, kesalahan kecil yang dapat membuat malu
SukaDisukai oleh 1 orang
Berlaku untuk semua yang berakhiran -isis ya?
Analisis bukan analisa, fotosintesis bukan fotosintesa
SukaDisukai oleh 1 orang
bener nih mbk, harus belajar terus, update ilmu lagi. Saya juga masih sering ketuker, jadi sedikit rajin ngecek ke KBBI.
SukaDisukai oleh 1 orang
Wah saya juga kadang ketuker antara analisa dan analisis. Hhee
Memang banyak kata dalam “Bahasa Indonesia” yang masih sering kita gunakan secara salah kaprah ya. Saya juga harus benyak belajar nih mba.
SukaDisukai oleh 1 orang
Makanya itu Mas Yos, Ironis. Padahal kita kenal Bahasa Indonesia ini bisa dikatakan sejak lahir. Tapi, masih saja banyak yang terlewat. Memang tidak bisa disalahkan perkembangan bahasa yang digunakan sekarang, kita memang harus sering-sering melakukan pembaharuan, ya.
SukaDisukai oleh 1 orang
Kakak…Malu amat ini.
SukaSuka
O, begitu ya, Kak. Terima kasih banyak atas masukannya ya…
Pasti dicatat dan diingat.
Salam dari saya.
SukaSuka
Setuju Ikha, belajar lagi dan semangat memperbaiki diri.
Sekarang KBBI jadi salah satu buku wajib ini.
SukaDisukai oleh 1 orang
Kita sama-sama harus banyak belajar ya Mas Abdul. Banyak hal yang tidak kita sadari, teman-teman dan orang disekitar kita adalah pengingat yang baik. Semangat !
SukaSuka
Lho, ini saya nanya sebenernya
SukaDisukai oleh 1 orang
Pengaruh media juga dahsyat, Mbak. Dewasa ini memang sebagian besar media (televisi maupun internet) lebih mengutamakan bahasa Inggris dan bahasa gaul daripada bahasa Indonesia.
Jadi, sebagian besar menganggap bahwa bahasa gaul dan bahasa Inggris adalah bahasa yang lumrah di Indonesia.
SukaDisukai oleh 1 orang
Oh, Maaf kalau saya keliru memahami pertanyaan dari Kakak.
Sejauh ini, saya hanya mencari kata Diagnosa dan Diagnosis. Untuk kata yang Kakak tanyakan belum saya cari baku atau tidak bakunya di KBBI.
Mohon maaf.
SukaSuka
Wah, kalau pengaruh media kita sulit sekali untuk menyangkal. Karena memang kenyataannya demikian ya, Mas Yos.
Sejauh ini, Ayu berusaha untuk membuat garis miring pada kata atau kalimat yang rasanya berasal dari bahasa asing, karena kalau tidak salah dalam peraturan EYD (Ejaan yang disempurnakan), penggunaan kata atau kalimat asing yang bukan Bahasa Indonesia, perlu dibuat miring (Mohon koreksi saya jika salah ya).
Sedikit sulit kalau kita terpengaruh dengan budaya bahasa gaul ini, terutama dalam berkomunikasi lisan, karena pasti ketika menulis akan kelihatan campur aduknya, semacam gado-gado.
Kurang tahu ditempat Mas Yos, tapi kalau ditempat saya, di Banjarmasin, Bahasa Daerah kadang dicampur dengan Bahasa Indonesia. Parahnya kadang penggunaan bahasa seperti ini dituliskan di dukomen yang penting dan legal. Sulit memang membuang kebiasaan seperti ini.
SukaSuka
Iya, Mbak Ayu benar. Penulisan kata asing dalam bahasa Indonesia harus dibuat miring. Tapi, kalau di dokumen yang ditulis tangan, kata asing juga boleh diberi garis bawah.
Di Bandung juga mirip-mirip seperti di Banjarmasin. Bahasa Sunda kadang keliatan campur dengan bahasa Indonesia. Bahkan kadang tertulis di dokumen resmi.
SukaDisukai oleh 1 orang
Terima kasih informasinya, Mas Yos. Sangat membantu dan mencerahkan.
Wah, sepertinya memang fenomena ya…
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya Mbak, jadi buku kayak buku wajib.
SukaDisukai oleh 1 orang
Semangat kaka untuk sama-sama belajar tentang bahasa kita 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya
SukaDisukai oleh 1 orang
Semangat!!!
SukaSuka
Yup, sy stuju. Mmang diagnosis yg baku (standar). Sdh seharusnya memang, kita menggunakan bhs Indonesia yg baik dan bnar dlm tulisan kita.
Oya, kata “issue” di atas sngja ya tdk dimiringkan?
SukaDisukai oleh 1 orang
Terima kasih sudah berkunjung, Kak.
Oh Ia, benar. Kata ‘ Issue’ bukanlah kata baku, memang harus dimiringkan ya Kak…
Terima kasih koreksinya.
SukaSuka
Hrs dimiringkan krn itu kata dlm bhs asing (Bhs. Inggris), di KBBI “isu”
Sama2, Yu. Mksh jg buat tulisan2mu yg informatif
SukaDisukai oleh 1 orang
Terima kasih banyak, Kak.
SukaSuka
Wahh ternyata si mbak perawat juga..
Salam kenal dari medan mbak..
Salam sejawat.. Hhhehe
SukaDisukai oleh 1 orang
Halo, Bang. Ia, Saya Perawat asal Banjarmasin.
Wah, Medan ya. Keren…
SukaDisukai oleh 1 orang
Yoomaann.. mari berteman kak.. 😁
SukaDisukai oleh 1 orang
Mari berteman..tralala,..tralili…sambil nari-nari…
(Maaf kalau humor ini agak boring…)
SukaDisukai oleh 1 orang
Hhhahaha.. ga masalah kak 😁
SukaDisukai oleh 1 orang