Mood Swing: Mood yang mudah berubah dan cara mengakalinya


Oleh,

Maria Frani Ayu Andari Dias, Perawat.

Selama membaktikan diri saya untuk terjun langsung ke ranah keperawatan jiwa, self-awareness saya meningkat dan kadang menjadi terlalu tajam. Setiap tindakan yang saya lakukan, saya terus berusaha untuk merefleksikannya. Ada baiknya, tapi ada juga tidak nyamannya. Baiknya adalah saya menjadi mawas diri dan selalu memperhitungkan apa yang akan saya lakukan, sedangkan sisi buruknya adalah saya menjadi sangat takut untuk mengambil keputusan, saya takut untuk mengambil resiko dan saya terlalu banyak berpikir bahkan untuk hal-hal yang mestinya tidak perlu. Tapi, semuanya memang harus seimbang dan berimbang memang dan memang seharusnya demikian agar hidup saja menjadi sedikit berwarna.

Baca juga: Menari Bersama Penolakan.

Karena terlalu sering berhadapan dengan hal-hal yang bersifat psych, saya bahkan bisa mendeteksi apa yang sedang saya rasakan dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi saya kedepannya. Saya bukannya sombong, tapi setiap orang yang menulis pengalaman hidupnya setiap hari, mereka yang mempelajari dirinya sendiri akan mengatakan hal yang sama. Kadang kita mengenal orang-orang seperti ini dari perkataannya seperti ini, “Saya mungkin tidak akan tahan…”, “ Saya akan…”. Perkataan ini muncul bukan karena tiba-tiba dan tidak beralasan, tapi lebih karena individu yang bersangkutan sudah cukup mengenal dirinya sendiri dan tahu reaksi apa yang kemungkinan dapat diberikan oleh dirinya sendiri. Ya, saya adalah jenis orang yang seperti ini. Karena hampir setiap hari merefleksikan apa yang saya lakukan, saya menjadi mawas diri dan membangun sedikit kemampuan untuk memberikan ramalan atas perilaku yang kemungkinan bisa timbul dari dalam diri saya kedepannya nanti.

Kemampuan ini akhir-akhir ini sungguh sangat saya perlukan untuk bisa berhadapan dengan masalah yang sering timbul dari dalam diri saya sendiri. Saya orang yang moody, mood-mood-an bahasa kerennya. Perpindahan antara emosi bahagia, inspire dan depress pada diri saya tipis sekali dan kadang unpredictable. Saya sangat khawatir dengan diri saya sendiri karena masalah seperti ini. Saya bahkan memiliki doa khusus untuk mencegah mood buruk saya tiba, karena akan kacau sekali kalau tiba-tiba saya harus mengerjakan pekerjaan penting dan mood saya sedang buruk. Kopi kesukaan saya pun tidak akan mampan untuk membangkitkan semangat dan mood saya. Jangankan secangkit kopi, Actor Korea yang katanya masuk list orang paling tampan di dunia-pun tidak dapat mengalihkan diri saya dari buruknya mood yang saya rasakan. Sudah sampai seburuk ini!.

Baca juga: Kesepian: Penyakit yang Perlahan Bisa Membunuh

Saya terus mencari cara yang paling tepat dan pas, efektif dan efisien untuk membangkitkan mood yang saya rasakan. Apalagi ketika saya dalam keadaan sangat sibuk dan mood positif, bersemangat adalah mood yang saya butuhkan untuk menyelesaikan banyak pekerjaan yang saya miliki. Saya akui bahwa saya tidak berharap agar perasaan depress yang saya rasakan menghilang dari dalam diri saya, saya membutuhkan perasaan ini. Tapi, kadang perasaan down, depress sangat tidak diperlukan untuk bekerja, terutama bekerja dengan orang lain.

Kadang, saya membiarkan saya perasaan down dan depress yang saya alami. Saya suka memasukkan diri saya kedalam perasaan ini, menyelaminya dan mengenalnya. Dia adalah bagian dari diri saya dan saya merasa lengkap bersamanya. Tidak bisa saya hitung karya yang sudah saya ciptakan karena perasaan seperti ini. Karena adanya perasaan ini, saya berani mengatakan bahwa perasaan down dan depress juga adalah perasaan yang menggiring pada produktivitas. Saya masih tetap dapat memproduksi sesuatu dan mempelajari sesuatu dengan cukup efektif. Perasaan ini sama equal-nya dengan perasaan bahagia dan bersemangat ! Kita hanya perlu mempelajari cara untuk sedikit bermain dengannya.

Berikut adalah catatan dari hal-hal yang saya kumpulkan, trik untuk membangkitkan mood yang sedang depress dan down atau mengakali perasaan ini agar stay productive for the whole day.

Berikan waktu untuk perasaan yang muncul ini.

Ketika tiba-tiba kita menjadi tidak mood atau depress. Kita tidak akan bersemangat untuk melakukan apapun. Serius !. Hayo, siapa yang bisa relate dengan masalah seperti ini ?. Saya sering mengalaminya, bahkan kadang pada pekerjaan yang sangat penting. Kadang juga tidak ada angin dan tidak ada hujan, tiba-tiba perasaan ini muncul dan mengancam seluruh mood saya untuk hari itu. Saya bukannya tidak ingin menghargai perasaan ini, tapi kalau datangnya tidak pada situasi atau suasana yang tepat, saya bisa dirugikan hanya karena perubahan mood ini.

Menyadari hal ini, saya akan memilih mengambil waktu sebentar, mungkin 5-10 menit untuk melihat kedalam diri dan bertanya “Ada apa?”. Karena saya tipikal orang yang percaya bahwa tidak akan ada asap kalau tidak ada api.

Waktu 5-10 menit ini saya gunakan untuk menarik diri sebentar, melihat kedalam diri, yang kalau dalam Bahasa kerenanya meditasi sederhana. Ada juga yang mengatakan mindfulness. Waktu ini saya gunakan untuk melakukan validasi terhadap apa yang saya rasakan dan melakukan dialog dengan perasaan saya sendiri. Kadang juga negosiasi dengan diri saya sendiri, sambil berharap, “Ayolah, jangan pada saat ini!”. Saya juga menguatkan pikiran saya sendiri bahwa “Saya adalah pengendali utama pikiran saya, emosi yang saya alami karena pikiran saya!”.

Ya, kadang emosi kita tiba-tiba berubah karena dipengaruhi oleh pikiran kita yang tiba-tiba saja menyimpang dan membuat ulah. Dengan mengontrol pikiran kita, kita bisa dipastikan dapat mengontrol emosi yang datang sebagai efek samping dari pikiran kita.

Nah, waktu 5-10 menit yang saya sisihkan ini sangat vital untuk berperang melawan semua tantangan ini. Kalau tidak biasa, kita kadang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendamaikan pemikiran kita sendiri. Jadi, latih saja kebiasaan ini. Kita mungkin surprise dengan kemampuan diri kita yang bisa mengontrol bahkan emosi yang kita rasakan nantinya.

Alihkan

Mengalihkan perhatian mungkin adalah salah satu cara untuk menghadapi perperangan batin dan perasaan yang kita rasakan. Meskipun ketika perasaan depress yang kita rasakan sangat sulit untuk dialihkan, tapi kita harus berusaha dengan tetap berharap pada perubahan emosi kearah yang lebih positif.

Kalau saya berada dalam keadaan dimana saya sedang bersama orang lain, saya akan mengajak orang lain untuk berkomunikasi dengan saya. Saya akan memaksa dia untuk membuat saya tertarik dengan topik pembicaraan yang kami bicarakan. Tujuannya adalah agar saya tidak memikirkan bagaimana harus melakukan toleransi terhadap perasaan saya yang tidak seharusnya muncul pada saat penting seperti ini.

Cara lain adalah dengan melakukan aktivitas tertentu, kalau saat perasaan ini muncul dan sangat memungkinkan bagi saya untuk mendengarkan music, maka saya akan dengan senang hati mendengarkan music dan membuat diri saya hanyut dalam setiap nada yang ada didalam music ini. Saat ini saya sedang sangat suka mengulang-ulang lagu dari Group BLACKPINK dengan judul SEE YOU LATER dan lagu dari EPIC HIGH dan SEKAI NO OWARI yang judulnya SLEEPING BEAUTY. (Okay, don’t judge my music choices, karena kadang bukan lirik dari lagu tersebut yang saya perlukan, tapi nada-nada unik dari lagu-lagu ini).

Bawa jalan

Ya, seperti yang saya tuliskan, bawa perasaan ini pergi bersama langkah-langkah kaki yang kita buat. Bawa jalan sebentar. Berada dengan perasaan ini dalam waktu yang cukup lama dan ditempat yang sama kadang bukan pilihan yang tepat. Ambil waktu sebentar dan bawa perasaan ini jalan, percaya bahwa perasaan-perasaan tidak nyaman ini akan tertinggal dengan jejak kaki yang kita buat.

Demikianlah sedikit hal yang bisa saya bagikan dengan teman-teman pembaca sekalian, semoga bisa bermanfaat untuk berhadapan dengan perasaan depress atau mood swing yang tidak nyaman milik teman-teman sekalian.

Feel free untuk mendiskuskan mengenai pengalaman teman-teman sekalian dalam kolom komentar dibawah ini, saya akan dengan senang hati membacanya. After all, sharing is caring.

Sama seperti akhir dari setiap postingan saya, salam untuk kita sekalian.

cropped-20180523_022906.png
mariafrani10@gmail.com

 

 

Iklan

14 pemikiran pada “Mood Swing: Mood yang mudah berubah dan cara mengakalinya

  1. Ia, Ayu setuju Kak. Semuanya kembali kepada diri sendiri. Lingkungan sekitar seperti keluarga dan kerabat mungkin bisa membantu, tapi semuanya akan kembali ke diri masing-masing. Pribadi sendirilah yang akan menentukan mood kita baik atau tidak.

    Semoga bermanfaat, Kak.

    Suka

  2. Kalau aku lagi mood swing, hal pertama yang aku cari adalah hiburan. Entah itu dengar lagu atau nonton film. Memang, sebagai remaja yang (masih) labil, mood swing sering aku rasakan. Tapi, aku berusaha sebisa mungkin untuk menahannya.

    Kita memang pengendali diri kita sendiri. Kalau kita susah mengendalikan diri kita sendiri, apalagi susah mengatur orang lain.

    Disukai oleh 1 orang

  3. Wow, ulasan yg menarik. Khas bnget klau bca share Ayu ya, hee … perawat sih ya, jd smua ttg caring. Salut dech, mski diri sndiri punya mslh mood2an, tp msh bisa berbagi cara utk mengatasinya. Luar biasa itu, Ayu.

    Tp ad yg sy msh penasaran, krn sy bkn tipikal yg moody kali ya, mood yg kek gmn yg sring dialami Ayu itu? Contoh konkretnya mksd sy. Ap mungkin bs dishare? Atau dlm kata2 yg bs sy visualisasikan dech.
    Maaf, kepo 😂✌

    Disukai oleh 1 orang

  4. Terima kasih banyak, Kak. Ayu masih belajar untuk menemukan gaya tulisan untuk Ayu sendiri. Masih perlu banyak belajar dari teman-teman penulis wordpress lainnya.

    Suka

  5. Haduh, kepencet ‘kirim’ duluan, Kak.

    Karena pekerjaan Ayu adalah pekerjaan dimana harus selalu kontak dengan orang lain, maka pekerjaan ini betul-betul menguras perasaan/ emosi. Bagaimana tidak, terkadang, kita harus menahan kehendak sendiri demi meluluskan kehendak orang lain. Ayu rasa, profesi Guru juga mengalami hal yang kurang lebih saya. Koreksi Ayu kalau tidak tepat ya, Kak.
    Nah, tekanan karena pekerjaan seperti ini yang bisa berdampak pada turun naiknya perasaan bahagia dan sedih. Selain karena soal pekerjaan, mood swing ini juga bisa terjadi karena faktor lain, seperti faktor dari dalam diri Ayu sendiri. Ayu masih kurang mampu menguasai pikiran Ayu sendiri sehingga efek samping yang Ayu rasakan adalah perpindahan perasaan yang extreme.
    Kira-kira demikian, Kak.
    Semoga bisa menjawab pertanyaan Kakak, ya. Kalau misalkan jawaban Ayu membingungkan, mohon klarifikasi ya Kak.

    Suka

  6. Hayooo…Jalan-jalan, Pak.
    Saran saya, sambil jelan-jalan, sambil menikmati udara segar dan sambil memperhatikan tingkah sesama kita manusia yang unik-unik. Cukup menghibur kalau bagi saya.

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s