Gedung Arsip Nasional : Sejarah yang Hampir Terlupakan dan Sedikit Cerita tentangnya


Maria Frani Ayu Andari Dias, Perawat.

 

Sejarah

Gedung ini pada awalnya adalah gedung yang dibangun sebagai kediaman gubernur jenderal VOC Reinier de Klerk yang dibangun pada abad ke-18. Tahun 1900, ada rencana untuk membongkarnya dan membangun pertokoan di tempatnya. Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (perhimpunan Batavia untuk seni dan ilmu), berhasil menyelamatkan gedung ini bersamaan dengan benda-benda sejarah didalamnya.

Hingga tahun 1925, gedung ini dipakai departemen Pertambangan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Kemudian, di transform kembali menjadi Lands archief (arsip negeri). Setelah Indonesia merdeka, gedung ini kembali dirubah menjadi gedung arsip nasional milik pemerintah negara republik Indonesia.

Tahun 1974, gedung arsip nasional dipindahkan ke gedung baru di Jalan Ampera, Jakarta Selatan. Setelah pemindahan selesai tahun 1979, gedung ini tidak digunakan sama sekali dan kondisinya semakin memburuk menjelang tahun 1990-an.

Sekitar tahun 1990, Gedung ini diselamatkan sekelompok usahawan Belanda yang mendirikan Stichting Cadeau Indonesia (Yayasan Hadiah Indonesia) yang ingin memberikannya sebagai hadiah ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-50.

Yayasan tersebut mengumpulkan dana untuk memugarnya dan menjadikannya sebuah museum. Pemugaran rampung awal tahun 1998.

Tahun 1998, tepat tanggal 13 Mei terjadi kerusuhan di Jakarta. Bank yang letaknya di sebelah dibakar, para karyawan bank melarikan diri dan berlindung di gedung ini. Para perusuh mengejar mereka ke dalam, tetapi diusir oleh para buruh yang masih bekerja di tempat. Mereka tidak ingin hasil pekerjaan mereka dihancurkan.

 

Keadaan Gedung saat ini

Kini, gedung dikelola oleh yayasan tanpa bantuan dari pemerintah, dan dijadikan tempat pameran. Terdapat kebun yang cukup luas dan bisa digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan seperti resepsi pernikahan dan hajatan.

Gedung Arsip Nasional, tampak pada malam hari 16 Agustus 2018

Kebun ini dibuka dari pukul 6.00 sampai 18.00 wita. Bagi yang berminat untuk menggunakan gedung ini untuk tujuan acara, dipersilahkan untuk menghubungi bagian pemasaran atau nomor telepon yang ada.

 

Gedung ini terletak di Jl. Gajah Mada No.111, RT.1/RW.1, Krukut, Tamansari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11140

 

Gala dinner bersama Menteri Komunikasi dan Informatika

Pada tanggal 16 Agustus 2018, saya bersama peserta writingthon, duta supporter Indonesia dan duta-duta Asian Games 2018 dari seluruh Indonesia diberi kesempatan untuk menikmati makan malam bersama dengan para pejabat kominfo se-Indonesia, panitia pelaksana Asian Games dan Bapak Menteri Komunikasi dan Informatika.

Acara ini diselenggarakan oleh kementerian komunikasi dan informatika secara khusus untuk penyambutan, menjalin tali persaudaraan dan upaya untuk saling mengenal antara para duta Asian Games 2018 dari seluruh Indonesia.

Menarik untuk menyaksikan begitu banyak pemuda-pemudi Indonesia yang membagikan energinya dalam acara yang menyenangkan ini. Menarik menyaksikan begitu banyak potensi yang siap untuk dipergunakan bagi perkembangan dan kemajuan bangsa, jika dibina dan diarahkan dengan sebaik-baiknya.

Writing Squad from Sabang to Merauke

 

Demikianlah sedikit kisah saya dari Jakarta, kota penuh kejutan dan warna. Ini juga merupakan catatan perjalanan saya mengikuti kegiatan writingthon tahun ini.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan memberi sedikit inspirasi bagi teman-teman sekalian.

Salam untuk kita semua ❤

3 pemikiran pada “Gedung Arsip Nasional : Sejarah yang Hampir Terlupakan dan Sedikit Cerita tentangnya

  1. Terima kasih atas apresiasinya, Kak.
    hahahaha…rasanya ngak mungkin seperti saya ini jadi artis, Kak. Saya menikmati jadi orang biasa-biasa saja, bekerja dibalik layar.

    Semangat untuk terus menulis dan menyebarkan hal baik, kak. Tulisan-tulisan kakak sangat menginspirasi.

    Suka

Tinggalkan komentar