Karya ini dipersembahkan khusus untuk sahabat-sahabat Perawat yang sedang/baru saja menjalankan Uji Kompetensi Nasional,
Sedikit pesan,
“Saya merasakan hal yang sama dengan Anda…”
Delapan jam sebelum ujian dimulai,
Aku duduk di hadapan Laptop dan jari-jari ini rasanya ingin menari-nari dengan bebas
Melepas rasa yang tidak bisa diberi label
Merasakan bebasnya menari dalam alunan music yang menggema
Bebas dan lepas
…
Tujuh jam sebelum ujian dimulai,
Aku memikirkanmu,
Ya, kamu !
Membayangkan apa yang mungkin bisa kita lakukan dalam tujuh jam sebelum ujian ini dimulai,
Ah, aku mungkin sudah tidur sangat nyenyak saat ini
Bermimpi bertemu denganmu pada senja hari
Dihiasi oleh senyummu yang tidak pernah gagal membuatku bersyukur atas setiap menit yang aku lalui di dunia ini
…
Enam Jam sebelum ujian dimulai,
Aku memikirkan tentang tanah air
Tanah yang baru saja diguncang gempa dan dilibas tsunami
Tanah yang tiba-tiba berubah menjadi lumpur, yang bergerak dan menelan rasukan nyawa
Tanah yang darinya aku lahir dan saat ini tidak bisa aku timpakan amarah sepenuhnya
Tanah yang padanya aku hanya bisa berdoa,
“Terimalah sanak saudaraku dalam damai dengan dekapan penuh cinta, hadiahkan mereka keabadian untuk memandang langsung Sang Pencipta ”
…
Lima jam sebelum ujian dimulai,
Aku memikirkan tentang sahabat-sahabat semasa duduk dibangku perguruan tinggi
Waktu, meskipun begitu sangat jitu merubah apapun
Tidak berhasil merubah sahabat-sahabatku
Mereka masih seperti pertama kali aku mengenal mereka
Mereka masih orang yang sama,
Waktu hanya mampu merubah bentuk fisik mereka, tapi tidak mampu merubah bagaimana mereka bisa membuatku tertawa sepuasnya, tersenyum dalam kekhawatiran dan duka-ku, bersyukur dalam ketidakberuntunganku
Syukur padaMu ya Tuhan, atas keberadaan mereka
…
Empat jam sebelum ujian dimulai,
Aku memikirkan tentang keluarga,
Dimana aku lahir dan dibesarkan
Dimana nilai-nilai dasar dalam hidupku lahir dan dibentuk sedemikian rupa, sebelum aku siap menghadapi dunia
Keluarga yang adalah tempat,
Tempat yang sangat aku kenal, tapi juga asing dalam waktu yang bersamaan
Tempat yang sangat aku rindukan sepanjang tahun ini
Tempat dimana aku bisa benar-benar tidur nyenyak dan menyusun mimpi
Ya, tempat dimana mimpi-mimpi dimulai dan awal dari petualangan-petualangan besar ini dimulai
Sebuah tempat sederhana, yang selalu terbuka kapanpun aku ingin pulang
…
Tiga jam sebelum ujian dimulai,
Aku mengingatMu, Tuhan
Ketika malam sebelum Engkau bersiap menghadapi ujianMu
AKu bisa merasakan sepi, sunyi, kesendirian dan luka
Aku bisa merasakan kekecewaan tapi juga keharusan untuk mengakhiri ini semua,
“Semua ini harus dilakukan…” demikianlah Engkau sering berkata
Dan saat ini, aku berada diposisiMu pada saat itu
“Begini rasanya,..” seruku dalam hati
Tapi, apakah Engkau juga masih tertawa ketika melihat kelakuan mereka yang Kau kasihi ?
Karena aku tertawa dan bahagia ketika aku melihat mereka yang aku kasihi saat ini
…
Dua jam sebelum ujian dimulai,
Aku mengingat misi besar dibalik semua yang aku lalui
Aku mungkin tidak percaya dengan yang namanya takdir, tapi aku percaya bahwa apapun yang terjadi pada diriku, tidak ada yang hanya kebetulan semata
Semuanya adalah hasil, hasil dari sekian banyak reaksi yang entah sadar atau tidak terjadi disekitarku
Semesta tidak pernah berhenti menciptakan
Semesta tidak pernah berhenti bekerja dan saat inipun Ia sedang bekerja
Merubah bentuk apapun yang dilaluinya, melalui waktu yang merupakan medianya
Termasuk aku
…
Satu jam sebelum ujian dimulai,
Aku merasakan hening
Aku merasakan damai
Waktu ujian tiba,
Inilah saatnya untuk melakukan pekerjaanku
Menuntaskannya
Keterangan Foto:
Ini adalah Foto saya dan sahabat beberapa tahun silam ketika mengambil uji kompetensi Perawat. Kami sangat bersemangat saat itu, karena sama sekali tidak ada pilihan.
Uji kompetensi Perawat adalah keharusan, persyaratan untuk bisa mendapatkan Surat Tanda Registrasi yang bisa memberi kami keleluasaan bekerja di tempat yang kami inginkan.
Satu pemikiran pada “Sebelum Ujian di Mulai: Sebuah Catatan untuk Perawat yang menjalankan Ujian Kompetensi Nasional”