Bulan Oktober


Bulan Oktober merupakan bulan yang luar biasa untuk saya pribadi, terutama dalam tahun ini.

Bulan ini berlalu dengan sangat cepat, lebih cepat dibandingkan upaya saya untuk merekamnya satu persatu.

Bulan ini bisa dikatakan bulan yang membuat saya tidak bisa diam, membuat saya sibuk sehingga tidak sempat memikirkan pikiran-pikiran negatif yang berjenis “wasting time” dan yang lainnya.

Bulan ini membuat saya merasa bahwa keluhan-keluhan hanyalah usaha menghabiskan energi yang nyaris tidak memberi hasil apa-apa. Bulan ini membuat saya malu ketika saya harus mengeluh atas ketidakadilan, luka dan sakit hati yang saya rasakan. Jika memang ingin mencari perhatian, carilah dengan cara yang anggun.

Anda tidak akan mendapatkan apa-apa dari setiap keluhan, makian, cacian yang Anda lontarkan, apalagi jika itu dilontarkan ke media sosial“.

Inilah yang saya ulang dan ulang terus didalam kepala.

Bulan ini membuat saya lebih sensitif melihat motif dibalik perilaku orang lain, terutama jika itu ditujukan kepada saya. Hal ini juga mungkin dikarenakan efek dari kecintaan saya pada ilmu perilaku dan kejiwaan individu. Sensitif dalam artian, apakah orang yang ada dihadapan saya ini berbohong, menggunakan topeng, hanya ingin memanfaatkan, bosan, tidak puas, terburu-buru, tidak menaruh perhatian terhadap topik pembicaraan/masalah dan masih banyak lagi.

Sensitifitas ini membuat saya lebih hati-hati dalam mengambil tindakan/keputusan. Terutama jika hal tersebut berhubungan dengan interaksi antara saya dan lawan bicara.

Bulan ini mengajarkan saya untuk menghargai setiap waktu yang saya miliki dengan sangat mahal, mahal karena sangat berarti dan berharganya. Berarti karena tidak bisa dikembalikan lagi. Tidak bisa diulang!

Bulan ini mengajarkan saya sedikit- banyak hal tentang saya sebagai pribadi, sebagai manusia, sebagai suatu makhluk. Saya ternyata sangat sensitif terhadap perubahan perasaan dan lingkungan disekitar saya. Saya juga sangat mencintai keheningan, yang juga merupakan sumber kekuatan dan inspirasi dalam setiap karya yang saya kerjakan. Keheningan yang saya maksud adalah koneksi antara saya dan Sang Maha Pecipta.

Bulan ini juga berkonstribusi besar dalam membuat saya menghargai, mensyukuri koneksi yang meskipun putus nyambung terjadi antara saya dan Sang pencipta. Berada dalam hadiratNya membuat saya tidak menginginkan apa-apa, saya merasa penuh dan saya merasa cukup. Ia membuat saya kaya dan berkelimpahan. Ia menjadikan luka hati saya tidak ada apa-apanya, Ia membuat saya lebih rendah hati dalam menghadapi masalah, cobaan dan rintangan dihadapan saya. Ia berjalan bersama saya dan saya sangat beruntung karena kesadaran sederhana ini.

Bulan ini mengajarkan saya mengenai kepemilikan dan kerelaan. Menyadarkan saya bahwa saya tidak memiliki hak apa-apa terhadap apapun yang ada pada saya, semuanya hanya dititipkan dan dipercayakan pada saya untuk dijaga, dirawat dan dikembangkan demi Kemuliaan Dia Yang Maha Segala. Kesadaran ini mengantarkan saya untuk merelakan apapun yang diambil dari saya, entah itu dengan persetujuan atau tidak dari saya sendiri. Jika memang Tuhan yang merupakan Pemilik segalanya memberikan saya kesempatan untuk memilikinya, maka tidak akan luputlah itu dari tangan saya.

Bulan ini mengajarkan saya untuk berinvestasi pada self-care, hidup secara seimbang dan harmonis. Saya tidak ingin memaksakan diri, terutama jika itu menyangkut pekerjaan. Saya mendahulukan kesehatan mental saya dibandingkan harga yang harus dibayarkan kepada saya. Karena seberapa besarnya harga yang dibayarkan pada saya, sama sekali tidak sebanding dengan kedamaian batin dan kebahagiaan saya sendiri. Mental health first!

Bulan ini mengajarkan saya untuk belajar memahami orang lain terlebih dahulu sebelum saya melakukan penghakiman padanya. Karena, selalu ada alasan atau sebab mengapa seseorang berperilaku dan bertindak. Jika saya tidak berhasil memahami ‘dia’, maka saya akan meninggalkannya demikian.

Saya akan menganggapnya begini, “Mungkin, Ia tidak membutuhkan pengertian dari saya…”.

Bulan ini membuat saya lebih bijaksana melihat segala sesuatu yang secara sengaja dan tidak sengaja berinteraksi dalam keseharian hidup saya.
Saya harap, saya bisa setingkat lebih bijaksana saat ini. Saya pun berharap hal yang sama untukmu yang membaca tulisan ini.

Salam selalu untukmu.

 

photogrid_15406227434754289130481658225689.jpg
Bulan Oktober, Terima Kasih.

 

14 pemikiran pada “Bulan Oktober

  1. Waaaa, banyak pembelajaran yang didapat dari Bulan Oktober lalu ya :’) Semoga sehat selalu dirimu, Mba. Dan semoga lagi, November ini ada banyak pembelajaran baru lagi 😀

    Suka

  2. Wow, sungguh bulan yang berkesan ya. Semoga bulan depan lebih baik lagi.

    Dari seluruh hal yang disyukuri (yang ada dalan tulisan ini), adakah sesuatu yang sudah lama diharapkan tapi tidak kunjung datang?

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar