
Oleh, Maria Frani Ayu Andari Dias
Tahun 2019 sudah hampir tiba, kata yang paling tepat menggambarkan tentang moment ini adalah ‘sibuk’. Ya, sibuk dan sangat sibuk dengan laporan akhir tahun dan persiapan untuk tahun yang baru. Saya pun tidak bisa lepas dari kata ini, apalagi akhir tahun. Frekuensi saya menatap laptop dan berhadapan dengan lembar-lembar laporan meningkat significant dibantingkan dengan hari-hari sebelumnya.
Bagaimana denganmu?
Pergantian tahun yang tinggal menghitung hari lagi memberi saya kesempatan untuk merefleksikan diri dan sekaligus mengingat kembali pengalaman yang terjadi dalam tahun 2018 ini. Hasilnya, yang bagi saya adalah hal penting adalah move on dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada didepan sana. Saya sangat antusias membayangkan tahun baru dengan kesempatan yang luar biasa didepan sana. Cius!
Semoga Tuhan memberkati niatan saya.
Tahun 2019, selain mempersiapkan resolusi yang seabrek, kamu dan saya pun harus mempersiapkan hal lain yang penting, soal ‘hati’, ya..soal ‘hati’. Berikut adalah beberapa catatan penting yang saya buat sebagai ‘bekal’ untuk menempuh masa yang akan datang.
Pada tahun 2019, janganlah membuat ‘menemukan cinta’ sebagai tujuan utamamu. Tapi, sebaliknya menjadikan self-love sebagai sebuah prioritas. Tidak hanya self-love, tapi juga self-confidence dan self-acceptance sebagai prioritas.
Bagi mereka yang masih bersemangat dan berharap untuk menemukan cinta pada tahun depan, ingatlah pesan ini,
“Cinta akan datang ketika kau tidak mencarinya” atau “Pengalaman jatuh cinta itu akan datang ketika kau berada pada keadaan dimana kau tidak ingin mencarinya”.
Berat…berat !
Bayangkan saja bagaimana perasaanmu ketika kau sangat ingin melakukan action tapi pada saat yang bersamaan, kau diminta untuk tidak malakukan apapun untuk mewujudkan action. Beban pikiran untuk melakukan action itulah yang akan membuatmu menderita. Nikmati prosesnya sambil meningkatkan kualitas diri; proses pencarian dan menunggumu akan membuahkan hasil yang manis pada saat yang tepat. Pasti !
Holly Riordan dengan sangat indah menuliskannya demikian,
“…stop rushing to find love. Slow down. Pace yourself. You are going to reach your next milestone at the right moment. You are going to find the right person when you are ready. You are not behind. Relationships are not a race.”
Sebagai teman (dalam kasus soal percintaan dan perjodohan), alangkah baiknya juga jika kita tidak bersikap ‘memaksa’ teman kita yang masih jomblo untuk segera menemukan pasangannya. Tahu kan bahwa tindakan memaksa itu selalu terbukti tidak dapat memberikan hasil yang baik. Mereka yang terus dipaksa untuk mencari pasangan segera; harus begini dan harus begitu; merasakan penderitaan juga. Mereka akan menjadi semakin terbebani dan ini sungguh tidak baik. Percayalah, saya terlalu sering mendengar curhatan mengenai kasus seperti ini.
Lebih baik bagi kita, menyemangati sahabat kita agar meningkatkan kualitas dirinya dengan aksi untuk membentuk self-love, self-confidence dan self-acceptance. Selanjutnya, biarlah masa depan yang akan memberi kita kejutan nantinya.
Pada tahun 2019, jangan memaksa dirimu untuk mengejar orang yang salah. Mereka yang memang tepat untukmu tidak akan lari dari dirimu. Orang yang tepat untukmu akan berlari kearahmu dan membuatmu berkata, “ .Ya…inilah alasannya mengapa..”.
Rasanya tidak baik juga untuk bersikeras mendapatkan ‘perhatian’ dari mereka yang kau targetkan. Berikan perhatian yang secukupnya, jika tidak memberikan balasan yang diharapkan, ya sudahlah. Belajar untuk menerima dan lepaskan.
Tidak baik juga untuk berjuang pada sebuah hubungan dimana hanya kau sendiri yang berjuang disana. Hubungan itu hukumnya adalah berjalan bersama, hubungan yang bekerja secara dua arah. Ada yang memberi dan ada yang menerima, hukumnya terjadi bolak balik. Kalau hukum ini dilanggar, maka sia-sia saja disebut sebagai ‘hubungan’. Lebih baik mengakhiri semuanya, menyembuhkan diri dan move on.
Holly Riordan mengatakannya dengan sangat indah dalam tulisannya,
“…Do not fight for love. Do not fight for a relationship when the other person has already given up. Your feelings should not be one-sided and neither should your effort…”
Pada tahun 2019, be kind to yourself. Cintailah dirimu sendiri, sayangi dan manjakan dirimu sendiri. Letakkan dirimu sebagai sebuah prioritas ketika dirimu harus berhadapan dengan masalah yang sulit, karena bagaimana mungkin kau bisa merawat dan mencintai orang lain ketika kau tidak bisa merawat dan mencintai dirimu sendiri.
Ya, berbuat baiklah pada dirimu sendiri, jangan hanya focus berbuat baik pada orang lain. Perhatikan dirimu sendiri juga. Penting sekali ini.
Sebagai seorang Perawat, yang adalah tugasnya merawat orang lain, saya sendiri kadang ‘lupa’ bahwa saya harus merawat diri saya sendiri, sebelum saya bersemangat dan total merawat orang lain. Lupa yang sering saya lakukan ini pada akhirnya menyulitkan saya, diri saya tidak terurus dan kualitas perawatan yang saya berikan tidak semaksimal yang saya harapkan.
Saya pernah berada pada titik dimana saya menjadi sangat down karena efek ‘lupa” yang berkepanjangan; lupa pada diri; lupa untuk merawat dan memperhatikan diri sendiri secara emosional, sedih jadinya. Saya hancur dan benar-benar hampir tidak bisa mengenali diri saya sendiri. Melalui peristiwa yang saya lewati ini, saya belajar. Sungguh-sungguh, Saya belajar untuk memperhatikan diri saya sendiri.
Saya berharap, pada tahun depan, saya akan lebih memperhatikan diri saya sendiri. Menempatkan diri saya pada posisi yang tepat dan nyaman, sebelum saya mulai bekerja membantu orang lain mengangkat hidupnya.
Pada tahun 2019, jangan membuat kesendirian, kesepian dan ketidakberuntungan yang kau alami sebagai alasanmu mengambil keputusan yang buruk.
Dalam artian,
Do not jump into the wrong relationship because you think dating anyone is better than no one. Do not act like your single status is a curse you have to break.
Ini nasihat yang paling kece untuk para jomblowan dan jomblowati yang memaksa untuk menjalin hubungan hanya karena alasan ‘status’ saja. Come on, ini sudah tahun 2018 dan sebentar lagi 2019. Hiasi hidupmu dengan hal-hal yang baik dan yah….lebih bermanfaat.
Lebih penting lagi,
“…Do not get embarrassed about being single. Do not fool yourself into believing there is something wrong with you or that all of your married friends have it better. Happiness is not linked to relationships and neither is your value ”
Berbahagialah jika memang kau ‘jomblo’ dan yang lebih penting, jadilah ‘jomblo’ yang bermartabat.
Pada tahun 2019, jangan kehilangan kemandirianmu dan berujung pada keadaan melupakan siapa kau sebenarnya. Jangan sampai mengorbankan persahabatan, hobby-mu dan juga mimpi-mimpimu hanya karena sebuah hubungan yang yah, kau tahu lah.
Hubungan yang baik adalah hubungan yang saling mendukung satu sama lain. Bukan membuatmu lupa dengan dirimu sendiri, tapi sebaliknya membuatmu menemukan dirimu sendiri dan memajukanmu sebagai seorang manusia.
Saya bersyukur atas setiap hubungan yang pernah dan sedang saya jalin dengan orang-orang hebat yang saya temui. Berkat mereka, saya bisa menjadi seperti sekarang dan berkat mereka juga, saya bersemangat untuk mewujudkan setiap harapan, cita-cita dan mimpi-mimpi saya, dengan tetap berpegang pada jalan yang baik.
Pada tahun 2019, dengarkanlah kata hatimu, perhatikan setiap suara yang keluar dan terbentuk disana. Karena kebanyakan, kata hati itu memberimu jawaban dan petunjuk yang memang sangat kau perlukan.
Tahun 2019, Saya tidak tahu bagaimana menuliskannya disini. Tapi, saya sangat antusias untuk menghadapinya. Apapun itu, bagaimana pun nantinya. “Surprise me oh Lord!” itu saja yang bisa teriakkan.
Bagaimana setelah membaca postingan ini ?,
Saya harap kamu sekalian enjoy ketika membacanya, seperti saya yang sangat enjoy ketika menuliskannya.
Salam.

Catatan dibalik layar:
Tulisan ini, sengaja saya persiapkan sebagai surat untuk diri saya sendiri dan juga bagi mereka yang langsung ‘klik’ ketika membaca tulisan ini. Tulisan ini, terinspirasi dari tulisan yang luar biasa dari Holly Riordan dengan judul “In 2019, Be Cautious with Your Heart”. Semoga kita sekalian bisa mempersiapkan diri dengan cukup untuk menghadapi dunia baru yang ada didepan sana. Amin.
Baca juga Five Questions for a better New Year milik Doktor Lisa Firestone untuk menambah sedikit referensi untuk mempersiapkan tahun depan yang lebih baik.
Yang penting harus optimis dalam mengarungi samodera kehidupan ini. Terutama untuk tahun ke depan.
SukaDisukai oleh 1 orang
Amin, siaaappp 👍👍👍
SukaSuka
Self-love dan self-acceptance! 👍👍👍
SukaDisukai oleh 1 orang
Menjadi diri sendiri memang penting sekali. Saya baru menemukan apa arti sesungguhnya dari “menjadi diri sendiri” setelah usia saya 16 tahun. Memang butuh waktu yang lama untuk menjadi diri saya sendiri. Saya lebih banyak melihat diri saya dari cara orang lain memandang saya ketimbang mengenali potensi unik dalam diri saya.
Ya, saya belajar untuk mengenali diri saya sendiri melalui self-talk. Cara ini sangat menyenangkan dan bisa membuat saya mengenali diri saya dengan lebih baik. Salam.
SukaDisukai oleh 1 orang
Terima kasih sudah berbagi, Mas Yos. Sharing yang luar biasa!
Semoga Mas Yos bisa semakin mengenal diri sendiri, mengembangkan potensi dalam diri dan selanjutnya keluar dan membantu orang lain untuk melakukan hal yang sama 🙏
Self-talk, such a nice action Mas Yos. Keep it up !
SukaDisukai oleh 1 orang
terima kasih untuk tulisannya. mengingatkan untuk lebih mengenal diri sendiri, lebih memaafkan diri ini dan mencintai diri sepenuhnya. :))
SukaDisukai oleh 1 orang
Terima kasih juga karena sudah membaca..
Semoga bermanfaat ya..
SukaSuka