Liburan dan Aktivitas Sederhana yang Bisa Dinikmati


Liburan, ya saya juga merasakan apa yang namanya “liburan”. Selama satu tahun, saya punya 2 minggu waktu untuk bisa pulang kampung dan menikmati aktivitas yang sangat jarang saya lakukan. Meskipun ketika saya pulang, saya pun harus membawa pekerjaan kantor, tapi syukurlah pekerjaan itu tidak mengurangi esensi liburan kali ini.

Bisa ditebak, liburan saya kali ini lebih banyak saya habiskan di dalam rumah. Saya tidak banyak melakukan perjalanan kesana kemari, hanya lebih banyak berada di dalam rumah. Bukan karena saya tidak mau pergi keluar dan menikmati perjalanan, hanya saja saya memang sangat menikmati aktivitas harian yang saya lakukan selama liburan ini.

Interaksi dengan Hewan Peliharaan.

Orang tua saya memeilihara banyak hewan peliharaan. Kami memiliki dua ekor anjing; empat ekor kucing peliharaan, dua diantaranya sedang hamil besar; dua ekor babi kandang; ayam (yang saya tidak tahu ada berapa ekor); dan ikan yang ada di kolam. Kebanyakan aktivitas saya, saya pusatkan untuk bermain-main dengan hewan-hewan peliharaan ini. Saya tidak menyangka juga kalau saya ternyata sangat menyukai moment ketika saya bisa bersama hewan-hewan ini. Saya bahkan sangat menikmati waktu ketika saya memberi mereka makan.

Jauh berbeda dengan dulu, ketika saya masih sering pulang ke rumah. Saya benar-benar tidak menikmati waktu-waktu saya dengan hewan-hewan ini. Saya bahkan menganggap mereka sebagai pengganggu. Sekarang, entah mengapa, waktu bersama hewan-hewan ini terasa sangat berharga. Sangat nyaman dan memberi ketenangan.

Tahu kan, kalau ada terapi psikologis yang bernama ‘bermain dengan hewan’ ?. Mereka yang mengalami gangguan kecemasan, depresi, kadang dianjurkan untuk memelihara seekor ternak. Bisa kucing atau anjing, atau apapun yang bisa dipelihara di rumah. Memberi perhatian pada hewan-hewan ini, terbukti mampu memberikan bantuan psikologis kepada si pemelihara dan mengangkatnya dari keterpurukan karena masalah-masalah atau beban-beban yang tidak kelihatan. Nah, pada saat ini, saya merasakan keuntungan dari interaksi dan bonding yang saya lakukan dengan hewan-hewan peliharaan kami ini. Betapa saya sangat berterima kasih kepada orang tua saya karena telah bersedia memelihara hewan-hewan ini.

Ikan di kolam, ah..saya tidak pernah berpikir kalau melihat aktivitas yang dilakukan oleh ikan di kolam mampu membuat saya rileks dan nyaman. Mereka bahkan membawa saya pada kesadaran yang meditative ketika saya memperhatikan gerakan yang mereka lakukan.

 

20181228_2121437203363839694192248.jpg
Dua ekor Kucing Peliharaan Keluarga

 

Pekerjaan rumah yang sepele.

Selama saya tinggal di perantauan, saya nyaris tidak pernah menyentuh pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci dan bersih rumah. Bukannya sombong, hanya saja karena saya tinggal di asrama, hampir semua pekerjaan rumah tidak dibebankan kepada penghuni asrama. Liburan kali ini, saya nikmati dengan mengerjakan beberapa aktivitas harian yang terlihat sangat sepele dan kadang banyak diberi predikat “sangat membosankan” ini.

Saya menikmati aktivitas saya di dapur untuk mengolah makanan, mencuci piring, mencuci pakaian dan bahkan saya sangat menikmati aktivitas saya untuk membersihkan rumah (Menyapu dan mengepel  lantai rumah). Bagi mereka yang kerap melakukan hal ini, tentu saja ini aktivitas harian yang sangat biasa dan mungkin ‘sangat membosankan’. Tapi, bagi saya untuk kali ini, aktivitas ini sungguh sangat menyenangkan.

Interaksi dengan orang yang terkasih.

Saya sangat menikmati interaksi saya dengan kedua orang tua saya, dua saudara kandung saya dan keluarga saya yang lainnya. Saya usahakan untuk banyak menghabiskan waktu bersama mereka dan membantu pekerjaan harian mereka. Saya mengurangi kata ‘mengeluh’ dan menggantinya dengan lebih banyak melakukan lelucon dan tertawa akan keanehan bersama. Ah, saya dan adik-adik saya sangat pandai melakukan lelucon. Otomatis lahir dari Ibu saya, Ibu saya memang sosok yang lucu-nya pakai banget. Tapi, kalau marah pun, mengerikan pakai banget.

Saya juga menikmati percakapan yang dilakukan oleh saya dan adik-adik saya. Mengenal mereka lebih dekat sebagai individu membuat tumbuh rasa bangga dalam hati saya. Saya merasa sebagai kakak mereka, tapi pada saat yang bersamaan, mereka bahkan jauh berkembang diatas harapan saya. Kesimpulan saya hanya satu, “Mereka tumbuh dengan sangat baik”.

Secara bersamaan, tumbuh pula rasa bangga terhadap kedua orang tua saya. saya merasa salut dan beruntung, lahir dan dibesarkan disebuah keluarga sederhana yang mengajarkan hal-hal yang saya perlukan untuk melanjtkan hidup. Saya bersyukur karena Tuhan menempatkan saya pada keluarga kecil ini. Masalah keluarga tentu saja terus menerus terjadi, tapi saya melihat dengan baik bagaimana masalah-masalah yang kami alami membuat kami belajar setiap saat, mengenal satu sama lain semakin dekat dan menyatukan kami sebagai keluarga. Kami belajar untuk beradaptasi dan tumbuh dengan baik. Akankah kelak saya dapat membangun keluarga seperti ini ?. Saya ragu, benar.

Merantau dan melakukan petualangan jauh, benar-benar membuat saya melihat segala peristiwa dengan sisi yang berbeda. Saya tidak otomatis menjadi bijak, hanya saja saya mampu ‘memahami’ apapun yang terjadi pada saya dan lingkungan disekitar saya, setingkat lebih baik. Saya bisa merasakan kedamaian dalam setiap denyut pekerjaan sepele yang saya lakukan.

Ikut dalam aktivitas dan kegiatan komunitas.

Desa saya, mungkin adalah tempat yang paling banyak menghasilkan ‘protes’ dari pihak saya sendiri. Entah karena alasan apa, saya selalu berusaha untuk membandingkan dan ingin segera melakukan perubahan atasnya.

Liburan kali ini, saya memutuskan untuk menghabiskan waktu saya dengan mengikuti kegiatan komunitas di desa. Untung saja liburan kali ini bertepatan dengan perayaan hari besar keagamaan dan tahun baru. Desa saya termasuk desa yang sangat antusias menghadapi moment ini, dan banyak sekali kegiatan di desa yang berkaitan dengan perayaan ini. Meskipun tidak optimal, tapi saya sangat mensyukuri keterlibatan saya dalam aktivitas-aktivitas di dalam komunitas ini. Setidaknya saya menjadi ‘mengerti’ apa yang terjadi dan mengapa hal itu terjadi. Everything happen for a reason, lah.

 

photogrid_15460839298172601695902038754781.jpg
Ikut terlibat dalam Kegiatan Komunitas

 

Jika dilihat, semua aktivitas yang saya lakukan, saya kaitkan dengan kegiatan ‘menyadarkan diri’ dan meditative. Ya, saya pada saat ini memang sedang latihan mengolah kesadaran.

Saya menyadari, karena kesibukan dan aktivitas harian saya yang kelewat keterlaluan, saya lupa akan diri saya sendiri, bahkan lupa akan apa yang sudah saya kerjakan. Distress menjadi efek yang tidak terelakkan atas semua aktivitas ini. Dunia memang semakin maju, tapi keseimbangan jiwa dan pikiran saya terganggu karenannya. Saya perlu liburan! Saya perlu menemukan kembali ketenangan dan keseimbangan pikiran. Saya perlu berdamai dengan diri saya sendiri dan menikmati waktu pada saat ini.

Nah, aktivitas-aktivitas harian yang saya kerjakan selama liburan ini, sangat membantu saya untuk berkonsentrasi pada saat ini, pada masa ini dan aktivitas itu sangat membantu saya untuk bangun dan pulih. Liburan saya kali ini, benar-benar sangat menyenangkan dan menguntungkan.

Bagaimana denganmu?

Aktivitas apa yang kau lakukan selama liburan ini dan bagaimana kau mengambil hikmat dan pelajaran dari aktivitas harian ini ?

14 pemikiran pada “Liburan dan Aktivitas Sederhana yang Bisa Dinikmati

  1. Libuaran saya baik-baik juga. Beda tipis, kira-kira sama dengan yang Mbak Ayu alami. Saya juga meditative dan merenung, bedanya meditative dan merenungnya lewat buku dan lewat pancaran jiwa orang-orang di sekitar. Aku keluar rumah, tapi tidak jauh-jauh seperti travelling, keluar rumah sebatas menghirup udara luar. Ya begitulah… Damai damai saja liburan ini.

    Disukai oleh 1 orang

  2. Waw…. tulisan yg luar biasa, meski liburan di desa, dg sgla kesederhanaannya tentunya, tp penuh kesan positif dan optimis. Saya suka membacanya.

    Saya jg sama Yu. Thn ini bisa berlibur di kampung kelahiran saya, bertemu keluarga dan handai taulan di sini. Sederhana, namun penuh kebersamaan.

    Emang seru sih klau memandang sgla sesuatu dg pikiran positif, termasuk ketika bersama dg hewan peliharaan itu.

    Oya, Slmat natal Yu. Slmat thn baru juga.

    Disukai oleh 1 orang

  3. Terima kasih banyak atas sharing-nya kak..

    Wah…luar biasa pengalamannya. Ia, Kak..berpikir positif untuk memandang segala peristiwa dan pengalaman yang kita jalani.

    Sipp..

    Selamat Natal dan Tahun Baru juga untuk Kakak dan keluarga 🙏

    Suka

  4. Melihat tulisan Mbak ayu,saya makin tertarik menulis di blog
    Karena rasanya dengan menulis pengalaman kita,kita jadi sadar bahwa banyak hal yang dapat disyukuri dan tidak boleh dilewatkan begitu saja.

    Walaupun saya hanya membaca tulisan ini,tapi saya sudah merasakan efek dari tulisan ini.
    Saya merasa bersyukur.

    Terima kasih sudah membagi perspektif dan pengalaman.

    Disukai oleh 1 orang

  5. Terima kasih atas appresiasinya Mas Heril.

    Amin..semoga ya 🙏

    Semangat menulis Mas, semoga pengalaman sederhana dan cerita kecil kita bisa menginspirasi banyak orang untuk membuat hidup lebih baik 🙏

    Disukai oleh 1 orang

  6. Hampir mirip mirip lah kak ayu.. Saya juga pelihara hewan di rumah, giliran beli makanan hewan pasti saya langsung berangkat, mungkin tiap kali lihat peliharaan makan ada kesan tersendiri yg menghibur..

    Disukai oleh 1 orang

  7. Terima kasih sudah mampir dan berbagi, Mas.

    Ia..stuju, saya juga merasakan perasaan yang seperti itu juga. Ada perasaan lega, nyaman, menggemaskan campur jadi satu. Asik pokoknya melihat hewan peliharaan kita makan atau berperilaku.

    Suka

Tinggalkan komentar