Oleh, Maria Frani Ayu Andari Dias

Bagi mereka yang sering bepergian, membawa barang yang bersifat ‘seperlunya’ adalah suatu kaharusan. Alasan utama adalah agar perjalanan tidak terasa ‘berat’ dan lebih banyak menginvestasikan pikiran pada menikmati perjalanan dengan bebas dan ringan. Mereka yang suka bepergian atau sering berpindah tempat karena pekerjaan atau hal lainnya juga pastinya berusaha mengorganisir barang bawaannya se’efisien’ mungkin. Efisien mungkin adalah kata yang paling tepat untuk kegiatan mengorganisir barang bawaan selain dari kata, ‘seperlunya’.

Saya tahu betul hal-hal seperti ini karena saya juga adalah pelaku, orang yang paling suka berpindah tempat kesana-kemari tidak jelas. Saya bukan orang yang suka tour atau jalan-jalan, tapi memang harus karena tuntutan pekerjaan dan tuntutan keharusan lainnya. Sampai saat ini, saya selalu berusaha dan masih belajar untuk meng-efisien-kan barang bawaan saya. Entah itu untuk dua atau tiga hari perjalanan atau untuk satu bulan lebih.

Kendala yang paling sering saya hadapi, terutama karena saya adalah seorang perempuan adalah membawa barang-barang yang sifatnya perlu dan tidak perlu, seperti alat-alat perias wajah dan skin care. Kalau saya bepergian hanya untuk kegiatan liburan, saya sangat tidak memerlukan yang namanya perias wajah, tapi kalau tujuan saya berpergian adalah untuk urusan pekerjaan, saya mau tidak mau, suka tidak suka, harus membawa setidaknya seperangkat kecil perias wajah yang terdiri dari alas bedak, bedak dan kawan-kawannya. Mau saja untuk tidak membawa hal-hal seperti ini, tapi kadang kita tidak bisa mengabaikan apa yang kita kenal sebagai, ‘kesan yan baik’ ketika bertemu dengan orang lain. Benar kan ?.

Nah, masalah yang kerap kali saya hadapi adalah betapa ribetnya membawa perias wajah ini, terutama bedak. Bedak atau powder ini sangat penting bagi saya, terutama karena jenis kulit saya yang gampang sekali berminyak. Bedak sangat bermanfaat agar saya tetap bisa mempertahankan matte-nya kulit saya, dan orang yang melihat saya tidak berpikir bahwa saya siap untuk menggoreng sesuatu di wajah saya. Bedak yang kebanyakan di jual di pasaran, selalu memiliki bentuk compact yang memakan tempat alias terlalu besar untuk dibawa kesana-kemari. Padahal, seperti yang saya katakan sebelumnya, saya perlu mengefisienkan tempat agar saya mudah bergerak dan berpindah tempat.

Sekian lama mencari, akhirnya saya diperkenalkan dengan Powder Paper atau bisa diartikan sebagai Bedak yang diletakkan di kertas. Kok bisa ?. Ya, bisa lah. Kertas untuk meletakkan bedak ini tidak seperti kertas HVS yang biasa kita gunakan untuk mencetak hasil ketikan kita dari printer. Kertas yang digunakan disini adalah kertas khusus yang cukup berserat dan bisa menangkap partikel-partikel powder.

 

 

Saya hampir tidak percaya ketika saya menemukan Powder Paper ini di pasar. Serius, saya langsung membelinya. Ini adalah benda yang sangat saya butuhkan untuk perjalanan saya setiap waktu. Hemat tempat dan tidak ribet. Selain itu, ringan. Saya tidak perlu membawa satu compact bedak yang jujur saja, bagi saya sangat makan tempat dan tidak praktis.

Powder paper ini, tentu saja tidak membawa cermin bersamanya. Padahal cermin ini sangat penting untuk membantu kita mengaplikasikan powder yang ada disana. Nah, untuk cermin, saya tidak pernah merasa kesulitan, karena saya memiliki benda praktis lain bersama saya. Sebagai bocoran, saya menggunakan cermin yang jadi satu dengan sisir. Ya, meskipun rambut saya bermodel ‘cepak’ seperti ini, sisir adalah benda penting yang harus saya bawa kemana-mana. Setidaknya untuk mencegah orang lain berpikir bahwa saya, ‘baru saja bangun tidur’ dan lupa menyisir rambut.

Powder paper yang saya miliki ini adalah buatan perusaan yang bernama COSMOS dan dibuat di Taiwan. Informasi mengenai Powder Paper ini dapat dilihat pada gamabr dibawah ini. Cara penggunaan bedak ini juga super mudah. Kadang, saya tidak memerlukan applicator lain selain tangan saya. Tapi, kalau saya ingin hasilnya lebih memuaskan, saya kadang menggunakan bantuan Beauty Blender untuk meratakan bedak di seantero wajah saya. Satu lembar, cukup untuk memberi kesan alive dari wajah saya yang selain kusam, juga memproduksi minyak berlebih ini. Penggunaannya bisa kapan saja dan dimana saja pada saat diperlukan. Kalau sangat sibuk, saya kadang lupa untuk touch up lagi. Tapi, tidak usah khawatir, karena bedak ini cukup tahan lama diwajah.

 

Reaksi negatif tidak pernah saya temukan selama penggunaan powder ini. Saya memang sedikit sulit menerima chemical dalam bentuk apapun dikulit wajah saya, saya harus mengakui bahwa saya sedikit selective dan memang sangat hati-hati. Untung saja, papar powder ini aman-aman saja sampai saat ini. Tidak ada efek samping atau efek negative yang saya rasakan, saya aman-aman saja menggunakannya.

 

Saya berusaha untuk mencari produk ini di Indonesia, tapi sayangnya saya tidak bisa menemukan Powder paper seperti ini dimana-mana. Powder Paper yang saya miliki juga adalah benda kecil yang berhasil saya beli sewaktu saya menjalani perjalanan kecil beberapa waktu lalu. Jika teman-teman memiliki keinginan untuk membeli dan mencoba powder paper ini, saya persilahkan untuk melihat ke Amozone Store atau ke Website ChinaHao. Perusahaan tempat produksi memutuskan untuk mengeluarkan dua jenis powder paper dengan warna yang berbeda. Satu bisa digunakan untuk bedak, satu bisa digunakan untuk Blush on.

Semoga bermanfaat.