Melakukan pengumpulan data penelitian dengan menggunakan free online survey, mungkinkah ?


Penggunaan online survey dalam pengumpulan data penelitian sudah menjadi perhatian sejak tahun 2005, terutama sejak Wright (2005) menerbitkan artikelnya mengenai Researching Internet-Based Populations: Advantages and Disadvantages of Online Survey Research, Online Questionnaire Authoring Software Packages, and Web Survey Services. Mungkin juga sudah lebih lama dari itu. Wright tergerak untuk mengumpulkan informasi mengenai online survey karena pada saat itu, internet menjadi sangat terkenal dan banyak digunakan di hampir semua lapisan masyarakat. Ia menulis bahwa pada saat itu,

“Virtual communities have florish online and hundreds of thousands of people regularly participate in discussions about almost every conceivable issue and interest”

Keuntungan dan kerugian

Berdasarkan penelitiannya, Wright mencatat beberapa keuntungan yang dapat diperoleh ketika menggunakan online survey untuk mengumpulkan data dari costumer atau responden penelitian. Beberapa keuntungan yang didapatkan adalah bahwa online survey adalah mampu,

  1. Mengakses unique population, atau mereka yang yang who would be difficult, if not impossible, to reach through other channels. Siswa dan juga Mahasiswa pada saat ini mungkin adalah salah satu contoh unique dari population ini, mereka mengandalkan virtual communciation untuk bisa kontak dan berhubungan dengan teman-temannya bahkan dalam konteks pendidikan, mereka akan mengontak gurunya terkait dengan mata kuliah yang mereka ambil dengan cara yang sama.
  2. Save time. Pengumpulan data menggunakan online survey juga sangat membantu peneliti untuk menjangkau responden dengan karakteristik yang sama dalam waktu yang singkat, meskipun responden berada pada tempat yang tidak mudah dijangkau secara demography oleh peneliti.
  3. Save money. Online survey dinilai lebih murah jika dibandingkan dengan paper survery yang membutuhkan berlembar-lembar kertas untuk mengumpulkan data dari responden.

Selain keuntungan, online survey research juga memiliki kerugian seperti yang dijabarkan oleh Wright dalam tulisannya. Kerugian yang dimaksud adalah,

  1. Sampling issues. Masalah yang dimaksud adalah informasi mengenai karakteristik dari responden dalam online communities. Ada kemungkinan dimana responden akan memberikan data yang keliru atau sengaja tidak memberikan data yang benar kepada peneliti, sehingga data yang dihasilkan nanti akan melahirkan bias yang cukup besar untuk hasil penelitian. Untuk mneghadapi masalah ini, peneliti mungkin bisa langsung menargetkan populasi yang khusus dan menawarkan survey Misalkan, kelompok kelas atau komunitas yang memiliki online communityg group.
  2. Generating samples from virtual groups. Meskipun ada beberapa virtual group (Misalkan Online community group untuk belajar menulis) yang bisa digunakan oleh peneliti untuk establish sampling frame, peneliti mungkin harus berhadapan dengan anggota kelompok yang tidak mau membagikan email address-nya atau kontaknya untuk diikursertakan dalam kegiatan penelitian. Peneliti juga memiliki kemungkinan untuk berhadapan dengan responden yang alamat emailnya tidak valid, atau menjawab pertanyaan survey sampai dua atau tiga kali.
  3. Generating a sample from an online community. Melakukan generalisasi pada online/virtual community sangatlah sulit untuk dilakukan karena peneliti tidak bisa memprediksi sifat atau karakter dari responden yang diberikan atau ditawarkan survey. Beberapa tipe responden yang perlu dikertahui adalah regular dan lurkers. Regular adalah mereka yang memberikan respon positif terhadap diskusi atau tawaran untuk mengisi kuesioner, sedangkan lurkers adalah mereka yang tidak memberikan respon sama sekali, mereka adalah orang yang tidak membaca pesan yang kita kirimkan dan lebih memilih untuk mengabaikannya.
  4. Perbedaaan lainnya yang dapat dilihat pada online survery dan tradisional survey mungkin adalah pada pemberian token. Pada tradisional survey, responden akan sangat mudah mendapatkan informasi dan juga mendapatkan token dari peneliti (Token bahkan kadang diberikan pada awal pengisian survey), sedangkan pada online survey hal ini tentu saja berbeda. Farmer, Oakman, & Rice (2016) menyarankan agar peneliti mempertimbangkan untuk menggunakan metode coupon redeemable for real merchandise, bisa dalam bentuk buku, peralatan sekolah atau benda yang berguna lainnya. Merchandise ini dinilai more effective and more credible dibandingkan cara pemberian token lainnya.
  5. Self-selection bias. Ini adalah salah satu keterbatasan dari online survey research yang dapat membawa penelitian pada a systematic bias. Dalam online community, ada orang yang memang secara aktif mengisi kuesioner dan dengan suka rela memberikan jawabannya, tapi ada juga mereka yang sama sekali menolak dan tidak mau melakukan hal tersebut. Masalah self-selection bias ini tidak akan menjadi masalah yang berarti jika peneliti mau mengambol data dengan menggunakan pengambilan cara nonprobability sampling, karena pengambil sampel ini assume that they will not be able to estimate population parameters.
  6. Pemberian informasi kontak untuk online survery kadang memberikan efek yang negatif pada peneliti. Peneliti bisa saja menjadi taget of abuse individuals who resent the invasion of privacy when they encounter an online survey. Peneliti diharapkan dapat mengantisipasi keadaan ini dan mengambil langkah yang positif untuk menghadapi masalah seperti ini.

Baca juga: Penelitian yang dikatakan “Bias”, Seperti apakah itu ?

Memilih Alat Survey yang cocok

Masih terkait dengan online suvery, Farmer, Oakman, & Rice (2016) dalam review yang mereka lakukan terhadap 10 free online survey untuk menilai kemungkinan penggunaan free online survey tools untuk undergraduate students di United Kigdom (UK) menyimpulkan bahwa penggunaan free online survey sebagai metode pengumpulan data sangatlah memungkinkan.

Free online survey tool yang mereka cari haruslah memenuhi kriteria sebagai berikut,

1) be easy to create deploy suverys with not limitation as to number of type questions and responses, 2) give rfree access to review and download the raw survey data, 3) be compliant with the UK Data protection Act (DPA).

Google Form bukan pilihan yang tepat

Menurut penelitian Farmer, Oakman, & Rice (2016), penggunaan Google Forms ternyata sangat tidak rekomendasikan untuk digunakan baik untuk personal use atau non-personal use. Hasil ini berdasarkan pilihan banyak mahasiswa yang ada di University of Northampton. Google form juga not meets UK data protection standards dan performanya menunjukkan poor user friendly experience and set up. Meskipun Google form user friendly interface, dan tidak memiliki batas untuk maximum number of questions dan maximum number of responses. Sisi baik lainnya dari penggunaan Google form adalah bagus dalam memproduksi raw data exporting. Jika peneliti ingin menggunakan google form sebagai form untuk mengulmpulkan data, peneliti harus melihat kembali regulation yang digunakan untuk menggunakan free online survey ini.

eSurv dan Quick Surveys

Penelti Farmer, Oakman, & Rice (2016) lebih merekomendasikan untuk menggunakan free online survey seperti, eSurv dan Quick Surverys. Baik eSurv dan Quick Survey sama-sama direkomendasikan untuk digunakan dalam pengumpulan data secara personal dan non-personal data (menurut pilihan) responden. Jika dilihat lebih jauh lagi, eSurv memiliki kualitas free online survey yang lebih baik jika dibandingkan dengan Quick Surveys.  ESurv bahkan memenuhi essential feature seperti 1) meet UK data proetction standards, 2) user friendly interface, 3) mudah dalam raw data exporting, 4) user friendly experience and set-up serta 5) have no limit for maximum number of questions and maximum number of responses. ESurv bahkan memenuhi kriteria untuk desirable features untuk 1) schedule the survey start date, 2) Customise the survey, 3) easy survey integration with social networks, 4) survey views well on a mobile phone, 5) upload multimedia to the survey, 6) logic/branching, 7) custom message, dan memiliki good storage time.

Baru-baru ini, eSurv dalam website resminya mengatakan bahwa tool mereka ini is currently funded by The Ohio State University, The University of Edinburgh Uk, Indiana University, Unirsity of Tennessee Knoxvillie, Univeristy de Provence Letters et Sciences Humaines France and Univeristy of Toronto Canada. Okay, apa yang kurang keren dari website free online survey ini ?.

Penelitian ini lebih lanjut sangat tidak merekomendasikan peneliti untuk menggunakan survey seperti Survey Monkey, Smart Survey, Free Online Surveys, Question Pro, or Poll Daddy. So, mohon perhatian sangat untuk teman-teman yang masih menggunakan free online survey seperti yang baru saja disebut, apalagi untuk kepentingan penelitian.

Contoh Penelitian dengan free online survey

Contoh penelitian yang pernah menggunakan metode pengumpulan data online ini adalah penelitian milik Reeve, Shumaker, Yearwood, Crowell, & Riley (2013) ketika mereka meneliti tentang perceived stress and social support in undergraduate nursing students. Mereka menggunakan metode penelitian mix method dengan memanfaatkan lima buah questionnaire untuk menggali informasi yang ada pada responden. Penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut,

  1. Peneliti memperkenalkan dan menginformasi soal penelitian dalam ruang kelas kepada mahasiswa, terdapat lima kelas yang digunakan oleh peneliti untuk menggali data dari responden.
  2. Peneliti menggunakan web link yang didistribusikan kepada mahasiswa melalui email. Peneliti selanjutnya memberikan waktu kepada mahasiswa untuk menyelesaikan survey. Peneliti memberikan waktu setidaknya satu minggu untuk menyelesaikan survey dan mengirimkan email pengingat dua hari sebelum survey ditutup/selesai. Inform consent diberikan pada mahasiswa pada awal survey (tidak dijelaskan apakah inform consent diberikan secara tatap muka atau melalui online survey). Peneliti menggunakan layanan com sebagai platform untuk melakukan survey online.

Nah, semoga satu contoh ini bisa memberi kita sedikit gambaran mengenai pelaksanaan online survey, terutama dengan menggunakan free online survey.

Ketentuan Etik untuk membuat online survey

Dalam praktik penyusunan rencana penelitian, peneliti harus memastikan bahwa penelitian yang Ia susun harus mengandung social value untuk partisipan yang secara sukarela ikut serta dalam kegiatan penelitian. Social Value diartikan sebagai relevansi penelitian untuk membantu memecahkan masalah sosial atau masalah kesehatan yang ada di komunitas, atau memberi sumbangan untuk mengetahui lebih detail mengenai masalah yang terjadi, berkonstribusi terhadap peningkatan promosi well-being of individuals, keluarga dan juga komunitas.

Pengguna jasa free online survey untuk kegiatan penelitian juga harus berhati-hati pada penyimpanan data hasil penelitian yang diperoleh dari responden. Peneliti harus memastikan bahwa aplikasi atau media survey online adalah aman dan secara online dan kelak tidak akan menimbulkan konflik atau kebocoran data yang tidak diinginkan. Peneliti juga harus memastikan bahwa data yang dimiliki oleh peneliti disimpan dengan sangat baik, dalam jangka waktu tertentu dan selanjutnya nanti akan dihancurkan pada jangka waktu tertentu pula. Misalkan, peneliti memilih untuk menyimpan selama satu tahun data-data yang terkait dengan survey penelitian dan selanjutnya, satu tahun kemudian, terhitung dari ketika peneliti terakhir mengumpulkan data, data kemudian di musnahkan secara total.

Peneliti tidak boleh lupa untuk menyematkan dan menyertakan informasi yang berhubungan dengan informasi kontak, kalau saja nanti responden memiliki hal-hal yang ingin ditanyakan terkait dengan penelitian yang mereka ikut serta didalamnya. Perlu diingat bahwa pemberian informasi kontak (terutama kontak peneliti utama) adalah didasrkan pada kenyataan bahwa Peneliti utama dalam penelitian ini akan menjadi orang pertama dan terutama yang akan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan penelitian. Peneliti adalah orang yang akan secara langsung berhadapan dengan calon responden dan memberikan inform consent kepada responden. Peneliti juga yang akan menjadi orang yang akan menjawab semua pertanyaan responden terkait dengan jalannya penelitian ketika ada pertanyaan atau masalah yang ingin diklarifikasi nantinya.

Demikianlah teman-teman sekilas informasi mengenai pengumpulan data penelitian secara online dengan menggunakan jasa free online survey. Semoga sedikit tulisan ini bisa memebantu teman-teman untuk melakukan pertimbangan yang perlu terkait dengan penyusunan rencana penelitian teman-teman sekalian.

Sedikit tambahan kalau ada yang bertanya, Perawat, Apakah juga melakukan penelitian dalam pekerjaan kesehariannya ?. Jawabannya adalah ‘YES’! Kami melakukan penelitian, dan praktik berbasis bukti dalam pemberian pelayanan kesehatan setiap harinya kepada klien dan pelanggan.

Baca juga:

  1. Evidence based practice dan mengapa ini sangat penting untuk Perawat: Sebuah pengantar dan refleksi.
  2. Evidence Based Practice dan Mengapa ini sangat penting untuk perawat: Mencari Data Evidence yang Terbaik.
  3. Bukan sembarang menulis, tapi menulis untuk Publikasi!

Tulisan ini, saya persembahkan bagi para Mahasiswa keperawatan Program Study Ilmu Keperawatan yang pada saat ini sedang menyusun proposal penelitiannya. Beberapa diantara mereka datang pada saya untuk menanyakan mengenai kemungkinan untuk mengambil data dari sample menggunakan free online survey, berikut adalah jawaban dari saya. Semoga jawaban saya ini dapat membantu memecahkan masalah yang saat ini terus menjadi pusat dari kegalauan-mu.

Seperti biasa, Semoga bermanfaat,

 

Daftar Pustaka

Farmer, R., Oakman, P., & Rice, P. (2016). A review of free online survey tools for undergraduate students. MSOR Connection, 15(1), 71-78. doi: http://dx.doi.org/10.21100/msor.v15i1.311

Reeve, K., Shumaker, C., Yearwood, E., Crowell, N., & Riley, J. (2013). Perceived stress and socil support in undergraduate nurisng studnet’ educational experiences. Nurse Educational Today, 33, 419-421. doi:http://dx.doi.org/10.1016/j.nedt.2012.11.009

Wright, K. (2005). Researching Internet-based Populations: Advantages and Disadvantages of Online Survey Research, Online Questionnaire Authoring Software Packages, and Web Survey Services. Journal of Computer-Mediated Communication, 10(3), 1-10. doi:https://doi.org/10.1111/j.1083-6101.2005.tb00259.x

 

Iklan

8 pemikiran pada “Melakukan pengumpulan data penelitian dengan menggunakan free online survey, mungkinkah ?

  1. Terima kasih banyak sudah mengingatkan, Kak.

    Ayu melakukan kesalahan pengetikan, ketika mengetik kata, “Quick”. Seharusnya memang, “Quick” bukan “Queick”. Ayu juga sudah menyertakan link untuk website free online survey, jadi pembaca tidak akan keliru dan salah alamat.

    Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.

    Salam.

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s