Erik Kunto benar-benar berhasil membuat saya secara pribadi bersemangat untuk menggali mengenai Open Access (OA) terutama yang erat kaitannya dengan publikasi penelitian di Indonesia. Saya menghabiskan beberapa waktu saya untuk menggali dan mempelajari banyak hal yang berhubungan dengan OA dan potensi perkembangannya untuk Indonesia, dan dunia keperawatan yang menjadi passion saya.
Setelah beberapa waktu mempelajari secara cepat (dan hanya sekilas) mengenai OA, berikut adalah beberapa hal yang menjadi permenungan saya pribadi.
Dalam hal publikasi hasil penelitian, peneliti perlu cara baru untuk publikasi. Publikasi ini haruslah menggunakan media yang paling mudah dan paling nyaman untuk dicapai oleh masyarakat. Media ini juga dapat menyentuh banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat. Sebenarnya, OA ini tidak juga masuk kedalam istilah ‘baru’, karena OA ini sudah banyak tersebar di masyarakat, terutama di kalangan akademisi. Konsep Open Journal System (OJS) yang diterapkan banyak jurnal publikasi di Indonesia juga bergerak dengan menggunakan metode dan system OA ini. Kadang, yang banyak ditemukan sebagai kendala implementasi OA adalah ‘kurang pengetahuan’ atau malah tidak tahu mengenai informasi open access ini.
Sebagai seorag Perawat yang memang baru saja terjun ke bidang pendidikan dan juga publikasi (penelitian). Saya melihat perbedaan jauh ilmu keperawatan dengan ilmu-ilmu lainnya. Saya menjadi sangat berambisi untuk melakukan kolaborasi dan upaya-upaya peningkatan kualitas dan kuantitas publikasi, plus terus berbuat baik untuk banyak orang. Melihat di mana saya berpijak saat ini, hum…masih sangat jauh dari titik yang harus dicapai!. Sangat jauh!. Tapi, ini tentu saja tidak membuat saya berciut hati (Meskipun pada awalnya, yes! Saya sangat ciut hati melihat apa yang terpampang di hadapan saya).
Perlu menyebarkan informasi atau penelitian dengan menggunakan cara-cara publikasi yang menarik, terbuka bagi banyak orang dan mudah untuk diakses. Jika dilihat lebih teliti lagi, kata “Publikasi” itu sebenarnya mengandung makna dan arti “untuk public”. Jadi, sudah seharusnyalah hasil penelitian itu dipublikasikan kepada banyak orang (public). Biar banyak orang tahu dan dapat mengambil manfaat dari kegiatan penelitian yang kita lakukan. Keuntungannya adalah bagi semua orang, semakin meningkatnya derajat hidup orang banyak dan secara otomatis juga akan meningkatkan nilai hidup si peneliti.
Mulai dari lingkungan terdekat. Sebagai seorang pengguna layanan pendidikan, saya begitu tertantang dengan perkembangan open access yang ada di Indonesia. Harus mulai darimanakah saya ini seharusnya ?. Jawabannya sederhana, mulai dari saya dan kemudian saya sebarkan kepada teman-teman lainnya di luar sana. Saya optimis!.
Ehm, kalau dilihat secara lebih dekat lagi, kita yang aktif menulis di Blog adalah bagian dari pergerakan besar OA ini. Rutin menulis dan membagikan pengetahuan kepada masyarakat melalui blog yang kita miliki sudah merupakan bentuk penyebaran pengetahuan dan informasi. Nah, pertanyaannya adalah “Apakah tulisan yang kita sebarkan ini sudah bermanfaat bagi pembaca atau tidak”.
Mari mulai berbagi! Tanpa sadar, saya pun sebenarnya sudah banyak menggunakan informasi yang disebarkan dengan bantuan open access ini. Saya juga secara tidak langsung sudah banyak memenuhi beberapa kewajiban yang harus saya bayarkan kepada peneliti (yang penelitiannya saya gunakan sebagai bahan belajar-bahan tulisan dan memberikan kredit secara jelas). Saya bisa berada di titik pemikiran pada saat inipun ‘thanks to’ open access yang disediakan sangat luar biasa oleh para penulis, peneliti dan pendidik (Mereka yang sangat banyak jumlahnya,, yang memiliki kemurah hatian yang laur biasa di luar sana). Jadi, mengapa saya harus bersikap ‘pelit’ dengan ilmu yang saya miliki ?. Bukanlah dengan berbagilah kita menjadi ‘kaya’?.
Lalu, tidak kalah penting lagi. Saya juga menyadari bahwa ada kaitan yang sangat antara perkumpulan seperti RJI dengan misi open access yang dibawakan oleh Erik Kunto. Dalam proses mempelajari perkumpulan seperti Relawan Jurnal Indonesia dan juga Open Access di Indonesia, saya menemukan diri saya jatuh cinta dengan filosofinya. Berbagi dan selanjutnya menggiatkan publikasi!. Saya juga menyadari arti kerja keras dan juga besarnya pengorbanan yang dicurahkan oleh banyak anggota RJI terutama pengurus yang merupakan otak dari perkumpulan hebat ini.
Demikian hal-hal yang bisa saya renungkan, kedepan akan banyak tulisan-tulisan yang terbit sebagai buah dari ketertarikan baru saya akan perkembangan open access di Indonesia. Mari berbagi untuk kebaikan bersama!
Jujur, saya masih belum paham Open Access itu bentuknya apa ya? 🙏😅
SukaDisukai oleh 1 orang
Open access science, open science, saya juga masih belajar untuk memahaminya, Pak.
Secara sederhana saya mendefinisikannya sebagai praktik menyebarkan informasi yg ada hubungannya dengan penelitian dan pengembangan ilmu secara terbuka pada publik. Banyak kali kita temukan ada hasil penelitian yg tidak bisa di akses publik, hal ini merugikan pastinya. Open science ini diperlukan untuk mengatasi masalah yang bentuknya seperti ini, Pak.
Tapi, mungkin juga saya salah hahahaha.
SukaSuka