WAKALET adalah salah satu layanan penyimpanandan pengorganisir data yang bisa digunakan untuk bekerja secara bersama atau perorangan. Tidak hanya penyimpanan, WAKALET juga bekerja sebagai pengorganisir link, informasi, foto dan masih banyak lagi. Secara lebih jelas, Common sense education memberikan penjelasan mengenai WAKALET sebagai berikut:
Wakelet is a content curation platform where teachers and students can save links, social media posts, videos, and images as items to later be organized into private or public collections. Users can add notes to each Item in order to tell a story, ask questions, or give directions. Collections come in linear, thumbnail, or grid layouts on a scrollable page, which can be viewed on the site, through the mobile app, or exported as a PDF file. The Media View allows teachers and students to view items without leaving the site.
…
Pros and Cons
Dalam web yang sama, terlampir laporan mengenai Pros dan Cons penggunaan app ini. Kerugian atau lebih tepatnya kekurangan app ini adalah pada layout app. Menurut Common sense Education,
The linear layout lacks excitement, and kids are bound to come across inappropriate content in the public collections.
WAKALET memungkinkan kita untuk berbagi informasi atau produk yang penting dan menyimpan apa yang memang tidak ingin kita bagikan kepada orang lain. Secara lebih spesifik, berikut adalah beberapa rincian penting manfaat dari WAKALET:
- Everything in one place. Segala kegiatan seperti menyimpan, mengorganisir dan membagikan konten melalui berbagai sumber (web) dapat dilakukan dalam satu tempat saja.
- Bookmark Anything. Pengguna dapat menyimpan favourite content dari web. Bisa dalam bentuk artikel, video, blog, tweets, lagu dan masih banyak lagi.
- Organize and curate. Menyusun bookmark dengan menggunakan design yang kece. Bisa dilakukan dengan menambahkan gambar, teks dan melakukan pengorganisasian sesuai dengan kehendak dan keinginan.
- Collaborate and share. Melakukan kolaborasi dan membagikan karya serta hasil kerja dengan orang lain. Karya ini bisa berupa ide, inspirasi dan pengetahuan. Share hanya dengan menggunakan satu link saja.
Tulisan lainnya mengenai WAKALET dan kegunaanya dalam bidang pendidikan (Belajar dan mengajar) dapat dilihat pada tulisan milik Stephen Mosley , pfanderson dan James Davis.
WAKALET pada saat ini pun sudah bisa digunakan dengan menggunakan Wakalet Browser Extension, dan Wakalet Mobile App.
Dalam praktik pemberian mata kuliah, WAKALET akan sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran terutama dalam pembelajaran dengan metode flipped classroom. Pengajar atau instruktur dapat secara terorganisir meminta mahasiswa untuk secara kreatif mengorganisasikan informasi yang mereka peroleh mengenai suatu topik tertentu dan selanjutnya membagikannya kepada teman-temannya. Metode ini bahkan disinyalir lebih baik dibandingkan membuat essay (yang saya sendiri belum begitu yakin dengan pernyataan ini). Tapi, saya rasa menggunakan Wakalet akan membantu si pembuat essay untuk mengumpulkan sumber/bahan lebih mudah dan terorganisir untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk membuat essay.
…
Mencoba sendiri
Saya selanjutnya memutuskan untuk membuat akun di WAKALET dan mencoba menggunakan layanan ini. Teman-teman yang ingin berkunjung ke akun WAKALET saya, silakan klik Maria Frani Ayu Andari Dias. Saya sudah membuat beberapa treat (Semacam ‘Treat’ di App seperti Twitter) untuk beberapa topik yang saya anggap menarik dari wordpress ini. Saya memiliki treat tentang, ‘Dari mana Manusia Berasal?’, Ulasan produk kecantikan, Mental health matter dan The Love Writing Project (Project menulis tentang cinta). Treat ini adalah akumulasi dari tulisan-tulisan saya dengan topik yang bisa dikelompokkan menjadi satu tema besar.
Setiap treat dapat saya bagikan secara lansung ke media sosial seperti Facebook, Twitter, Google Classroom dan menggunakan share link yang sudah disediakan. Contoh share collection yang dimaksud dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Untuk ke depan
Pada saat ini, saya memang belum memiliki kelas yang diasuh. Tapi, jika Tuhan mengijinkan, ke depan saya ingin sekali menggunakan Wakalet sebagai salah satu media belajar dan juga media penggumpulan tugas dari siswa. Saya sudah membayangkan hal yang sangat menarik di sini.
Sambil membayangkan fungsi dan penggunaannya, saya bisa melihat bagaimana nanti siswa/siswi atau pelajar menggunakan WAKALET sebagai salah satu cara untuk belajar terutama untuk mengumpulkan informasi. Pengajar akan dimudahkan dalam kegiatan mengoreksi pekerjaan mereka hanya dengan bermodalkan jaringan internet. Ah, rasanya sangat menyenangkan!
…
Terakhir,
WAKALET mungkin tidak begitu booming untuk dipergunakan dalam proses belajar mengajar di kelas ilmu keperawatan, di tempat saya tinggal. Setelah melihat dan mencoba secara langsung aplikasi ini, besar harapan saya untuk mencoba dan merencanakan untuk aktivitas dan kegiatan kelas pada masa yang akan datang. Membayangkannya saja sudah menjadi sangat menyenangkan!
WAKALET tentu saja memiliki potensi yang dibutuhkan untuk menciptakan kelas belajar yang menarik, menyenangkan dan tentu saja tidak membosankan. WAKALET memberikan janji untuk menciptakan kelas yang lebih hidup dan metode belajar yang aktif, menarik dan kreatif pastinya.
Bagi yang memiliki kesempatan untuk mencobanya, yuk coba!
…
Semoga tulisan ini bermanfaat dan salam dari saya.
Wah.. kalau aku bukan tertarik dengan wakelet nya Mbak.. aku malah jadi lebihi tertarik dengan tulisan2 Mba Ayu di Mental health matter, tadi sempat baca beberapa.. sudah ku bookmark, hehe.. makasih sudah berbagi 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
Terima kasih banyak, Mbak Fiska.
Semoga ke depan bisa menambah list tulisan untuk kesehatan mental. Saat ini sedang sibuk dan sibuknya kebangetan!
SukaSuka
Siap Mbak Ayu..semangat buat kesibukannya ya.. Abaikan chat receh kami di grup Ikata. 😂😂
SukaDisukai oleh 1 orang
Terima kasih, Mbak Fiska.
Terima kasih juga sudah mengerti.
Hahahaha, setiap kali melihat diskusi di group, chat sudah mencapai 500 lebih. Selalu telat kalau mau memberi komentar hahaha
SukaSuka
mantap
good
excelent
SukaDisukai oleh 1 orang