Saya mendapat AWARD!, Thanks Bang Ical!


Saya mendapatkan kehormatan untuk menjadi salah satu diantara perempuan-perempuan yang dipilih oleh Bang Ical untuk mendapatkan award dan menjalankan tantangan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan. Ini bukan kali pertama saya menerima award seperti ini, dan saya masih sangat antusias untuk mengikuti tantangan seperti ini. Saya menemukan dalam prosesnya, saya dapat belajar banyak tentang orang lain dan tentang diri saya sendiri.

Bukankah ini menyenangkan?.

Baca juga: Menjawab Tantangan Sunshine Blogger Award dan Sunshine Blogger Award: Round Two

Bang Ical aka A.S Rosyid dan blog-nya adalah salah satu alasan yang mendorong saya untuk tetap menulis di blog sampai saat ini. Blog yang diasuh sendiri oleh Bang Ical adalah salah satu blog favorit, yang setiap terbitan tulisannya sangat saya nantikan.

Saya suka bagaimana Bang Ical melihat sebuah peristiwa, kejadian atau kasus dengan sudut pandang yang berbeda dan jauh berbeda dari rata-rata orang. Ia membuat saya, sebagai pembaca melihat sisi lain/perspektif lain ketika berhadapan dengan peristiwa, kejadian atau kasus tertentu. Dalam waktu yang bersamaan juga menantang pembaca untuk melihat sudut pandang lain, dan menyimpulkan sendiri mana yang baik untuk dilakukan. Tidak banyak orang yang bisa melakukan hal demikian.

Bang Ical dan blog-nya adalah sebuah definisi dari keegoisan diri. Bang Ical menulis sesuka hatinya, sekehendaknya saja. Ia tidak mewakili siapa-siapa, Ia mewakili pemikirannya sendiri dan beranjak dari pengalaman serta apa yang Ia rasakan. Sebuah kejujuran yang cukup langka. Belum lagi, kedalaman bahasa yang Ia gunakan. Tidak heran karena Ia memang adalah seorang penulis dan penggiat literasi. Cinta pertamanya pasti dalam bentuk tulisan (bukan perempuan baik bernama Muriani itu).

Saya benar-benar berharap Bang Ical tetap aktif menulis dan menyuarakan apa yang Ia yakini benar, dan terima kasih banyak sudah menominasikan blog ini sebagai salah satu blog untuk menerima award dan tantangan ini.

Peraturan:

  1. Ucapkan terima kasih pada bloger yang menominasikan Anda.
  2. Bagikanlah 11 fakta tentang dirimu & pajang 3 link ke artikel blogmu.
  3. Jawablah 11 pertanyaan yang diajukan (para) narablog kepadamu.
  4. Nominasikan 11 narablog dan bikin mereka senang!
  5. Buatlah 11 pertanyaan untuk dijawab oleh para nominator.
  6. Beritahukan 11 nominatormu.

Sebelas fakta tentang saya:

Saya tidak tahu fakta apa yang ingin saya bagikan kepada pembaca sekalian. Saya rasa, mereka yang aktif mengikuti terbitan tulisan-tulisan saya sudah cukup mengenal saya. Tapi, mungkin saya akan membagikan sebelas fakta yang mungkin tidak banyak diketahui orang-orang.

So, here the facts…

  1. Saya sangat takut naik pesawat. Saya berusaha dengan sebaik-baiknya untuk tidak melakukan perjalanan melalui udara. Saya merasa tidak nyaman berada di udara, terutama di ruangan seperti dalam pesawat. Jika ada alternatif mode transportasi lain yang bisa saya ambil untuk mencapai tujuan, saya akan dengan senang hati mengambil mode transportasi lain. Tapi, jika saya tidak memiliki pilihan, saya akan menggerahkan Teknik menenangkan diri jauh-jauh hari, dan semakin intens ketika waktu perjalanan hampir tiba.

Baca juga: Cemas dan Takut: Perbedaan dan Bagaimana menyikapinya

  1. Sumber kekuatan utama saya adalah doa, terutama doa Rosario. Saya menemukan kekuatan yang berlimpah ketika merenungkan peristiwa sedih/sengsara, Yesus berdoa di taman Getsemani. Ketika saya berada dalam keadaan yang sangat down, saya selalu berhasil bangkit dan menemukan kekuatan kembali dengan berdoa dan merenungkan peristiwa ini.

Melihat fakta ini, teman-teman bisa menebak bahwa saya beragama Katolik. Ya, itu benar. Perjalanan iman dan spiritual saya naik turun, dan saya bukan orang yang sangat-sangat taat hidup beragama.

Jika berkenan untuk melihat sedikit cuplikan perjalanan iman saya, silakan untuk berkunjung ke link tulisan berikut: Menemukan Tuhan (1), menemukan Tuhan (2), menemukan Tuhan (3), menemukan Tuhan (4) dan menemukan Tuhan (5). Seri tulisan ini adalah refleksi saya akan Tuhan melalui pengajaran iman Katolik. Saya bertekad untuk menulis seri #menemukanTuhan setiap hari, setiap ada kesempatan.

  1. Saya masih mencari dan berharap dapat bertemu dengan sahabat-sahabat masa kecil saya. Ketika saya masih tinggal di Timor Leste (Dulu Timor-timur), saya menjalin persahabatan yang indah dengan beberapa orang hebat yang turut membentuk kepribadian saya seperti sekarang. Saya sudah menemukan satu orang, secara online, tapi belum memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya secara langsung. Saya berdoa dan berharap suatu saat dapat bertemu dengannya secara langsung. Lalu yang lainnya, saya masih berusaha mencari mereka sampai saat ini. Adalah doa dan keinginan terbesar saya untuk menemukan mereka.
  1. Saya tidak bisa membaca music notation atau musical notation (not). Bagi para pecinta musik, not adalah bahasa yang wajib dikuasai, setidaknya diketahui. Saya bisa menyanyi, dan sangat mudah untuk mengingat nada suara, tapi saya tidak bisa mengenali not dalam bentuk apapun (not angka atau not balok). Banyak orang mengatakan bahwa mengingat not itu adalah hal yang mudah, dan sangat bisa dipelajari. Tapi bagi saya, entah kenapa ‘sulit’ sekali rasanya. Saya memiliki rencana untuk mempelajari dengan giat soal muci notation ini, tapi mungkin tidak sekarang atau dalam waktu dekat ini.
  2. Saya menyadari bahwa saya tertarik dengan lawan jenis ketika saya duduk di bangku kelas tiga SD. Ia adalah kapten tim sepak bola yang sering main di lapangan yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggal saya. Saya masih ingat jelas perasaan menakjubkan yang timbul ketika melihat wajah si kapten ini. Ia mirip sekali dengan aktor Bollywood, Aksay Kumar.
  3. Saya pecinta makanan dengan rasa pahit. Saya sangat suka makan makanan yang pahit, seperti daun papaya, bunga papaya, pare, dan masih banyak lagi. Saya lebih tahan makan makanan pahit dibandingkan makanan yang pedas. Saya sama sekali tidak menyukai makanan pedas.
  1. Saya tidak tahan makan makanan manis. Saya tidak tahan makan cake atau sejenisnya yang tergolong sebagai makanan ‘manis’. Ketika rasa manis yang berlebihan menyentuh lidah saya, saya bisa langsung merinding dan bisa otomatis membuang makanan yang ada di tangan. Saya juga menemukan bahwa tubuh saya benar-benar tidak dapat mentoleransi rasa manis. Saya mudah mengalami gatal-gatal ketika kadar gula dalam tubuh saya menyentuh kadar berlebihan.
  1. Saya memiliki PTSD (Post traumatic stress disorder). Sekitar dua tahun yang lalu, saya didiagnosa memiliki PTSD. Ini adalah buah dari pengalaman traumatic berhadapan dengan gempa bumi beberapa kali. Saya sangat sensitif dengan goncangan mendadak dalam bentuk apapun. Ketika saya tiba-tiba merasakan goncangan baik di tempat duduk atau di tempat tidur ketika sedang tertidur, saya akan langsung bangkit seketika, pandangan mata saya langsung gelap, saya bahkan bisa kesulitan untuk bernapas. Tapi, tenang saja, saat ini saya sudah mulai bisa menangani tanda dan gejala yang muncul, semuanya masih bisa terkontrol dengan baik, dan ini yang lebih penting.
  1. Saya sangat membenci orang yang tidak bisa menghargai waktu. Kalau ini, saya rasa mereka yang bekerja bersama saya tahu betul sifat ini. Jika ada orang yang layak untuk saya benci di dunia ini, itu adalah mereka yang tidak bisa menghargai waktu, terutama mereka yang sudah berjanji untuk bertemu atau mengerjakan sesuatu dengan tengat waktu tertentu.
  2. Saya sangat mudah jatuh cinta dengan keindahan dan kedalaman pikiran seseorang, terutama jika itu dituangkan dalam bentuk tulisan-tulisan.
  3. Saya ingin menjadi seorang biarawati. Saya memiliki keinginan untuk menjadi seorang biarawati sejak SMP. Banyak orang yang menilai pengalaman ini sebagai “panggilan”. Sampai saat ini, saya masih menyimpan keinginan ini, tapi saya pun tidak ingin mengusahakannya terlalu jauh. Saya ingin panggilan ini murni, bukan hanya karena niat pribadi saya yang lain (yang biasanya adalah keinginan yang sangat egois). Saya menemukan bahwa waktu adalah latihan yang baik untuk memurnikan niat ini.

Tiga link tulisan seperti yang diminta pada tantangan sudah saya sertakan dalam tulisan mengenai sebelas fakta mengenai diri saya.

Jawaban atas pertanyaan untuk para Nominator:

Saya memiliki keadaan dimana timbul rasa ‘tidak nyaman’, ketika ditanya pertanyaan yang bersifat pribadi. Tapi untuk pertanyaan dari Bang Ical ini adalah pengecualian. Saya adalah fans produk-produk tulisan yang dihasilkannya di Blog, kedalamanan pikirannya dan juga rasa humor-nya yang unik membuat saya berspekulasi bahwa pertanyaan-pertanyaannya pasti mengandung makna tertentu, yang biasanya ‘dalam’ dan tidak bisa dijawab dengan hanya sembarang jawab saja.

  1. Kamu orangnya ngorokan atau nggak?. Tidak. Saya memilih untuk percaya tidak hahaha. Tapi ini serius, saya adalah seseorang yang tidur dengan sangat tenang, tanpa suara. Saya juga mudah jatuh tertidur dan bisa dengan mudah tidur dimana saja.
  2. Film yang paling memengaruhi?. Three idiots. Film yang diproduksi dari salah satu rumah produksi asal India, dengan actor utama Amir khan ini, menjadi salah satu film yang mempengaruhi saya sampai saat ini.
  1. Pengalaman paling alay?. Hidup saya saat ini, dan selama ini adalah definisi dari ke-alay-an yang hakiki. Tapi, dari semua perjalanan dan pengalaman yang pernah saya lalui, moment ketika saya mengejar-ngejar cinta pujaan hati saya, itu adalah yang paling-paling alay. Saya tidak menyesal, saya bahkan bangga. Tapi, kalau diminta untuk mengulang atau melakukan lagi hal demikian, saya akan bilang “Tidak, terima kasih”.
  1. Pernah nggak, sakit parah sampai merasa ajal sudah dekat?. Pernah, dan itu terjadi belum lama ini. Saya mengalami flu berat, demam typoid dan mendapat diagnosis suspect malaria pada akhir tahun lalu. Saya menolak untuk mengistirahatkan diri di rumah sakit dan memilih tinggal di rumah saja. Saya bahkan menolak untuk diberi cairan tambahan melalui intravena dan dengan tekat kuat hanya menyuplai minuman dan makanan secara alami. Selama kurang lebih dua minggu terbaring nyaris tidak berdaya, saya secara konstan berpikir tentang, “Bagaimana kalau saya tiba-tiba saja meninggal?”. Saya menemukan kekuatan saya kembali setelah saya berpikir tentang “utang” yang saya miliki. Saya hampir tidak menyangka kalau kekuatan ‘utang’ dapat menyembuhkan saya seketika!
  1. Negara yang ingin dikunjungi?. Timor Leste, atau dulu disebut sebagai provinsi Timor-timur (sebelum lepas dari Indonesia). Timor Leste adalah tempat kelahiran saya dan sudah lebih dari 20 tahunan ini belum pernah sempat saya kunjungi. Saya berharap selepas badai pandemi ini, saya akan berkunjung ke sana.
  1. Seandainya punya uang 6 Milyar, akan kamu gunakan untuk apa saja?. Investasi. Ini jawaban yang keluar secara otomatis dari pikiran saya.
  1. Punyakah kamu seseorang yang ingin kamu mintai maaf tapi tak bisa?. Ya, saya punya orang yang ingin saya mintai maaf. Bukan karena tidak bisa, saya menolak mengatakan “tidak bisa”. Saya memilih kata, “sedang saya usahakan menuju ke sana”. Meminta maaf itu bukan hanya sekedar kata-kata saja. “Saya minta maaf”, tidak sesederhana kalimat ini. Meminta maaf itu diiringi dengan sikap untuk benar-benar merubah dan memperbaiki perilaku yang menyebabkan permintaan maaf itu perlu dilakukan. Meminta maaf itu pun tidak memiliki batas. Entah orang yang ingin kita mintai maaf masih hidup tapi tidak bisa kita hubungi atau orang yang ingin kita minta maaf ini sudah tiada. Bagi saya itu tidak masalah. Bagaimana dan apapun keadaan kita manusia, somehow kita selalu memiliki koneksi satu dengan yang lainnya, dan koneksi ini tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
  1. Pilih buku atau makanan?. Untuk saat ini, makanan. Saya memiliki banyak buku-buku yang belum saya lahap sampai saat ini, karena saya sedang sibuk mencari ‘makanan’ dan bahan makanan untuk disantap.
  1. Pilih kebijaksanaan hidup atau uang ?. Uang. Selama lebih dari 20 tahunan pengembaraan di muka bumi ini, saya belajar bahwa ‘uang banyak mengajarkan tentang kebijaksanaan hidup’ dibandingkan kebijaksanaan itu sendiri.
  1. Permainan masa kecil terfavorit?. Perang-perangan. Saya dulu pernah didaulat sebagai kepala preman di sekolah ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. Ini mungkin adalah jabatan paling berkesan, paling menyenangkan dan paling berpengaruh yang pernah saya miliki sepanjang hidup.
  1. Kalau misalnya anakmu dimakan buaya sungai, kamu bakal bunuh buaya itu demi mengambil jasadnya, atau kamu biarkan saja jasad itu sebagai rizki bagi buaya?. Naluri ke-ibuan saya akan berteriak meminta keadilan kepada si buaya sungai. Bukan hanya saya sendiri, saya bahkan akan mengerahkan orang-orang sekampung untuk menemukan buaya ini dan membasminya segera, mengeluarkan jasad anak saya dari dalam perutnya dan memakamkannya dengan layak. Lalu si buaya ini, tiada yang lebih layak baginya selain dibakar didalam api. Selanjutnya, Saya mungkin akan mendeklarasikan perang terhadap semua buaya yang ada di sungai dan dimanapun berada. Saya akan menjadikan kulit mereka sebagai bahan untuk membuat pakaian dan aksesoris, daging mereka sebagai santapan dan tulang-tulang mereka sebagai pernak-pernik rumah. Tapi, saya mungkin akan memilih jalan lain. Membiarkan, merelakan, melepaskan. Sama seperti saya, si buaya juga adalah makhluk hidup dan Ia pun adalah bagian dari hukum makan dan dimakan dalam dunia ini. Ia melihat anak saya sebagai makanan, dan saya yakin Ia mungkin tidak tahu kalau anak yang Ia makan adalah anak saya atau mungkin adalah spesies yang bernama Homo Sapiens. Melihat kondisi psikologis saya, saya mungkin akan langsung membentuk trauma yang mendalam, dan pasti mempengaruhi hidup saya sampai level tertentu. Saya bukan orang yang tega untuk merusak, melampiaskan dan menghajar sesuatu di luar dirinya sebagai pelampiasan atas luka, duka dan rasa sakit yang saya sendiri alami. Saya memiliki kecenderungan untuk lebih merusak diri saya sendiri. Saya mungkin akan dan harus bekerja keras untuk mendamaikan diri saya sendiri setelah peristiwa itu berlangsung.

Setelah membeberkan sebelas fakta mengenai diri saya dan menjawab sebelas pertanyaan lainnya, saya merasa sangat-sangat telanjang. Rasanya tidak ada yang saya rahasiakan lagi dari dunia. Habis sudah!

Sebelas nominator

Selanjutnya, saya diminta untuk menominasikan sebelas blog (sebelas orang) untuk mendapatkan award dan menerima tantangan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan. Saya harap mereka yang saya pilih tidak menganggap nominasi ini sebagai beban. Saya harap, teman-teman dapat melihat kegiatan ini sebagai kegiatan untuk mengenal diri sendiri lebih baik dan juga saling mengenal satu sama lain.

So, sebelas nominator ini adalah

  1. Anna Liwun
  2. Fahmi Isfah
  3. Sunarno
  4. Luna Pratiwi
  5. Fiska Hendiya
  6. Nadia Ayu Fadhilah
  7. Ilham Arya Susanto
  8. Sondang Saragih
  9. Ulfah Heroekadeyo
  10. Andy Riyan
  11. Dian Purnamasari

Saya sangat berharap, teman-teman yang saya nominasikan ini dapat menerima award, plus tantangannya juga. Akan sangat menyenangkan membagi kebaikan pada masa-masa saat ini. Saya sangat ingin menandai banyak orang, melebihi hanya angka sebelas. Semoga pada kesempatan lainnya bisa ya.

Sebelas pertanyaan yang perlu dijawab oleh para nominator:

  1. Jika kamu adalah Bill Gates dengan segudang kemampuannya, apa yang akan kamu lakukan untuk menangani pandemik covid-19 saat ini?
  2. Bagaimana pandanganmu tentang ‘kesetiaan’ ?
  3. Jika kamu adalah Aladdin, dan kamu mendapatkan kesempatan untuk meminta tiga buah permintaan pada Jin lampu. Apakah tiga permintaan tersebut dan berikan alasannya mengapa kamu memilih tiga permintaan tersebut?.
  4. Ketika hidup rasanya tidak bergairah lagi, semangat hidup menurun dan harapan rasanya sangat jauh dari gapaian. Pada siapakah kamu berlari, berlindung dan mencari nasihat?
  5. Apakah arti kegagalan bagimu? Pada titik manakah kamu akan berkata bahwa ‘aku sukses’?
  6. Apakah tindakan/action terakhir yang membuatmu sangat menyesal melakukannya?
  7. Ceritakan satu pengalaman paling berkesan yang tidak bisa kamu lupakan sampai sekarang, dan bagaimana pengalaman ini dapat mempengaruhimu hidupmu sekarang?
  8. Bagaimana sikapmu berhadapan dengan orang-orang yang tidak sependapat denganmu?
  9. Hal apakah yang paling kamu banggakan dalam hidupmu?
  10. Ketika kau tiada nanti, apa yang kau inginkan dapat terus dikenang oleh orang-orang yang mengenalmu?
  11. Jika hari ini adalah hari terakhirmu di dunia, apa saja yang akan kau lakukan untuk mengisi detik-detiknya?

Sebelas pertanyaan di atas adalah penutup dari tulisan ini. Semoga informasi yang disajikan dalam tulisan ini dapat memberi manfaat dan kebahagiaan bagi yang membacanya. Selamat melanjutkan tantangan dan salam sukses!

Terima kasih dan salam dari saya.

26 pemikiran pada “Saya mendapat AWARD!, Thanks Bang Ical!

  1. Fun fact nya menarik sekali! Congrats for the award. You deserve it.
    Dan trmksh sdh menominasikan saya. Pertanyaan2nya menantang sekali 👍 saya akan coba jawab sebisa saya. Hehe 😅

    Disukai oleh 1 orang

  2. Hi, Mas. Lama rasanya kita tidak bersua secara daring.
    Apa kabar?
    Wah, yuk ikutan. Apakah saya perlu menambahkan identitas Mas pada nomor 12 dari nominator yang lainnya?. Untuk seru-seruan tentunya.

    Suka

  3. Wah, selamat buat awards-nya. 🙂

    Saya juga suka film 3 Idiots. Entah sudah berapa kali menonton, masih saja ada hal baru yang bisa dipetik setiap kali nonton lagi.

    Disukai oleh 1 orang

  4. Ia, Award ini memang unik. Kita diberi kesempatan untuk membuka setidaknya 11 rahasia tentang diri kita sendiri dan membuat 11 pertanyaan suka-suka kita. Biasanya tidak demikian hahaha. Saya sudah pernah mengikuti sampai dua kali award lainnya.

    Terima kasih doanya, Mbak. Menjadi Biarawati itu semoga bukan sebagai cita-cita haaa
    Semangat juga untuk Mbak Risa!

    Suka

  5. Ia, Mas. Ini Sepertinya berkat Mas juga secara tidak langsung wkwkwk

    Ia, saya memang tersentuh (sangat) dengan film 3 Idiots. Konsep mengenai ‘belajar’ yang dibicarakan dalam film sungguh sangat tepat di implemnetasikan pada sistem pendidikan di negera kita ini. Sedikit ekstrem memang, tapi kalau melihat ciri-cirinya, sama menganut prinsip #merdekabelajar

    Disukai oleh 1 orang

  6. Hehehe… Kayaknya ini gara-gara pencetus Liebster Awards, deh. Entah siapa pun itu. 😀

    Cuma fondasi pendidikan tinggi di India kayaknya lumayan kokoh juga (bahkan sudah sejak lama nama-nama India muncul di lingkup akademik dunia), makanya ruang untuk improvisasinya jadi lebih luas. Jadi, kritik Rancho itu sekadar buat mendobrak kekakuan sistem. Paling lucu itu pas dia menjelaskan pengertian mesin ke dosen. Dosennya nggak bisa terima karena Rancho akhirnya ambil contoh ritsleting dan bilang up down up down. Hahaha…

    Disukai oleh 1 orang

  7. Aku yang memberi award tapi kok aku yang tersanjung plus terharu, ya :’) Diulas sedemikian rupa. Aku berdoa (aku percaya pada kekuatan universal doa-doa) semoga tradisi kecil ini bisa langgeng dan semakin menyenangkan: membaca, menulis, dan berkomentar di blog. Semangat, Kak Maria. Terima kasih! 😇

    Disukai oleh 1 orang

  8. Nah, kalau berbicara tentang sistem pendidikan di India yang menghasilkan banyak warga India yang sukses (bahkan saat ini, mereka adalah kelompok mayoritas pemegang kendali teknologi di Sillicon Valley sana), saya rasa benar apa yang Mas sampaikan. Merekapunya fondasi pendidikan yang kuat, pengaruh dari negara Inggris nampaknya memberi nilai yang positif untuk sistem pendidikan mereka.

    Lalu, soal adegan itu, wah…saya setuju banget! itu memang adegan yang menarik!, saya sendiri langsung tersinggung karena scene ini, soalnya kenyataan dalam sistem pendidikan yang saya ikuti waktu menonton film itu, sangat menghargai jawaban/penjelasan yang panjang dan lebih terkesan ‘teks-book’ dibandingkan penjelasan yang sederhana dan mudah diaplikasikan hahaha

    Disukai oleh 1 orang

  9. Demikian pula doaku, Bang Ical.
    Kita mungkin hanya bisa bertemu lewat tulisan, menyapa melalui kolom komentar, tapi ini juga bentuk komunikasi yang patut untuk dihargai. Aminnnn, semoga tali persaudaraan ini dapat terus terjalin dengan baik.

    Terima kasih juga Bang Ical!

    Disukai oleh 1 orang

  10. Mungkin karena mereka lebih dekat ke Inggris yang menganut free market, ya? Jadi waktu India masih jadi koloni, (minimal) orang-orang kelas menengah punya akses ke pendidikan tinggi yang bermutu. Kalau di sini, pendidikan baru semarak pas Politik Etis pertengahan abad ke-19.

    Hehehe.. Ada baiknya memang menghafal. Tapi akan lebih baik lagi kalau bisa memahaminya. Retelling dengan tidak menggunakan bahasa text book itu, kalau menurut saya, salah satu bukti kalau siswa memahami konsep.

    Disukai oleh 1 orang

  11. Salut luar biasa untukmu, Mas Andi.
    Setiap kali membaca tulisanmu, saya selalu bisa merasakan idealisme yang ada di sana. Ini baik tentu saja, karena apalah manusia tanpa idealisme-nya.

    Semangat menulis, Mas Andi. Saya adalah salah satu fans!

    Suka

Tinggalkan komentar