Saya sangat-sangat terkesan dengan pernyataan dari Rose, dari movie The Titanic yang mengatakan kalimat seperti ini “Hati wanita itu dalam dan penuh rahasia seperti laut”.
Sejak pertama kali menonton film ini, saya sudah sangat-sangat terkesan, dan menyimpan kata-kata indah ini dalam hati. Saya setuju, dan sejak saat itu, saya kerap membuktikan kebenaran dari kalimat ini.
Dalam pengalaman hidup saya, saya menemukan kebenaran dari kata-kata ini. Hati wanita, siapapun dia adalah samudera yang luas dan dalam. Kedalaman samudera hatinya bahkan akan semakin dalam ketika ia jatuh cinta. Wanita memang adalah makhluk yang penuh dengan cinta, dan sumber cinta. Wanita menemukan cinta di mana-mana, dan yang lebih hebatnya lagi, dapat melahirkan cinta dari sesuatu yang “tidak ada”.
Saya melihat sosok wanita seperti ini, mula-mula dari Ibu saya. Lalu, saudari perempuan, sahabat dan para wanita-wanita di sekeliling saya. Melalui mereka, saya melihat warisan cinta yang mengalir dari nenek moyang sana. Cinta sedalam lautan.
…
Upaya untuk memahami tentang wanita, tentang diri saya sendiri adalah sebuah perjalanan. Dalam catatan-catatan saya, saya sudah banyak menyebutkan hal ini berulang-ulang, dan terus menerus. Saya serius mengenai hal ini.
Saya menyadari bahwa, faktor “jenis kelamin” akan sangat mempengaruhi setiap aksi, dan alasan dibalik aksi tersebut. Alasan mengapa saya senang duduk dekat jendela ketika naik bus, juga berbeda dengan alasan adik laki-laki saya senang duduk dekat gang bus. Ada alasan menarik yang bisa saya pelajari di sana. Ada alasan sentimental yang sangat tidak sia-sia untuk dipelajari sampai dalam.
Hal yang sama, yang membuat saya pun bersemangat dan sangat terinspirasi setelah membaca setiap kata yang ditulis oleh Nikita Gill, yang dengan bangga saya katakan sebagai salah satu penulis buku favorite saya.
Saya senang melarikan diri dalam setiap kata, dan kalimat yang ditulis dalam karya indah dengan judul, “Your Heart is the Sea”. Pelarian diri saya tidak sia-sia, dan senang rasanya menemukan serpihan-serpihan diri saya dalam setiap tulisan-tulisan di sana.
…
Saya mengalami banyak sekali tantangan dalam beberapa waktu ini. Saya harus memaksa diri saya untuk merasa nyaman dengan diri saya sendiri, dalam keadaan terisolasi dan jauh dari kontak fisik dengan banyak orang. Saya bahkan memiliki pikiran takut ketika ada orang yang datang mendekati saya. Efek pandemi ini benar-benar menghantam saya secara fisik dan psikologis.
Saya berusaha untuk beradaptasi dengan keadaan, dan saya sudah mencoba yang terbaik yang bisa saya lakukan. Selain belajar tentang filsafat teras (stoic), saya pun belajar untuk berdamai dengan diri saya sendiri. Tahun-tahun ke depan akan diisi dengan banyak sekali waktu untuk menenggelamkan diri ke dalam, ke dalam diri sendiri. Menemukan diri sendiri, menemukan kedamaian dan menemukan Tuhan dalam setiap prosesnya.
Tulisan Nikita Gill dengan judul, “All of life is a Garden” menunjukkan kepada saya bahwa adaptasi itu sangatlah penting,
“ There are still roses
that will bloom in your lungs
if you can learn to breath
through the thorns”
(“All of life is a garden”, Nikiti Gill. Page. 34)
…
Bagian terberat yang harus saya usahakan adalah, tidak hanya berdamai dengan diri saya sendiri, tapi ketika saya harus tetap mempertahankan keutuhan pikiran saya, ketika lingkungan dan dunia tempat saya tinggal hancur dan tidak beraturan!
Saya harus berperang setiap hari dengan orang-orang yang dengan sengaja membuat saya repot! Saya muak dengan setiap bualan yang keluar tanpa jeda, tanpa melewati pertimbangan dan bersifat sangat spontan ini. Saya muak dengan ketiadaan harapan, dan semangat untuk dapat menghadapi jalan penuh tantangan ini.
Luar biasa!
…
Saya tidak bisa mengatakan bahwa karya Nikita Gill ini adalah sebuah buku kumpulan puisi, apalagi mengingat definisi puisi untuk kebanyakan orang itu berbeda. Tapi, melalui karya-karya seperti ini, saya belajar untuk menghargai karya sederhana, yang menyentuh sampai kalbu. Saya belajat untuk lebih dekat dengan diri saya sendiri, dan mengenal dunia yang sangat kompleks ini dari sudut pandang seorang insan yang hidup, saya sendiri.
Saya menemukan kebijaksanaan yang mengalir deras dan tiada henti. Melumpuhkan semua kesombongan saya, dan membuat saya lebih dapat menerima keindahan dari segalam macam chaos yang saya alami beberapa waktu ini. Untuk alasan ini, mengapa buku yang hanya memiliki sedikit halaman ini, memberi saya banyak ruang untuk berpikir dan berkontemplasi. Saya menikmatinya.
…
PS.
Kamu dapat menikmati buku karya Nikita Gill ini, dengan memilikinya dari situs goodreads.com, atau dalam bentuk fisik dari Toko “bookdeli” di Shopee dengan harga yang lumayan.
Selamat menikmati, dan semoga kamu pun menemukan pengalaman yang menarik ketika berusaha untuk mendalami setiap kata-kata yang tertulis di sana.
Semoga tulisan ini bermanfaat, as always, salam hangat dari saya. Good luck!
2 pemikiran pada ““Your Heart is A Sea”, karya luas dan lugas, buah tangan Nikita Gill”