Pojok Doa


Pada sebuah rumah sakit swasta di kota Banjarmasin, terdapat sebuah pojok doa yang menyenangkan dan menenangkan. Tempat ini sering digunakan sebagai tempat doa, hening dan menyepi. Beberapa juga sering menyebut tempat ini sebagai “Gua Maria,” karena ada patung Bunda Maria, yang secara sengaja diletakkan di tengah-tengahnya. 

Dikelilingi oleh berbagai tumbuhan, sesekali kita pun dapat mendengar suara air berpadu dengan suara burung-burung yang saling bersahut-sahutan. Kenyamanan dan ketenangan yang menghibur. 

Pojok Doa, Gua Maria, Tempat Hening dan Tenang. Lokasi: Rumah Sakit Suaka Insan, Banjarmasin.

Hari itu, hampir tengah hari, ketika saya merasa tidak fokus bekerja. Pikiran saya kacau, dan tidak ada satu pun pekerjaan yang dapat selesai sesuai target. Saya merasa lelah, yang tidak hanya fisik tapi juga psikologis dan emosional. Ada beban yang tidak kasat mata, yang terus saja menarik saya jatuh ke dasar, jauh dan dalam. Semakin dalam, dan semakin gelap. Pada saat seperti ini, muncul kerinduan untuk menyepi dan menepi. Pojok doa adalah tempat yang muncul dalam kepala. Saya lalu bergegas ke tempat ini. 

Panas terik waktu itu membuat saya harus berdiri dan berlindung dari sinar sang surya yang membakar. Keringat bercucuran, bersamaan dengan rontoknya kecemasan demi kecemasan dalam hati. Ditemani musik instrumental yang sengaja saya putar, saya mencoba memfokuskan diri, menyerahkan perhatikan saya pada setiap tarikan dan hembusan nafas, menyatukan diri dengan setiap organisme yang hidup di sana. Saya memejamkan mata. 

Pikiran saya mengembara, tapi meskipun jauh mengembara, pikiran ini membentuk pola. Pola yang membuat saya tahu bagaimana harus menyelesaikan atau memutuskannya kapan pun saya siap. Saat itu, muncul kesadaran akan asal muasal semua kecemasan, ketidaknyamanan dan juga alasan tidak fokusnya pikiran saya beberapa waktu yang lalu. 

Meskipun pikiran ini membawa saya pada objek yang sangat menakutkan bagi saya (ular), entah bagaimana objek ini malah menjadi sumber ketenangan dan kenyamanan. Saya belajar dari bagaimana objek ini bergerak dan hidup. Membayangkan harmoni yang terjalin antara saya dan gerak melata ular di tanah, saya menemukan keseimbangan dan ketenangan. 

Saya menyadari, pikiran-pikiran yang saya miliki, seolah ingin mencari tempat untuk diakui, hadir dan lahir. Pojok doa ini, adalah tempat yang ideal, yang juga saya butuhkan, untuk melepaskan dan merelakan semua pikiran-pikiran ini mengalir. Menahannya, hanya akan membuat saya menderita. 

Pada saat yang sama, secara berangsur-angsur ketenangan lahir dan hadir. Nafas dan bahkan nadi saya menjadi teratur. Ada kelegaan dalam setiap detik yang saya lewati. Meskipun panas terik, saya merasakan kebutuhan untuk hadir dan diam di tempat ini. Tempat ini seperti hidup. Ia memanggil dan menawarkan tawaran yang sulit untuk saya tolak. Saya mengandaikan tempat ini sebagai sebuah palungan, tempat perlindungan dan tempat untuk melepaskan. Sama seperti apa yang saya harapkan, maka itu pun hal yang saya dapatkan. 

Beberapa menit di tempat ini, saya merasakan anugerah yang luar biasa! Ketenangan. Ya, ketenangan adalah anugerah yang saya minta dan yang sungguh saya dambakan beberapa menit yang lalu, yang kemudian saya dapatkan dengan cuma-cuma. Sungguh, ini adalah nikmat yang luar biasa. 

Kini, apa yang saya khawatirkan? Apa yang saya cemaskan? dan apa yang menjadi beban bagi saya? 

Beban, dan sumber rasa cemas/khawatir masih ada di sana. Ada di pundak saya dan mengikat sampai tembus ke jantung. Tapi, beban dan sumber rasa cemas itu ringan, dan tidak memberi saya efek apa-apa. Saya menolak pengaruh buruknya. Saya terima kehadirannya. 

Selesai, saya pun melangkah kembali ke tempat saya bekerja dengan kaki dan tangan yang ringan. Sebagai bonus, saya pun membawa hati yang semakin luas memandang nikmatnya perjalanan serta pengembaraan di dunia ini. Syukur kepada Tuhan atas nikmat yang luar biasa ini. Saya siap.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s