Ya Tuhan,
kuatkan aku untuk dapat mengangkat senjata pada mereka yang menyebut diri sebagai pekerja diladangMu
Mereka menganggap diri sebagai pemilik ladang,
dan pada kami diberikanlah beban lebih dari yang seharusnya
…
Jika diamMu adalah menunggu saat yang tepat untuk segera datang,
tolong percepatlah waktu menunggu ini
Tidak bosankah Engkau mendengar keluh kesah kami setiap hari?
atau
isak tangis kami pada malam hari?
…
Ataukah,
yang terjadi pada kami
adalah lagu yang merdu di telinga-Mu
…
Ya Tuhan, berikanlah aku rasa “tega,”
untuk mengakali mereka seperti mereka mengakali kami,
untuk melukai mereka seperti mereka melukai kami,
membalas pukulan dengan pukulan,
memberikan cemeti dengan cemeti.
…
Tapi,
sama seperti halnya Engkau,
aku pun hanya diam
mengubur keringat dan air mata bersama tanah yang kami olah setiap hari
menemukan damaiku bersama teriknya matahari, atau derasnya hujan yang Engkau datangkan
Ya Tuhan, kumbaya, 27 September