Buku, bagi saya seperti pecahan-pecahan jiwa. Saya mencari dan kemudian menemukan diri saya dalam tulisan-tulisan yang lahir dari para penulis dan buku-buku yang saya baca. Buku yang ditulis oleh Syahid Muhammad ini pun sama. Secara tidak terencana, menemukan buku ini di toko buku, dan kemudian merasakan dan menemukan begitu banyak hal didalamnya. Ah, sungguh sebuah perjalanan.
…

Judul buku : Kamu Gak Sendiri: Kamu lagi terbentuk
Penulis : Syahid Muhammad
Penerbit : Gradien Mediatama
Jumlah halaman : 340 Halaman.
Syahid Muhammad adalah penulis dengan dialog personal yang luar biasa! Dalam tulisannya, saya menemukan diri saya sendiri, yang sungguh familiar dan rasanya cukup tua. Seumpama bercermin, saya menemukan pecahan-pecahan diri saya dalam tulisan-tulisan yang tergores dalam buku ini.
Jika mau dikatakan bahwa buku ini berisi curahan hati yang personal dari penulis, well benar adanya. Tapi, curahan ini dibuat selayak mungkin untuk dapat di-amin-kan oleh orang lain, dalam hal ini adalah para pembaca sekalian. Mereka yang memiliki masalah yang serupa, mirip atau sama, akan dengan cepat menangkap maksud penulis.
Saya sungguh jatuh cinta dengan setiap kebijaksaan yang lahir dari tulisan dalam buku ini. Saya katakan kebijaksanaan karena lahir dari pengalaman personal yang naik-turun, tidak selamanya mulus, yang juga melahirkan pelajaran berbuahkan nasihat.
Saya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan buku ini. Alasannya klasik (dan hampir sama dengan buku-buku yang lainnya yang saya baca tahun lalu), waktu. Meskipun sungguh, waktu adalah komoditi yang sangat berharga dan mahal bagi saya akhir-akhir ini, tetapi saya bersyukur dapat menggunakan dan menyelesaikan buku ini sampai habis. Lebih penting lagi, ada begitu banyak pesan yang berhasil saya serap, dan juga kelegaan serta syukur setelahnya.
Buku ini, diperuntukkan bagi mereka yang sedang dengan sabar, berproses melalui hidup yang luar biasa konfilik dan kejutan-kejutannya ini. Mereka yang sedang binggung dan berusaha menemukan role model, penyelesaikan masalah atau konflik hidupnya, dapat sangat terbantu dengan membaca buku ini.
Ah, saya tidak jemu-jemu memuji tulisan yang sungguh merupakan “master piece” ini.
Tampan.
Ketika sahabat saya bertanya, mengapa saya membeli buku, yang sama sekali tidak masuk dalam perencanaan untuk membelinya ini, saya katakan bahwa saya membelinya karena penulisnya “ganteng” atau tampan. Foto penulis di cover belakang buku, menarik pembaca seperti saya.
Namun, bukan hanya itu.
Ketika mengintip sedikit catatan dalam buku ini, saya menemukan informasi bahwa penulis, ketika menulis tulisan ini, sedang bergumul dengan dirinya sendiri. Tulisan-tulisan dengan jenis seperti dalam buku ini, dapat ditebak, lahir dari mereka yang sedang berusaha memenangkan peperangan dengan dirinya sendiri. Peperangan dalam kesunyian adalah apa yang disajikan dalam deretan kata dan kalimat dalam tulisan ini. Hal yang mungkin membuat saya tertarik adalah, pertanyaan ini, “Bagaimana seorang pria bernama Syahid Muhammad dapat mengalami semua yang dituliskan di sini?.” Ini yang membuat buku ini sungguh tampan di mata saya.
Saya sadar, satu pertanyaan ini kemudian membuka begitu banyak pertanyaan-pertanyaan susulan yang cukup terpuaskan ketika saya memutuskan untuk melumat habis buku ini.
Random.
Halaman pembuka dari buku ini bertuliskan, “Saya mulai menulis buku ini, saat sedang kesal.” Sungguh kesal yang memberi berkah, karena lebih dari 300 halaman berhasil dilahirkan hanya karena satu emosi ini, kesal.
Jika dilihat dari daftar isi, setidaknya ada tujuh bagian besar pengelompokkan tulisan (atau mungkin dapat disetarakan sebagai bab) untuk tulisan-tulisan di buku ini. Meskipun nampak sangat random (acak), setiap tulisan-tulisan dalam buku ini memiliki satu kesamaan, yaitu berisi dialog personal antara penulis dengan pikirannya sendiri, dan merupakan segala upaya untuk merasionalisasikan setiap pikiran dan perasaan yang muncul ke permukaan.
Penulis begitu berani menuliskan cerita yang mungkin bagi kebanyakan orang adalah informasi yang sangat tidak layak untuk dikonsumsi publik. Penulis berani menjual kisah memalukan, personal dan intim tentang dirinya sendiri. Kisah hidupnya sungguh menjadi hidangan utama yang gila bagi pembaca (setidaknya untuk saya) !
Laki-laki dan Masalah “You Know What”
Saya sempat berpikir bahwa bukan seorang laki-laki tampan di-cover buku yang menulis tulisan-tulisan ini. Saya salah!
Tulisan-tulisan dalam buku ini, biasanya ditulis oleh wanita-wanita yang penuh dengan segala emosinya. Tetapi, saya berada di sini, dalam kenyataan yang berbeda, menganggam buku ini, yang ditulis oleh seorang laki-laki, yang secara biologis diciptakan bersama dengan set lengkap testosteronnya.
Membaca buku ini, memberi saya kesempatan untuk melihat kembali topik antara gender dan masalah-masalah kesehatan mental. Melihat bagaimana penulis mengalami tanda dan gejala kecemasan dan depresi, saya sedikit banyak dapat belajar dari pengalaman hidupnya.
Masalah depresi misalkan, sungguh ditampilkan berbeda antara pria dan wanita pada masa sekarang. Jika masalah depresi identik dengan para wanita dengan segala masalah hormonalnya, saat ini kita tidak bisa berpikir demikian. Pria dan wanita berbagi jatah masalah ini hampir sama besarnya. Parahnya, karena stigma, masalah kesehatan mental pada pria kadang tidak terlalu dianggap dan diperhatikan.
Ini yang dapat saya lihat pada penulis.
Sama seperti buku-buku dengan tema serupa yang pernah saya baca, tulisan-tulisan yang lahir dari penulis dengan keadaan seperti sudah dideskripsikan sebelumnya, adalah bagian dari terapi. Menulis adalah terapi yang sangat baik dan ampuh untuk penulis. Berjalan bersama menelusuri kata perkata dari tulisan-tulisan yang lahir di sini, adalah pengalaman yang luar biasa.
Kamu ‘gak sendiri.
Jelas sekali terlihat dalam buku ini, penulis berkawan setia dengan pikiran-pikirannya sendiri. Ia bergumul dengan ide-ide yang lahir, dan berproses bersama ide-ide ini, menyaringnya, mengkritiknya dan melemparkannya ke pembaca untuk dipahami sendiri.
Penulis sepertinya ingin menunjukkan bahwa sebelum orang lain menilai dirinya sedang “sendiri,” dia (penulis) sudah mengalami masa-masa kesendirian ini, dan “Hey, lihat! Saya masih baik-baik saja.”
“Jika kamu memutuskan untuk melalui jalan sunyi itu, ingatlah bahwa saya pun pernah melaluinya dan saya masih bertahan sampai saat ini. Jangan takut” Kira-kira demikian yang mungkin akan disampaikan oleh penulis setelah menyelesaikan buku ini.
Seumpama mesias untuk jalan sunyi yang nampak tak berujung dan tak ada akhirnya, penulis memberikan testimoninya atas setiap lembar kejadian-kejadian hidup yang dilemparkan padanya.
Penulis sudah melahirkan lebih dari 5 buah buku, dan buku pertama dari penulis yang saya baca ini, menggugah saya untuk membaca buku lainnya yang lahir dari tangan dinginnya.
Buku ini, dan mungkin buku-buku lainnya, seperti puzzle yang menceritakan siapa penulis. Mereka yang sangat penasaran dengan siapa penulis, yang ingin tahu isi pikir dan proses berpikirnya, dapat menemukan jawaban dari setiap tulisan yang lahir dari pergumulan pikiran-pikirannya.
Buku ini, menurut saya menjadi menarik karena pribadi si penulis sendiri. Penulis adalah objek dari tulisan ini, dan contoh nyata yang tak dapat terelakkan. Ia pula adalah jawaban.
Menarik, bukan?
Tentu saja, buku ini saya rekomendasikan untuk dimiliki oleh para pemburu buku bacaan ringan dan nyaman. Cocok dibaca pada musim hujan dan mendung berawan eperti saat ini. Kamu dapat memperoleh buku ini dengan harga yang bervariasi pada beberapa toko buku langgananmu.
Sedikit pesan, tolong beli buku asli yang merupakan karya penulis-penulis di negeri ini. Sensasi membaca buku asli, sungguh berbeda dengan membaca buku jenis “bajakan.” Kalau kamu beruntung, kamu pun dapat memperoleh buku dengan tanda tangan asli dari penulisnya (seperti buku milik saya), yang dengan sanggat bangga saya pamerkan dengan rekan-rekan.
Bagaimana menurutmu buku ini? Ada yang sudah selesai membaca?
Selamat bertualang, dan semangat membaca, good luck!
Diusahakan untuk baca buku ini. Menarik sekali.
SukaDisukai oleh 1 orang
Sempatkan membaca ya Kak. Luar biasa isinya menurut saya.
SukaSuka