Beberapa hari yang lalu, pada 17 maret, dirayakan hari perawat nasional, yang juga bertepatan dengan berdirinya organisasi Persatuan perawat Nasional Indonesia (PPNI). Hari itu, didedikasikan khusus untuk mengapresiasi seluruh perawat di Indonesia atas pengabdian dan jasa mereka dalam bidang kesehatan. Tema yang diangkat pada saat itu adalah, “Gapai Sejahtera dengan Profesionalisme.”
Pada hari itu, lomba-lomba dan beberapa perayaan dilakukan di mana-mana. Timeline sosial media penuh dengan tagar selamat dari berbagai macam orang, dengan segala kontennya yang menarik dan kreatif.
Saya, memanfaatkan kesempatan itu untuk menjauhkan diri dari apapun yang ada hubungannya dengan kantor dan pekerjaan. Saya memilih untuk menikmati hari itu untuk diri saya sendiri. Beristirahat, dan saya merasa sangat membutuhkannya.
Beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa perawat, yang terkenal bekerja dengan shift mengalami berbagai masalah gangguan tidur, yang juga berdampak pada keadaan psikologisnya. Beberapa tanda dan gejala yang sering muncul adalah tidur yang berkualitas dan kerap merasa sangat lelah ketika bangun tidur, jumlah konsumsi kafein yang berlebihan, dan jumlah jam kerja yang melebihi jumlah jam kerja rata-rata orang pada umumnya.
Setelah bekerja hampir tak mengenal waktu, apa yang menjadi upah, yang sungguh sangat dinantikan dan harapkan adalah waktu untuk diri saya sendiri. Saya menghabiskan hari itu dengan membaca, menulis dan mengerjakan hal-hal yang sungguh sudah lama tidak saya lakukan dengan nikmatnya. Bermalas-malasan adalah salah satunya.
Menariknya, saya menjadi lebih produktif dibandingkan dengan sebelumnya.
Saya menjadi sangat antusias dan produktif untuk menghasilkan hal-hal yang baik untuk diri saya sendiri. Pikiran saya menjadi tenang, dan semuanya terasa nyaman dan aman.
Tidak ada yang mengejar-ngejar saya, dan pada saat itu, saya baru benar-benar merasa berada dalam keadaan yang sesungguh-sungguhnya, “nyaman” dan “aman” dengan keadaan atau lingkungan.
Ada beberapa tulisan yang lahir pada saat itu, dan saya merasa itu adalah waktu yang sangat tepat untuk melahirkan tulisan-tulisan tersebut. Semuanya terasa pas dan tepat.
Istrirahat.
Apa yang dibutuhkan oleh pekerja seperti saya adalah istirahat yang cukup. Istirahat yang cukup agar dapat melakukan apapun yang menjadi kesukaan, yang tidak hanya memberikan efek menghibur, tetapi juga memberikan saya efek untuk pemulihan; membuat saya melihat kembali segala sesuatu yang menjadi alasan dan motivasi dibalik segala usaha dan kerja yang saya lakukan selama ini.
Istirahat. Hadiah yang sungguh sangat saya syukuri pada saat itu adalah ini, istirahat. Ya, istirahat.
Bagaimana denganmu?