Judul film : The Pope’s Exorcist
Durasi : 103 menit
Sutradara : Julius Avery
Starring : Russell Crowe, Daniel Zovatto, Alex Essoe, Franco Nero
…
Jauh sebelum film yang terinspirasi oleh kisah hidup Pastor Gabriel Amorth ini hadir di Bioskop, saya sudah mengenal karya dan aksi dari si pastor ulung ini melalui buku yang dituliskan dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, yang saya baca lebih dari 7 tahun yang lalu.
Buku yang saya baca, adalah terjemahan dari buku dengan judul “An Exorcist Tells His Story.”
Buku yang ditulis sendiri oleh Pastor Amorth ini, entah bagaimana menemukan takdirnya di tangan saya, yang juga secara tidak sengaja saya temukan di toko buku rohani dalam kompleks gereja Katedral Keluarga Kudus Banjarmasin.
Pastor Amorth, pengalaman spiritual serta imannya yang luar biasa, jelas menarik perhatian saya. Mempelajari apa yang ditawarkan oleh Pastor Amort memberikan kepuasan tersendiri untuk saya.
Dalam film ini, saya menemukan lebih banyak pelajaran yang rasanya akan sanggat berguna bagi kehidupan setiap hari. Ada setidaknya dua pelajaran penting yang perlu diperhatikan, pertama adalah mengenai ciri dan sifat iblis, dan yang kedua adalah cara untuk menjauhkan,mengusir dan membentengi diri dari iblis. Sisanya, adalah bumbu-bumbu menarik yang dapat sangat mewarnai hidup hari-hari.
Iblis dan hal-hal yang perlu diketahui
Saya ingat sekali apa yang dituliskan oleh Pastor Amorth dalam bukunya, yang menuliskan bahwa musuh geraja yang pertama dan akan terus sampai sekarang adalah Iblis. Gereja dan agama hadir sebagai bukti bahwa Iblis benar-benar ada, dan peperangan antara si baik dan si jahat masih terus berlangsung sampai pada saat ini.
Pengetahuan tentang iblis, adalah hal yang mutlak. Bahkan, pengetahuan tentang Iblis adalah salah satu langkah untuk mengusir dan melawan iblis. Tapi, tidak hanya sampai level mengakui keberadaannya saja, tapi sampai pada bagaimana memerangi si Iblis ini.
Iblis memiliki ciri-ciri yang membuatnya stand out, dan sangat menarik perhatian. Beberapa ciri-ciri, yang juga ada dan nampak dalam film ini adalah sifat licik. Iblis digambarkan mudah mempermainkan manusia, termasuk sisi emosionalnya. Iblis bahkan menggunakan pengalaman penyesalan, rasa sakit manusia untuk melemahkan pertahanan imannya. Lalu kemudian berbalik menyerang dan menguasai manusia.
Dikatakan bahwa, Iblis pun adalah makhluk yang sombong. Kesombongannya ditunjukkan dengan keengganannya merendahkan diri dihadapan Allah sendiri. Dalam film ini, nampak sekali adegan bagaimana Pastor Amort dan Pastor Esquibel bersama-sama berseru agar Iblis dapat merendahkan dirinya di depan Tuhan.
Selanjutnya, dengan mengetahui namanya, iblis dapat dilemahkan dan dikalahkan. Salah satu syarat mutlak untuk mengeluarkan iblis dari dalam tubuh manusia adalah dengan mengetahui nama asli dari si iblis. Mengetahui dengan tepat nama si iblis, akan melemahkan pertahanannya dan membuat petugas Exorcist dapat dengan mudah mengeluarkan Iblis dari tubuh manusia.
Iblis senang ketika ada yang meragukannya. Saya tidak tahu, apakah ini termasuk jebakan dari film ini, atau memang ajaran tentang si jahat dan si baik. Meragukan keberadaan Iblis, membuat si ragu tidak mengakui keberadaan Iblis, dan Iblis dapat dengan mudah masuk dan menggerogoti hati-pikiran manusia.
Iblis masuk dan menyelinap dari pengalaman buruk dan juga ketidakmampuan kita untuk memaafkan. Dalam film ini, dijelaskan bagaimana iblis dapat masuk ke tubuh seseorang. Pengalaman buruk (atau traumatis) dapat menjadi jalan masuk iblis yang tak terelakkan. Pengalaman traumatis ini pun termasuk pengalaman yang membuat kita sulit untuk mengampuni diri sendiri dan mungkin orang lain.
Iblis memiliki hierarki. Ini mungkin adalah pengetahuan yang bagaimana begitu. Tetapi, dalam film ini digambarkan bahwa Iblis memiliki pemerintahan dengan jenjang yang jelas. Setiap peringkat memiliki level kekuasaan tertentu. Semakin tinggi kekuasaannya, semakin sulit diusir dan dilemahkan. Semakin tinggi, semakin licik dan semakin kuat kerusakannya.
Ada hal lucu yang juga ditampilkan dalam film ini, yaitu bahwa Iblis tidak menyukai jokes atau candaan. Iblis nampaknya adalah makhluk yang serius.
Hubungan antara Paus dan Pastor Amorth
Ini mungkin adalah hal filosofis yang menarik, yang saya temukan dalam film ini, yaitu hubungan antara Bapak Paus dan Pastor Amorth. Dikisahkan bahwa keduanya terhubung secara spiritual. Ketika Pastor Amorth diganggu dan dikuasai oleh Iblis, Paus pun merasakan dampaknya. Seperti ada kontak, Paus pun sampai harus masuk ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan karena ini.
Hubungan yang terjalin antara keduanya ini bagi saya adalah hubungan yang unik dan menarik, seperti hubungan antara Yesus dan JemaatNya. Hubungan yang simbolis ini, entah bagaimana menghangatkan hati.
Bagaimana memerangi Iblis?
Berdoa. Jawaban sederhana yang ditawarkan oleh film ini untuk mengusir dan melawan kuasa iblis adalah dengan berdoa. Namun, ada disclaimer yang juga ikut ditunjukkan dengan jelas dalam film ini. Berhati-hati pada siapa kamu berdoa.
Mengenai doa, juga dijelaskan bahwa doa yang “langsung diingat” atau “mudah diingat” dalam suasana panik dan mencekam, adalah doa yang terbaik. Doa seperti ini dapat menguatkan hati, dan menjadi tameng yang cukup untuk menghadapi si iblis.
Bersabar. Salah satu sifat iblis, yang menarik sekali untuk dipelajari adalah bahwa Iblis adalah makhluk yang sabar. Iblis nampaknya tahu betul, bahwa dalam upaya untuk memenangkan peperangan antara dirinya dan keturunan Adam, Ia harus bersabar (dan licik). Iblis dengan sabar menggerogoti jiwa manusia, sampai Ia tidak sadar bahwa Ia tidak memiliki kendali atas hidupnya lagi.
Untuk melawan hal seperti ini, film ini pun mengajarkan untuk ikut bersabar. Bukan berarti bahwa akan ada peperangan siapa yang paling sabar, tetapi lebih pada siapa yang akan bertahan di akhir. Sabar untuk menyelidiki bahwa tanda-tanda yang muncul dan ditemukan ini adalah benar tanda-tanda keberadaan Iblis; sabar untuk menemukan cara untuk menghadapi, memerangi dan mengusir mundur si Iblis; sabar untuk menanggung segala penderitaan karena si Iblis; sabar untuk melihat rahmat Tuhan dibalik semua peristiwa ini.
Mengaku dosa. Dalam Gereja Katolik ada sakramen tobat. Sakramen ini, bukan hanya sekedar simbol, tetapi ternyata adalah sumber kekuatan, pemulihan dan tameng untuk melawan iblis.
Iblis memiliki kuasa untuk mengetahui isi hati tergelap manusia (dikisahkan dalam film bahwa iblis dengan jenis seperti ini adalah iblis dengan level yang luar biasa). Iblis dapat menggunakan rahasia tergelap dan terdalam kita untuk melemahkan iman, dan membuat kita terdistraksi dari perhatian kita pada Tuhan. Mengaku dosa adalah jalan untuk menghadapi tipuan iblis ini.
Kontroversi
Film ini mendapatkan reaksi dan respon yang berbeda-beda dari penikmat film. Ada yang menilai bahwa film ini seolah-olah ingin mengejek suatu kepercayaan tertentu, dan bahkan ada pula yang mengatakan bahwa ini merupakan film exorcist yang menarik untuk ditonton-dipelajari.
Dalam film ini, termuat adegan ketika Pastor Amorth harus melawan Iblis kuat yang menorehkan sejarah kelam dalam gereja, yang juga merupakan rahasia kelam yang terus berusaha ditutup oleh gereja sendiri. Kontroversi sepertinya lahir karena adegan ini. Kisah ini, memang akan menjadi klimaks yang luar biasa bagi penonton, tapi dampaknya bagi gereja, hum…mungkin berbeda.
Selain itu, kejadian kesurupan dan masalah gangguan mental pun masih menjadi topik yang ramai dibicarakan. Sama seperti dalam film, “The Exorcism of Emily Rose”, yang sarat akan perdebatan masalah kesurupan iblis dan gangguan jiwa. Film ini pun dapat menjadi lanjutan diskusi yang menarik.
Terdapat adegen vulgar dalam film yang digadang-gadang beraliran relijius ini. Yeap, vulgar yang dimaksud adalah kata-kata kasar, dan juga adegan salah seorang pemain wanita yang membuka dadanya (dan memperlihatkan payudaranya). Yeap, film ini nampaknya ingin menunjukkan bahwa Iblis pun memiliki kuasa untuk menggoda manusia terkait dengan kebutuhan biologisnya.
Pastor Amorth tidak digambarkan sebagai seorang imam yang ideal menurut harapan orang-orang. Keras kepalanya Pastor Amorth, jenaka-nya, dan sikap santainya adalah kepribadian yang cukup tidak populer. Secara sengaja, Ia dipasangkan dengan Pastor Esquibel, seorang pastor yang digambarkan sebagai sosok yang saleh, sopan dan dekat dan karismatik.
Jauh dari kata “Seram”
Meskipun banyak sekali kontroversi yang datang dan bermunculan dari/karena film ini, saya tidak dapat memungkiri bahwa film ini jauh sekali dari kata seram. Ketika menontonya, saya langsung mengumpamakan diri saya sebagai detektif, yang berusaha untuk menemukan pelaku atau biang kerok dari setiap peristiwa atau petunjuk yang ditinggalkan dalam film.
Petualangan dan perjalanan untuk menyikap siapa sebenarnya Iblis yang merasuk tubuh si anak, adalah perjalanan detektif-detektif-an. Ada bumbu sejarah, yang tak luput pula dari kegiatan investigasi dan lain sebagainya. Menarik.
…
Saya tentu saja merekomendasikan film ini untuk ditonton oleh banyak orang, siapa saja, yang memiliki ketertarikan dengan film jenis seperti ini. Saya sendiri sangat menikmati menyaksikan film ini, dengan sangat!
Apakah ada yang sudah menonton ?