Bebaskan ‘Dia’

Lepas! Lepaskan saja Dia! Lepaskan saja Dia pergi Jangan ! Jangan kau halangi kemana kakinya membawa Dia pergi Jangan ! Jangan kau sumbat telinganya untuk harapan, cita-cita dan masa depannya … Lepas ! Lepaskan saja Dia! Lepaskan saja Dia pergi … Lanjutkan membaca Bebaskan ‘Dia’

Sudah, lepaskan saja Dia, Kawan!

Kau yang ada disana, mengabarkan cerita melalui teknologi Kau yang ada disana, tersenyum lembut tanpa tahu derita yang kau sebabkan. Sudahlah kawan, lepaskan saja tangannya, lepaskan ! Tidak baik bagimu dan tidak juga baik baginya Kau biarkan Ia menggantung dan bergelayut tiada arah Sepi, Ia tanpa posting-anmu Tapi, hancur Ia dari dalam karena ulahmu Kau kekuatannya, tapi kau jugalah kelemahannya Sial Ia karena olehmu Sudahlah kawan, lepaskan saja dia, lepaskan! Lepaskan Ia dari belenggu kecurangan hatimu. Lepaskan Ia dari nafsumu untuk menyakiti, Lepaskan! Tiada artinya kau berteriak demikian, tiada artinya kau merengek! Lepaskan saja dia, lepaskan! Jangan lagi menunggunya, jangan! … Lanjutkan membaca Sudah, lepaskan saja Dia, Kawan!

Membiarkan

Membiarkan atau merelakan hal yang tidak diinginkan terjadi mungkin adalah satu bentuk ketidak-peduli-an. Ketika tidak peduli terjadi, maka ya sudahlah. Tidak ada lagi yang namanya perhatian, daerah yang saling berhubungan tidak akan tersentuh lagi. Kepedulian adalah hal yang sangat penting. Peduli, artinya menaruh perhatian. Menaruh perhatian artinya memberikan atau mencurahkan energi ke suatu masalah atau objek atau suatu target dengan maksud terjadinya perubahan atau variasi. Beberapa waktu ini, rumah atau yang namanya tempat tinggal sudah bukanlah hal yang nyaman bagi saya. Rasanya, saya ingin sekali berlari atau pergi dari rumah. Saya berubah dan terpaksa untuk mengubah diri saya untuk berlaku … Lanjutkan membaca Membiarkan