Jalinan Persahabatan dengan Batasan ‘Sehat’

Hari ini, sehabis makan siang, saya bertatapan muka dengannya di koridor rumah sakit. Saya tersenyum padanya, dan menginformasikan menu makan siang kami. Ia mendapatkan giliran makan siang yang berbeda dengan saya. Lalu, pada saat yang bersamaan, saya menatap wajahnya, wajah … Lanjutkan membaca Jalinan Persahabatan dengan Batasan ‘Sehat’

I hope Someday, Peace will find You

Saya mengenalinya tidak lama setelah saya masuk ke Sekolah Menengah Atas. Dia pribadi yang muncul ketika saya berharap agar menemukan self-ideal untuk memenuhi ego komunitas dan lingkungan disekitar saya. Menengok kembali pertemuan saya dengannya, membuat saya ingin bercerita tentangnya. Ia sosok yang pendiam, tegas, disiplin yang kadang sangat dan bahkan terlalu keras dan brutal untuk dirinya sendiri. Seperti katanya, Ia menjadi demikian hanya karena satu hal, “Tuntutan Peran” dari lingkungan dan komunitasnya, disamping karena ambisinya dan egoistik diri yang berlebihan. Ia tidak pintar, tapi Ia pekerja keras. Ia percaya bahwa, “Orang pintar akan kalah dari orang yang bekerja keras“. RAJIN, … Lanjutkan membaca I hope Someday, Peace will find You

Obrolan dalam Segelas Es Kopi

Hari ini, sahabat saya mengajak untuk bertemu.  Saya menyetujuinya dan kami memutuskan untuk bertemu di kedai kopi kesukaan kami. Sesampainya disana, kami sama-sama memesan makanan yang akan lahap sebagai pengganjal perut. Maklum sejak pagi tadi belum juga mengisi perut dengan makanan. “Ice Coffee for Two “, Kata sahabat saya. “One Moccacino and One Cappucinno” Seru saya selanjutnya. Saya tahu betul selera sahabat saya, Ia Moccacino dan saya Cappucino. Sambil menunggu datangnya pesanan, kami mulai berbincang-bincang. Pembicaraan kami adalah perihal smartphone terbaru. Awalnya saya pikir, Ia ingin membeli smartphone baru, tapi ternyata ini hanya pengantar dari pembicaraan kami. Ya, meskipun saya … Lanjutkan membaca Obrolan dalam Segelas Es Kopi

Lucunya hidup ini

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 3:22 am dan saya belum juga ingin memejamkan mata. Entah mengapa, dunia ini terasa sangat menyenangkan dan terasa sangat menantang untuk dijelajahi pada jam-jam ini. Untuk mengisi kejenuhan saya, Saya memutuskan untuk membuka sosial media dan mencari sesuatu yang entahlah apa itu. Lebay-nya saya kumat lagi. Perhatian saya tiba-tiba saja terfokus pada akun adik kelas saya yang dulu, jauh sebelumnya pernah menjadi sosok yang menarik perhatian saya. Wah, ternyata Ia sudah menikah dan saat ini sedang menunggu kelahiran anak pertama dari pernikahannya (Atau Anak kedua, entahlah!). Wajahnya yang dulu sangat menarik perhatian saya, sudah berubah … Lanjutkan membaca Lucunya hidup ini

Lelahku untuk Siapa ?

Seorang Sahabat yang berada jauh dari Saya belum lama ini mengontak Saya dan bertanya tentang kabar dan pekerjaan Saya. Kami yang sudah lama tidak pernah bertemu, akhirnya menghabiskan waktu kami dengan saling mengingat masa lalu dan bercerita tentang kehidupan kami sekarang. Saya sangat terkesan, setiap kali saya bertemu dengan teman-teman lama saya. Meskipun jauh, dan hanya lewat udara, kami masih bisa saling bertukar sapa dan memuji satu dengan yang lainnya. Saya terkesan dengan sahabat saya yang satu ini, terakhir saya ingat, Ia adalah orang yang pemalu dan tidak banyak berbicara, sekarang, Ia benar-benar berubah menjadi juragan penuh kata-kata. Tentu saja, … Lanjutkan membaca Lelahku untuk Siapa ?

Gelisah

Ada hal aneh yang saya temukan dalam diri saya dalam malam-malam penuh perjuangan ini. Perjuangan untuk membuat saya tetap semangat untuk menyelesaikan semua pekerjan saya yang menumpuk dan perjuangan untuk tidak menjadi malas dan membiarkan semuanya berakhir sudah. “Saya berusaha untuk menarik diri dari dunia maya agar saya dapat fokus pada dunia nyata!” demikianlah pembelaan diri sahabat saya ketika saya bertanya mengapa Ia sudah jarang terlihat nongol di media sosial, terutama Facebook. “Terlalu banyak orang yang mengenal saya disana!” tambahnya pula. Alasan demi alasan Ia lontarkan. Saya tanpa mau berdebat panjang lebar, mengiyakaan saya alasan-alasannya. Saya bertanya keadaannya dan Ia … Lanjutkan membaca Gelisah

Bertahan

Seorang sahabat dalam suatu kesempatan berkata kepada saya, “Mar, kamu pasti tidak akan tahan berada di posisi saya. “ Katanya. Saya lalu bertanya, mengapa. Ia kemudian menjawab, ” Setiap minggu bagi saya seperti ujian akhir semester, saya membaca lebih dari 5 jurnal dan menganalisanya, saya juga disuguhkan laporan setiap minggunya, setidaknya ada 3 laporan tulis.”, “Kamu, pasti tidak akan tahan!” katanya lagi menguatkan. Saya mencoba untuk tetap memperhatikan dan tidak memberikan komentar menentang pendapatnya. Dari sahabat saya ini, saya belajar sebuah kata penting, “Bertahan”. Jika saya berada diposisinya, saya tidak yakin akan bertahan dan masih menghembuskan nafas teratur pada saat … Lanjutkan membaca Bertahan

Twilight

Rasa kalut yang berujung rasa malas yang berkepanjangan. Pernahkah kalian merasakan gambaran perasaan seperti ini?, apalagi berhadapan dengan death line pekerjaan yang tinggal menghitung detik saja. Saya?, saya adalah orang yang sangat sering mengalami perasaan seperti ini. Bukan ‘galau’ seperti yang menjadi hal yang sangat populer akhir-akhir ini. Saya menamainya, keadaan ‘tidak ada inspirasi’. Keadaan peralihan antara gelap ke terang atau sebaliknya, ‘twilight’, mungkin. Keadaan seperti ini membuat pekerjaan atau tugas apapun yang ada didepan mata memiliki nilai ‘nol besar’ tanpa ada efek apapun. Bahkan efek rasa bersalah dan rasa bertanggung jawab. Mungkin keadaan ini terjadi karena otak sudah sangat … Lanjutkan membaca Twilight