Puisi Bebas: Hati yang Menangis
Tiba-tiba saja awan cerah diluar sana tampak sangat gelap dan mendung dimataku Hilang rasanya warna dunia, tenggelam dalam duka bersama ratusan ribu orang yang peduli. Kemana hatiku harus mencari peneduh? Ketika tidak ada satu rumah-pun mau membukakan pintu Jauh dari orang tua, keluarga dan jauh darimu Jauh dari imaginasi bahwa dunia ini indah dan aku layak untuk menikmatinya Ah, Gelap pandanganku Pesimis jalanku Es kopiku sudah tidak dingin lagi Aku ingin menyerah saja rasanya Sudah tidak ada lagi persediaan harapan didalam diriku Terkuras habis rasanya semuanya Lalu akupun mulai menangis dalam diam Sambil kucoba kunci rapat-rapat mulutku Biar hanya … Lanjutkan membaca Puisi Bebas: Hati yang Menangis