Kisah seorang Pecandu Internet dan Jawaban Tuhannya

Oleh Maria Frani Ayu Andari Dias, Perawat.   Akhir-akhir ini salip yang harus saya panggul terasa berat dan semakin hari semakin terasa berat. Ujian demi ujian terus menghantam dan menghancur leburkan banyak pertahanan yang sudah saya siapkan jauh hari. Saya sudah hampir tidak kuat! Dengan tidak mempedulikan dunia, Saya hempaskan tubuh ini tepat didepanNya Berharap agar langsung dibawah kakiNya lah, saya berlutut Agar tepat didepan wajahNyalah jiwa saya menengadah “Tuhan, tolong hidupkanlah kembali jaringan internet di asrama kami…” Sesak rasanya dada ini berkata demikian. Mengumpulkan sisa kekuatan yang ada, keluarlah seruan ini… ” Ini sudah lebih dari empat hari, dan … Lanjutkan membaca Kisah seorang Pecandu Internet dan Jawaban Tuhannya

Mengapa Aku, Tuhan ?

Tuhan, pagi ini aku berseru padamu melalui tulisan di blog ini. Berharap Engkau sedang online dan membacanya. Ijinkan anakMu yang bandel ini menuliskan isi hatinya padamu, dan tidak peduli siapakah yang membacanya. … “Tuhan, mengapa aku ?” Inilah hal kemudian yang terlintas didalam kepalaku setelah merenungkan apa yang terjadi selama lebih dari 4 tahunan ini. Engkau membuatku marah, geram dan sakit hati sekaligus. Tapi, Engkau juga memberiku kebijaksanaan sebagai penukar rasa marah, geram dan sakit hati yang sudah aku rasakan. Aku kerap bertanya dalam hati, “Mengapa Engkau hanya diam saja?”. Apakah ini caraMu agar anak-anakMu yang sadar dan melihatnya dapat … Lanjutkan membaca Mengapa Aku, Tuhan ?

Memahami kehendak Tuhan

Oleh, Maria Frani Ayu Andari Dias, Perawat. Perjalanan hidup sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang diberikan hak bebas untuk berkehendak didunia ini memang tidak mudah. Apalagi ditabrakkan dengan keadaan dimana Tuhan-lah yang mengatur segala sesuatu pada tempat dan waktunya. Manusia berkehendak dan Tuhanlah yang memutuskan. Kalimat diatas terasa sangat hambar dan sarat akan ketidaksetujuan. Demikianlah kata sahabat saya mengawali perjumpaan kami ketika untuk pertama kalinya kami bertemu. Ia nampak tidak terurus dan kantong mata hitam mengelilingi matanya. Tapi, siapapun mampu mengatakan bahwa Ia menjadi lebih bijaksana dengan es kopi ditangannya. Perubahan yang luar biasa batin saya. “Selama lebih dari satu tahun, … Lanjutkan membaca Memahami kehendak Tuhan

Lelahku untuk Siapa ?

Seorang Sahabat yang berada jauh dari Saya belum lama ini mengontak Saya dan bertanya tentang kabar dan pekerjaan Saya. Kami yang sudah lama tidak pernah bertemu, akhirnya menghabiskan waktu kami dengan saling mengingat masa lalu dan bercerita tentang kehidupan kami sekarang. Saya sangat terkesan, setiap kali saya bertemu dengan teman-teman lama saya. Meskipun jauh, dan hanya lewat udara, kami masih bisa saling bertukar sapa dan memuji satu dengan yang lainnya. Saya terkesan dengan sahabat saya yang satu ini, terakhir saya ingat, Ia adalah orang yang pemalu dan tidak banyak berbicara, sekarang, Ia benar-benar berubah menjadi juragan penuh kata-kata. Tentu saja, … Lanjutkan membaca Lelahku untuk Siapa ?

Ketika hati ini merintih dan Tuhan menyatakan kehadiratNya

Minggu ini mungkin adalah salah satu minggu terbaik bagi saya dalam semester baru ini. Say ditolong sebanyak dua kali untuk menghadapi masalah saya. Dan untuk kesekian kalinya, Tuhan ingin mengatakan dan memastikan bahwa, Ya! Dia turut andil dalam proses perjuangan ini. Saya memang mengalami ‘kecemasan’ yang berlebihan jika dibandingkan dengan teman-teman sebaya saya. Saya menghitung segala kemungkinan yang terjadi terlebih dahulu sebelum saya mengambil keputusan dan saya menempatkan banyak ’emosi’ saya dalam proses perjalanan mencapai dan memenuhi tanggung jawab saya. Akibat sikap saya ini, banyak kali saya mengalami kegagalan, jatuh dan lain sebagainya. Belum lagi ditambah sikap ‘tidak bisa seriusnya’ … Lanjutkan membaca Ketika hati ini merintih dan Tuhan menyatakan kehadiratNya

Merenung dalam RINDU

Beberapa hari ini, cuaca ditempat tinggal saya selalu mendung. Matahari seakan enggan untuk memunculkan keperkasaannya, dengan senyum malu-malu bersembunyi di awan hitam yang juga tidak menurunkan hujan. Angin dingin mungkin yang paling berani disini. Menghambus dan menghempas bangunan-bangunan yang dilaluinya, alhasil dingin merajam lingkungan sekitar. Keadaan ini berimbas tidak secara fisik, tapi juga psikologis. Situasi melankolis, tiba-tiba saja menjadi topik yang sangat hangat untuk diperbincangkan. Ah, Kapan saya bisa semelankolis ini? Selepas pulang dari sekolah, menyempatkan duduk sebentar di perpustakaan. Saya cepat-cepat melangkah pulang, bukan karena tidak betah. Hanya saja, saya memang tidak membawa payung, kalau tiba-tiba hujan, saya tidak … Lanjutkan membaca Merenung dalam RINDU