“Daster Maria” adalah kata yang muncul dan sengaja saya pilih. Daster, yang kemudian saya kembalikan dan modifikasi dari pengerian aslinya, duster, atau yang melindungi dari kotoran dan debu. Duster, menurut hemat saya, sama seperti pengertian suaka, yang berarti tempat perlindungan atau tempat untuk melindungi/ berlindung.
Ketika saya memutuskan untuk memulai menulis kembali pada tahun ini, saya menyimpan komitmen dalam hati, untuk menjadikan tulisan-tulisan yang saya terbitkan bukan hanya sebagai jalan untuk meringankan hati saya karena beban hidup yang saya alami, tetapi saya ingin agar pembaca pun dapat menemukan dan menggunakan tulisan-tulisan ini sebagai duster. Sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi mereka.
The present account reflects upon a recent holiday experience I had, one that I found to be deeply fulfilling. I chose to visit a rice field and engage in the activity of harvesting rice. From this experience, I gained a … Lanjutkan membaca Once Upon a Holiday
23.43 pm waktu Banjarmasin. Kemarin, saya baru saja mendapatkan surat cinta dari perusahaan, yang menuliskan tentang jumlah menit keterlambatan masuk kerja selama kurang lebih 3 bulan ini. Dalam surat tersebut, tertulis pesan yang menarik, yaitu “…bahan evaluasi diri untuk lebih … Lanjutkan membaca 1.301 Menit
Saya menerbitkan satu buku lagi! Sebenarnya, buku selanjutnya ini sudah terbit beberapa waktu yang lalu. Namun, perlu waktu yang cukup lama untuk memproses pikiran dan perasaan yang muncul ketika buku ini berhasil lahir dan siap dilumat pembaca. Buku yang saya … Lanjutkan membaca Jejak-jejak di Tepi Sungai: Sebuah Cerita di Balik Layar
Perasaan negatif. Jangan tanya seberapa sering saya melewatinya setiap hari. Ini adalah sedikit tulisan tentang bagaimana berhadapan dengan perasaan negatif. … Perasaan negatif, menurut Chat GPT diartikan sebagai: “…pengalaman emosional yang dianggap tidak menyenangkan atau tidak diinginkan oleh individu. Ini … Lanjutkan membaca Nikmati Saja
Dalam seminar dan talk show bersama Dr. dr. Jodi Visnu, MPH, yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Rumah Sakit Suaka Insan beberapa waktu yang lalu, saya belajar banyak hal, salah satunya adalah tentang menjadi … Lanjutkan membaca Ingatlah, Kamu Masih Manusia
“Mundur dua langkah, lalu maju sepuluh langkah,” demikian kalimat ini terlontar dari mulut moderator pada acara waktu itu. Sebagai penonton, yang juga merupakan peserta seminar waktu itu, kesadaran saya digelitik ketika mendengarkan kalimat tersebut. Kalimat yang baru disampaikan tersebut, lahir … Lanjutkan membaca Mundur Dua Langkah, Maju 10 Langkah
“Kami tanyakan dulu apakah pasien bisa di rujuk ke RS x ya Bu”, demikian kata perawat yang sedari tadi menumpahkan cukup waktunya untuk merawat seorang pasien darurat yang tak berdaya di ruang UGD waktu itu. Ketika fasilitas pelayanan kesehatan tingkat … Lanjutkan membaca Sistem Rujukan Berjenjang: Sebuah Kisah
“Sejak masuk jam 7.30 dan pulang jam 4.00 sore, pada saat itu kualitas pekerjaan saya turun. Jumlah pekerjaan yang datang dari perusahaan banyak, tetapi jumlah yang saya selesaikan terbatas. Tuntutan dari perusahaan ada, tetapi hanya dapat saya penuhi dari jam … Lanjutkan membaca Menyoal tentang “Disiplin masuk kerja (sekolah)”
Pertemuan itu terjadi secara spontan, alami, dan seperti biasanya, sama seperti sebelum semua peristiwa ini dan itu kita temui. Tak pernah terpikirkan akan terjadi seperti ini. Seumpama, tak pernah ada yang terjadi diantara kau dan aku, kita. Diantara dinding-dinding sunyi, … Lanjutkan membaca Temu
Maria Frani Ayu 