Bila kita berbicara masa lalu, maka orang-orang akan mengatakan “ya..nostalgia..“, ” lagu lama…“. Tapi, tahukan kamu bahwa bernostalgia ternyata membantu kita menghadapi permasalahan yang terjadi pada saat ini (present) dan menyediakan koping dan dukungan yang kita perlukan untuk masa yang akan datang.
Sebuah artikel menarik, ditulis oleh Kyrstine I. Batcho dengan judul Looking to Our Past: Escapism or Exploration?. Artikel ini membantu saya untuk memahami bahwa ‘membuka kembali lembaran lama kehidupan adalah hal yang baik dilakukan’.
Ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan, maka reaksi kita kebanyakan adalah kecewa. Ini adalah reaksi alami dan memang sah-sah saja. Kecewa timbul karena memang harapan atau goal yang kita set ternyata tidak sesuai dengan hasil yang kita peroleh. Semakin bertambahlah rasa kecewa ketika kita menyadari bahwa dimasa lalu, dengan masalah yang sama atau situasi yang hampir sama, kita berhasil untuk melewatinya dengan bangga. Ya..kadang mengetahui masa lalu seperti ini, tidak menyenangkan dan menambah rasa sakit hati, kecewa. Pemahaman akan kenyataan seperti inilah yang membuat saya sedikit membenci masa lalu. Kadang, saya akan mengatakan ” Masa lalu, biarlah berlalu…yang perlu dihadapi saat ini adalah masa depan “. Tapi, saya tidak pernah bisa sadar bahwa masa depan terjadi karena adanya masa lalu, dan seharusnya dari masa lalu-lah saya belajar untuk menapak masa depan dengan lebih baik.
Kembali pada masalah kekecewaan di masa depan karena hasil yang tidak sama dengan masa lalu. Kadang, saya juga perlu mengingat bahwa ‘tidak ada keadaan yang sama persis‘ antara masa lalu dan masa depan. Lihat saja, orang-orang yang bergumul dengan saya saat ini, sangat jauh berbeda dengan orang-orang dahulu. Orangnya beda, ya jelas situasinya juga berbeda. Yang sama mungkin adalah metode penanganan masalah yang saya terapkan.
Mengapa ketika saya akan berhadapan dengan masalah yang sama, saya tidak memandang terlebih dahulu kepada masa lalu dan berkaca, dan menganalisa dan selanjutnya mengambil keputusan. Kenapa saya malah mempermasalahkan masa sekarang saja dengan tidak adil?. Ya..renungkan saja sendiri.
Memandang kembali dari sudut yang bereda terkait dengan masa lalu dan masa depan, membantu saya untuk lebih bijak dalam menyikapi masalah yang saya hadapi pada masa sekarang. Benar kata orang, buah dari masa sekarang adalah hasil dari pohon yang saya tanam dari masa sebelumnya. Bukan hanya jenis pohonnya, tapi juga cara saya menanam pohon tersebut. Dengan mempelajari hal ini, saya memiliki secarik harapan untuk masa yang akan datang, agar menjadi lebih teliti, lebih baik dan lebih bijak lagi untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk menerima hasil panen yang saya inginkan.
Semoga artikel ini membantu, kawan.
Selamat menjalani hari.