Update Status


” Kawan, kalau ku lihat-lihat, kau sudah tidak aktif lagi di Media sosial. Kau jarang membagikan ‘like’ atau menerbitkan sesuatu di berandamu. Kau seolah menghilang dari dunia sosial seperti instagram dan Facebook ?” Tanya sahabat saya suatu hari.

Apakah maknanya ketidakhadiranku di Media sosial bagimu ?” Tanya saya balik padanya. Saya mengucapkan kalimat ini sambil membayangkan adegan di Drama Kolosal Tutur Tinular, dengan Bahasa Indonesia yang super keren dan nampak berwibawa. Bagi yang tidak biasa mendengar saya mengatakan hal ini, pasti akan mengatakan bahwa saya ‘lebay’.

Sahabatku mengerutkan keningnya, mungkin tak percaya bahwa saya malah balik memberinya pertanyaan.

“Ah, tidak. Hanya saja kau yang kukenal adalah orang yang cerewet. Diam-mu mengisyaratkan sesuatu yang membuatku bertanya-tanya. Apa yang sebenarnya kau persiapkan ?” Kata sahabat saya.

” Mengapa kau tidak bertanya, ” Ada apa ? Atau Apa yang terjadi ?, mengapa kau malah bertanya ‘apa yang aku persiapan ?’, seolah kau tahu bahwa tidak aktifnya aku adalah untuk mengerjakan sesuatu yang lain? “ komentar saya.

” Nyatanya begitu toh ?” Jawabnya singkat.

” Kawan, dunia maya tetaplah dunia maya. Saya hanya memilih untuk tidak menginvestasikan waktu saya padanya. Dunia nyata yang ada dihadapan saya cukup menarik perhatian dan membuat saya sibuk” kata saya memberikan penjelasan.

” Dan lagi…Jaringan Internet di Asrama tempat saya tinggal, mati lebih dari 3 minggu ini. Saya sedang berhemat paket internet milik sendiri “ tambah saya memberikan penjelasan.

Pantas..” kata sahabat saya.

” Tapi ya, alasan saya seperti tadi. Saya hanya sedang malas bermain-main di media sosial, itu saja !” Tambah saya selanjutnya.

” O…” jawab sahabat saya, yang saya artikan seperti tidak peduli.

Pembicaraan kami mengenai aktif dan tidaknya di media sosial berakhir sampai disini. Pembicaraan kami selanjutnya adalah mengenai tetangga tempat duduk di dalam rumah ibadah pada ibadah sore hari itu.

Ya Tuhan…, kami seakan melihat wujud Malaikat yang baru saja turun dari Surga, meskipun tidak satupun dari kami yang pernah melihat wujudnya. Tetangga duduk kami tadi, sudah tampan, suaranya merdu, baik pula, belum lagi kami sempat melihat ada buku kedokteran tebal yang terselip di ransel bawa’annya. Beruntungnya, kami.

Seminggu kemudian, kami baru sadar bahwa pemuda tampan yang sangat menarik perhatian kami minggu lalu ternyata tidak seperti yang kami bayangkan.

Seminggu yang lalu, Ia hanya dititipi temannya membawa buku tebal miliknya, yang memang buku teks ilmu kedokteran dan Ia bukan seorang tenaga kesehatan atau orang yang sedang bergelut di bidang ilmu kesehatan. Ia ramah pasti, tapi ramahnya tentu saja pada semua orang, lebih ramah lagi terhadap sosok wanita yang digandengnya, tahukan maksud saya. Ia sudah menikah ternyata 🤣.

7 pemikiran pada “Update Status

  1. Astaga, saya pikir ini perdebatan tentang update status. Eh, ujung-ujungnya malah bicara tentang pemuda tampan yang sudah nikah.

    Suka

  2. Wah…bagus itu, Bu.

    Kalau Ayu, mungkin karena selama ini banyak menginvestasikan waktu dengan dunia maya. Jadi agak bagaimana begitu, haahahaha

    Suka

Tinggalkan komentar