Apakah saya masih berada di jalan yang benar?


Pagi itu, tidak seperti pagi biasanya. Saya memang libur hari itu, atau lebih tepatnya mengistirahatkan diri karena baru saja menyelesaikan tugas panjang yang melelahkan. Jika biasanya saya bangun pagi dengan penuh semangat untuk menaklukkan hari, pada saat itu tidak. Saya bangun dalam keadaan binggung. Saya merasa ada yang hilang, dan ada yang pergi, atau diambil dari saya. Saya merasakan perasaan seperti itu, dan rasanya sangat menganggu.

Perasaan seperti itu mengingatkan saya akan salah satu wawancara G-dragon (Leader Big Bang). Dalam sebuah wawancara, Ia mengatakan bahwa ada perasaan ‘hampa/kosong’ ketika mereka selesai tampil di panggung atau setelah sebuah proyek selesai dikerjakan. Rasanya aneh, karena bukankah perasaan bangga, puas dan bahagia harus menjadi macam-macam perasaan yang muncul ketika kita sudah berhasil menyelesaikan sebuah misi tertentu?. Pada saat itu, saya berpikir bahwa G-dragon, dan kru Big Bang lainnya adalah orang-orang yang mencintai apa yang mereka kerjakan, mereka bukan orang-orang yang bangga dengan hanya pencapaian saja, tapi juga proses. Mereka menikmati setiap proses yang dijalani, dan ketika proses itu sudah berakhir, rasanya kosong. Apakah saya sudah berada di titik seperti mereka? Entahlah.

Ketika saya menikmati sebuah pekerjaan, saya kadang lupa waktu. Bukan kadang, tapi selalu. Saya lupa jam,hari bahkan tanggal. Waktu bagi saya berlalu tanpa mendapatkan recognition yang dibutuhkan. Lalu, ketika proyek sudah selesai, dan saya tersadarkan kembali, saya binggung dan kaget bahwa waktu sudah berjalan dengan sangat cepat tanpa saya sadari. Ini adalah salah satu kebiasaan buruk yang saya miliki. Apakah ada yang merasakan hal yang sama?

Setelah berhasil menyelesaikan pekerjaan atau proyek tertentu, saya sangat tidak sabar untuk menjalani proyek lainnya lagi. Biasanya saya sudah memiliki jadwal, apa yang ingin saya kerjakan. Tapi, pada saat ini, saya hanya menatap daftar pekerjaan saya sendiri dan terdiam. Saya tidak memiliki niat untuk meliriknya lebih lama, dan bahkan untuk memikirkan apa yang bisa saya lakukan untuk menyelesaikan tugas yang sudah jelas terpampang di sana. Pada saat itu, saya mulai merasakan tanda-tanda ‘tersesat’. Muncul dalam pikiran saya pertanyaan seperti, “Apakah jalan yang saya jalani sekarang adalah benar jalan yang harus saya jalani ?”, “Apakah saya berada di jalan yang benar?”, “Apakah saya masih on tract?”.

Yeap, beberapa orang yang membaca ini akan berpikir bahwa saya orang yang sangat tidak beriman pada Tuhannya. Orang yang beriman tidak akan mempertanyakan soal seperti ini. Setidaknya demikian kesimpulan yang saya dapatkan setelah saya berdiskusi cukup panjang dengan salah satu sahabat saya mengenai ‘mempertanyakan jalan dan tujuan hidup’. Saya merasa bahwa wajar pada usia seperti saya sekarang, saya mempertanyakan mengenai tujuan hidup bahkan jalan yang harus saya tempuh untuk mencapai sesuatu. Ini adalah bagian dari proses natural sebagai manusia. Ketika manusia sudah mencapai usia dewasa, pikirannya akan menggiring pada pencarian ‘meaning (arti)’ mendalam dalam hidupnya. (Saya sungguh tidak percaya bahwa saya akan mengatakan hal ini, pada usia ini).

Dalam keadaan yang kalut seperti ini, saya menemukan buku yang berjudul “101 Essays that will change the way you think” karya Brianna Wiest. Jika teman-teman berlangganan tulisan dari Though Catalog, teman-teman pasti akan sangat familiar dengan nama Brianna Wiest, Ia adalah penulis rutin di sana.

Buku dan Essay yang ditulis oleh Brianna Wiest memainkan peran yang sangat penting dalam menggiring pemikiran saya sendiri. Saya menyadari bahwa setumpuk kecemasan, kekhawatiran dan juga perasaan yang tidak nyaman ini adalah ‘sesuatu’ yang berarti. Saya hanya perlu melihat apa yang saya rasakan, apa yang saya pikirkan dan apa yang saya alami dari sisi yang berbeda.

Tulisan ini berisi sedikit sharing tentang bagaimana essay yang ditulis oleh Brianna Wiest membuat saya menyadari banyak hal, salah satunya adalah menggiring saya pada kesadaran bahwa saya ‘masih’ berada di jalan untuk mencapai tujuan dalam hidup saya sendiri.

So, here it goes.

Perasaan cemas, khawatir dan tidak nyaman adalah tanda perubahan.

Perubahan itu bisa jadi menakutkan tapi bisa juga menjadi sesuatu yang mengasikkan. Semuanya tergantung pada alasan dibalik perubahan tersebut. Manusia cenderung untuk takut para perubahan, kalau perubahan itu membuat manusia harus meninggalkan sisi nyamannya saat ini dan berpindah pada sisi yang ‘tidak tentu’ atau ‘tidak pasti’ di depan sana. Intinya, manusia sangat tidak suka pada keadaan ‘ketidakpastian’.

Baca juga: Bagaimana saya harus bersikap tenang dalam menghadapi wabah Covid-19?

Namun, sama seperti ketidakpastian dan perasaan-perasaan lainnya, hukum “tidak ada yang abadi” akan berlaku tanpa pandang bulu. Ya, perasaan-perasaan ini tidak akan bertahan lama, akan berubah dan akan berganti. Sekarang, tinggal bagaimana melihat respon perasaan ini sebagai sesuatu menunjukkan pada sesuatu yang lebih besar dan penting lagi. Perubahan.

Perubahan itu, sebaiknya tidak perlu ditakuti. Perasaan cemas, khawatir dan tidak nyaman yang dirasakan bisa jadi adalah respon perasaan/emosional yang disalahartikan oleh alam sadar. Maklum, banyak sekali kejadian atau peristiwa yang terjadi pada hidup ini yang bisa saja truly knock us down in certain ways. Jika dilihat lagi, ini adalah respon tanda bahaya ketika stress terjadi, tapi ini juga bisa diartikan sebagai sesuatu yang membahagiakan akan datang dan siap untuk disambut. Ya, sesuatu ini adalah perubahan, dan perubahan itu pada dasarnya baik.

Perubahan di sini berarti bahwa saya sudah melangkah menuju sesuatu yang baru. Saya tidak berada di titik yang  sebelumnya, saya sudah berada di titik yang lain. Saya sudah berada di anak tangga yang berbeda. Saya tidak sedang mundur, tapi saya maju. Saya sudah berada selangkah di depan masa yang lalu.

So, sadari dengan baik dan terima perubahan.

Perasaan kehilangan arah atau tersesat memiliki arti yang lain.

Saya adalah orang yang tidak suka mengerjakan sesuatu tanpa adanya tujuan yang jelas. Maklum, dalam mengerjakan sesuatu, saya akan menggunakan apapun yang saya punya untuk menyukseskan proses dan mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan harus jelas, apa yang harus dicapai dan menjadi target harus jelas. Kalau kita hanya menjalankan misi tanpa tujuan yang jelas, lebih baik tidak usah saja. Does anyone have the same way of thinking?

Kehilangan arah, atau perasaan seperti tersesat menunjukkan adanya ketidakjelasan dalam tujuan. Tujuan menjadi kabur atau tidak terdefinisikan dengan baik. Keadaan seperti ini mengkhawatirkan saya pastinya. Selain perasaan kehilangan arah, biasanya perasaan lain pun mengikuti seperti kegagalan, bahkan merasa tidak yakin dengan diri saya sendiri. Ada juga perasaan benci pada pemikiran dan apa yang saya pikirkan, macam-macam.

Brianna dalam essaynya menuliskan bahwa perasaan seperti ‘tersesat’ ini bisa jadi adalah pertanda yang baik bahwa kita sudah semakin dekat dengan tujuan yang ingin kita capai. Perasaan seperti tersesat ini, menandakan bahwa pada saat ini, kita tidak berada atau tidak hidup hanya pada keadaan “narrative and ideas” saja, tapi pada ‘in the moment at hand’. So, sangat jelas bukan? Perasaan itu hanya perasaan.

Tidak, kita tidak berada dalam keadaan kehilangan arah. Kita masih berada pada jalan yang semestinya. Lagian, kalaupun kita tidak berada pada jalan yang seharusnya, hidup akan membawa kita pada jalan yang seharusnya kita jalani. Bedanya adalah pengalaman yang akan kita peroleh, ini yang akan berbeda. But, jangan berkecil hati, tidak ada yang berakhir dengan kesia-siaan dalam hidup ini. Bahkan membuang-buang waktu dan tidak melakukan apapun juga adalah aksi yang bergerak maju.

Mood swing, perasaan meledak-ledak dan tidak menentu adalah pertanda ‘the good thing is coming on the way’.

Saya sering berpikir bahwa emosi yang tidak menentu dan tidak jelas yang saya tampilkan adalah pertanda kelelahan yang menuntut saya untuk segera berhenti. Tidak salah memang, tapi ada arti lain dari keadaan seperti ini. Brianna menuliskan bahwa keadaan mood swings yang tidak jelas, perasaan meledak-ledak dan bahkan emosi yang tidak menentu perubahannya adalah tanda bahwa sesuatu yang baik akan datang. Pada saat gelombang emosi itu muncul, yang harus saya lakukan adalah menerimanya, dan melihat pesan apa yang disampaikan oleh emosi tersebut. Bisa jadi pesan yang dibawa adalah bahwa saat ini kita sudah mendekati puncak, kita sudah akan mencapai garis akhir dan kita masih tetap pada jalan yang harusnya kita tempuh.

Menarik bukan?

Perubahan pola tidur, mimpi-mimpi aneh yang terus berdatangan adalah pertanda bahwa kita sedang dalam mode bekerja keras.

Ya, ketika kita sedang fokus pada sesuatu, tubuh kita menyesuaikan diri. Alam sadar dan bahkan alam bawah sadar akan memfokuskan kerja mereka untuk ‘menyelesaikan pekerjaan’ yang sudah menjadi tujuan kita. Sejak jaman dahulu sudah demikian.

Perubahan pola tidur yang menyebabkan kita memiliki sangat sedikit waktu untuk beristirahat (tidur) adalah tanda bahwa kita sedang dan sangat bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaan. Kita berada pada ‘flow’ untuk tetap alert dengan apapun yang sedang kita hadapi. Mimpi-mimpi yang datang bisa jadi adalah pesan-pesan yang luput dari perhatian alam sadar kita.

Mengenai mimpi, saya memiliki kebiasaan untuk mencatat dan menyimpan isi mimpi saya. Saya memiliki kepercayaan bahwa mimpi adalah pesan yang disampaikan oleh alam bawah sadar kepada alam sadar. Kebanyakan memang adalah berupa gambaran keadaan emosional saya pada saat itu. Ketika saya berada dalam keadaan sangat tertekan, mimpi saya akan menunjukkan gambar-gambar yang memberikan arti bahwa pada saat ini “saya sedang dalam keadaan tertekan”. Saya mencatat dengan cukup rutin mimpi-mimpi ini dan saya mempelajarinya.

Bagaimana dengan teman-teman sekalian?

Untuk mempelajari mimpi, saya biasanya menggunakan buku karya Theresa Cheung dengan judul “The Element Encyclopaedia of 20.000 Dreams” untuk memandu saya memahami arti gambaran-gambaran abstrak dari mimpi saya. Saya cukup terkesan dengan interpretasi dalam buku ini, karena sangat dekat dengan praktik Analisa yang diperkenalkan oleh Sigmund Freud.

Okay, In the end, sebelum saya kehilangan arah tulisan, saya ingin segera menyimpulkan bahwa keadaan-keadaan yang digambarkan dan yang terjadi menunjukkan pada titik yang sama, “Ya, saya masih berada di jalan yang seharusnya saya ada”. Itu saja.

Jadi,…

Hidup ini sungguh adalah petualangan yang sangat-sangat menarik. Hidup ini penuh kejutan dan tentu saja penuh misteri juga. Apapun yang terjadi, apapun yang kita hadapi dan temukan dalam setiap perjalanan ini menunjukkan ‘sesuatu’. Sama halnya seperti permainan dan praktik detektif, hidup ini memberikan petunjuk untuk menyelesaikan misi, yang berakhir pada penemuan petunjuk-petunjuk lainnya.

Perasaan tidak menentu, perasaan seperti kehilangan arah dan tujuan adalah salah satu dari sekian banyak petunjuk yang dihadiahkan oleh kehidupan untuk bisa kita pahami maksud dan arti yang terkandung didalamnya. Sambil menuliskan hasil dari permenungan saya sendiri, saya menyadari bahwa perjalanan ini memberikan saya pelajaran akan sesuatu, dan pelajaran ini penting.

Lalu, tidak usah khawatir tentang apakah pada saat ini kita kehilangan arah atau tidak. Jika kita masih bekerja keras sampai saat ini dan mengusahakan yang terbaik untuk menjalani hidup ini. Itu adalah sebuah kepastian bahwa pada saat ini, kita masih berada pada jalan ‘itu’. Kalaupun kita menyimpang sedikit, tidak apa-apa. Pada akhirnya, hidup ini sendiri adalah sebuah proses dan petualangan. Ia kan ?

Demikian sedikit sharing dari saya, I know ini tidak sedikit, tapi sangat ‘banyak’. But, terima kasih sudah mampir dan membaca. It’s truly means a lot for me.

See you pada tulisan lainnya, dan Semoga tulisan ini bermanfaat.

Salam tulus dari saya.

Catatan di balik layar:

Ide mengenai tulisan ini sudah muncul dalam beberapa waktu yang lalu, tapi terus saya pendam dalam ingatan. Baru beberapa waktu kemudian saya putuskan untuk menuangkannya ke dalam tulisan. Akhir-akhir ini, saya banyak mengisi waktu luang dengan membaca, saya pikir membaca adalah pengalihan yang baik untuk masa-masa tegang yang saya jalani dalam beberapa waktu ini.

Dalam masa-masa penuh ketidakpastian, Saya menemukan buku Brianna Wiest dari rekomendasi seorang Youtuber. Tanpa pikir panjang, saya langsung mencari buku ini dan melahap satu demi satu lembarannya. Tidak seperti buku-buku lain yang saya baca, buku ini mengandung tulisan-tulisan singkat (essay) yang berisi topik yang juga berbeda-beda untuk setiap tulisan. Tapi memang intinya sama, ‘change the way you think’. Saya sudah mulai mengupas isi buku ini dan menerbitkannya di akun Instagram saya. Saya merasa tidak tahan untuk tidak membagikan argumentasi pemikiran yang sangat menarik dari Brianna Wiest, Ia menuliskan sesuatu yang sangat saya butuhkan pada saat ini.

Saya memilih essay yang ke-6 dengan judul “Feelings that actually Indicate you’re on the Right path” sebagai essay yang menjadi renungan saya. Saya pun membagikan hasil dari pemikiran ini dalam bentuk tulisan ini. Semoga banyak orang yang bisa relate dengan masalah yang saya sajikan, dan penyelesaian masalah yang ditawarkan oleh Brianna Wiest. Pendekatan penyelesaian masalah yang ditawarkan oleh Brianna berbeda dan unik, itulah mengapa saya langsung tertarik untuk mengupasnya satu-satu. Saya terkesan dengan tulisannya, apalagi karena tulisannya sederhana dan terkesan langsung pada poin-poinnya. Menarik, sungguh menarik!

Oh ya, Saya baru saja menyelesaikan tugas menulis dari Ikatan Kata, saya menulis sebuah cerpen yang berjudul “CORONA”. Setelah sekian lama, akhirnya saya mendapatkan kepercayaan diri kembali untuk menulis cerpen. Mendapatkan inspirasi untuk sebuah cerpen tidak menjadi soal karena sudah lama brainstorming bersama teman-teman, yang menjadi masalah adalah menuangkan ide-ide ini kedalam tulisan. Menjalin kata demi kata, dan kalimat demi kalimat itu, memerlukan niat, dan waktu yang cukup juga. Tapi, syukurlah saya berhasil menyelesaikannya. Bagi yang penasaran tentang ceritanya, jangan sungkan untuk mengunjungi web Ikatan Kata. Kunjungi juga banyak tulisan-tulisan menarik di sana, dan jangan lupa sisipkan komentar.

So here It goes, semoga tulisan ini bermanfaat.

15 pemikiran pada “Apakah saya masih berada di jalan yang benar?

  1. Perubahan, pasti trjd dlm hidup, entah kita hny diam atau bergerak. Wkt berubah. Usia berubah. Keadaan berubah. Orang2 berubah. Dunia berubah. Peradaban berubah. Perasaan tersesat, wah, jgn ditanya. Sering banget. Bahkan utk hal2 yg saya pilih/lakukan secara sadar. Pd dasarnya saya nggak suka memilih/melakukan sesuatu cuma krn ikut2an atau paksaan. Jd hrs atas kesadaran dan niat saya sendiri. Tp perasaan tersesat atau kehilangan arah itu ttp aja ada. Mimpi aneh, ini kadang saya alami ketika stress, kelelahan, khawatir, banyak pikiran. Saya memang gk prnh mencatat seperti apa mimpi saya. Tp saya sering merasa bhw mimpi2 itu tampak begitu nyata pdhl cuma mimpi (so called lucid dream). Btw, thanks for sharing. Maaf komennya panjang 🙏

    Disukai oleh 1 orang

  2. Sangat menarik, mencoba ambil persepsi lain dari sebuah kasus!😀 Ah ide yang baik itu rutin mencatat mimpi. Biasanya habis mimpi suka…..lupa. Padahal banyak yg menarik utk jadi ide cerita hahaha..kayaknya boleh dicontoh nih…

    Semangat terus mba Frany!

    Disukai oleh 1 orang

  3. Menarik sekali pembahasannya, memang sepertinya akan selalu ada masa di mana kita mempertanyakan banyak hal dan sepertinya kalau mau dicari, jawabannya pasti ada..
    Kayanya saya mau ikutan nulis isi mimpi saya, deh, hehe.
    Thank you for sharing, Kak!

    Disukai oleh 1 orang

  4. Hi, Mbak Luna. Sangat senang mendapatkan komentar darimu, dan also thanks for sharing your story.
    Benar, perubahan. Hal ini tidak sampai dalam saya pikirkan ketika menulis mengenai topik ini. Sama seperti yang Mbak Luna bagikan, perubahan itu pasti, dan selalu akan terjadi. Sekarang, tinggal bagaimana kita dapat menghadapi perubahan ini. Ada yang menari-nari dengan perubahan, ada juga yang menantangnya sampai mati-matian.

    Saya senang mendapatkan komentar panjang-panjang, santai saja Mbak.

    Disukai oleh 1 orang

  5. Hi, Mbak.

    Ia, mencatat isi mimpi sudah menjadi kebiasaan saya sejak lama. Menarik sekali rasanya menulis lalu membacanya lagi pada waktu yang berbeda. Gambar-gambar atau adegan-adengan dalam mimpi kadang tidak masuk akal, tapi ada cerita tersendiri di sana. Bisa dijadikan ide cerita, benar sekali.

    Semangat juga untukmu, Mbak. Salam dari sini.

    Suka

  6. Hi, Kak. Terima kasih sudah mampir dan meninggalkan komentar.

    Ia, saya jadi ingat perkataan Albert Einstein mengenai masalah, Ia berkata bahwa masalah itu ada karena ada pemencahan masalahnya. Kalau kita mendapatkan masalah, dan mau mencari pemecahan masalahnya, pasti nemu wkwkwk.

    Ia, yul tuliskan isi mimpi. Lalu caoba interpretasi sendiri atau minta orang lain untuk ikut menginterpretasi isi mimpi itu. Akan jadi aktivitas yang menarik.

    Salam dari saya.

    Disukai oleh 1 orang

  7. Duh, menarik banget ini pembahasannya mbak. Emang iya sih kayak gejolak/kegelisahan itu tanda kalo kita “nggak nyaman” sama situasi (entah apanya) dan itu berarti kita pengin ada sesuatu yang berubah. Gue juga gitu mbaaak. Cuma kadang bingung juga. Cuma dibingungin aja atau nggak (paham nggak sih? Pokoknya gitu deh). Heuheueh.

    Anyway, kayaknya baru pertama kali ke sini deh. Salam kenal ya! \(w)/

    Disukai oleh 1 orang

  8. Hi, Kresnoadidh.

    Terima kasih sudah mampir dan meninggalkan komentar ya.

    Ia, binggung dan jadi binggung terus dibuatnya ya. Tapi, berada terus menerus di dalam keadaan binggung dan ‘tidak nyaman’ itu bukan pilihan yang baik. Untuk itulah tulisan ini dibuat, sebagai salah satu proses bagi saya (dan pembaca yang mungkin ikut serta juga) untuk dapat berproses, move on dari rasa ngak nyaman ini hahaha. Begitu, Kak.

    Salam kenal juga dari saya, senang bisa bertegur sapa melalui media ini.

    Suka

  9. Hai mbak ayu, thanks for sharing this

    Ngasih saya titik tenang saat sering banget ngerasa gamang: mau kemana, apa ini udah bener bahkan saya kadang ga tahu apa yang saya inginkan, karena dalam hidup seringkali dihadapkan pada pilihan yang sebenarnya ga mau saya pilih, tapi mau ga mau harus dipilih

    Menarik, seenggaknya saya ga usah khawatir dengan kegamangan saya

    Disukai oleh 1 orang

  10. Terima kasih juga Mas karena sudah mampir dan meninggalkan jejak komentar. Saya senang kalau tulisan ini bisa bermanfaat, apalagi bisa membantu untuk meringankan masalah yang saat ini sedang dihadapi.

    Salam dari saya.

    Suka

  11. Satu hal yang mungkin menjelaskan mengapa kebanyakan tulisan Kak Maria panjang-panjang. Ternyata, Kak Maria menikmati proses:-)

    Semoga Kakak bisa melewati masa-masa tegang ini tanpa kehilangan suatu apa. Gejolak pertanda bahwa kita bertumbuh; kosong pertanda bahwa kita menyejati. Ada hal yang perlu dijemput dari perasaan hampa ini: pribadi yang semakin menyadari kesejatian.

    Semangat, Kak Maria!

    Disukai oleh 1 orang

  12. Terima kasih banyak, Bang Ical.
    Saya memang orang yang sangat menikmati proses. Tujuan penting, tapi tidak lebih penting dari proses. Bang Ical sangat tepat menilai saya untuk poin ini.

    Aminn, saya pun berharap agar proses apapun yang saya jalani, menjadikan saya seorang pribadi yang selangkah lebih baik dari sebelumnya. Kesejatian, hummm..saya bahkan belum pernah memikirkan ke sini. Tapi, jika arah perjalanan ini menuju ke sana. Saya akan sangat bahagia dan antusias melewati jalan ini menuju ke sana.

    Semangat juga, Bang Ical!

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar